Tumbuhnya Harapan dan Semangat Hidup

Jurnalis : Rusli Chen (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan (Tzu Chi Medan)
 
 

foto
Relawan Tzu Chi Medan yang sedang menemani Misdi dan memberikan perhatian kepadanya sebelum manjalani operasi katarak.

Akibat penyakit katarak yang dideritanya, selama 2 tahun belakangan ini, Mahmud (58 tahun),  sosok yang produktif ini harus  menggantungkan hidupnya kepada orang lain. Kesehariannya  dihabiskan di sebuah gubuk kecil yang hanya berukuran 2 x 3 meter dengan alat bantu sebuah tongkat untuk membantunya berjalan. Istrinya yang bekerja jauh di  Malaysia  tidak dapat mendampingi sang suami, dan meski keempat anaknya sudah berkeluarga, kondisi ekonomi mereka juga tidak begitu baik sehingga tidak dapat membantu membiayai  Mahmud untuk  menjalani operasi matanya.

Turut Berbuat Kebajikan
Mendengar Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Cabang Medan akan mengadakan bakti sosial operasi katarak gratis pada tanggal 18 Mei 2013 di Klinik M 77, Mahmud bersama salah satu anaknya datang setelah mendapat informasi dari relawan Tzu Chi serta mengikuti pemeriksaan awal pada tanggal 10 Mei 2013. Ketika jalinan jodoh telah matang dan semua pemeriksaan dikatakan lulus, Mahmud pun dapat mengikuti operasi katarak. Meski belum dilakukan operasi, wujud syukur terus dipanjatkannya kepada Sang Pencipta, karena dapat berjumpa dengan Yayasan Buddha Tzu Chi dan mendapat bantuan operasi katarak. Kegiatan bakti sosial operasi katarak dimulai pada pukul 09.00 WIB dan selesai pada pukul 17.00 WIB.

Keesokkan harinya (19 Mei 2013), bersama dengan pasien-pasien yang  sudah menjalani operasi, Mahmud  datang untuk membuka perban yang menutup matanya agar dapat diperiksa kondisi matanya pascaoperasi. Ketika perban dibuka Mahmud merasa dunia terasa kembali terang. Itulah perasaan yang dirasakan olehnya. Mahmud tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan kembali dapat melihat indahnya dunia ini. Sebagai wujud rasa syukur akan berkah yang diberikan, Mahmud berniat  tidak lagi merokok dan menyumbangkan uang yang biasanya digunakan untuk membeli rokok ke Tzu Chi. Dirinya pun kembali bersemangat untuk kembali beraktivitas dan bekerja seperti dulu.

foto   foto

Keterangan :

  • Kegiatan Bakti sosial kesehatan yang diadakan pada tanggal 18 Mei 2013 di Klinik M77 ini berhasil menyembuhkan 45 orang yang menderita katarak (kiri).
  • sumbangsih dari para dokter dan perawat pun sangat besar karena tanpa uluran tangan mereka maka bakti sosial ini juga tidak akan berjalan dengan baik (kanan).

Dapat Bekerja Kembali
Selain Mahmud, Misdi (52 tahun) seorang warga Binjai ini juga harus menghentikan aktivitasnya bertani selama setahun karena katarak yang dideritanya. Selama menunggu giliran untuk dioperasi, meski memiliki keterbatasan dalam penglihatan, Misdi masih dapat merasakan kehangatan perhatian dari seluruh relawan Tzu Chi. “Alhamdulillah karena adanya bantuan Tzu Chi, sekarang harapan untuk dapat bekerja kembali serta hidup yang lebih baik dapat terwujud,” kesan Misdi setelah indera penglihatannya membaik.

Setiap kali melihat para pasien dapat kembali melihat, perasaan bahagia dan syukur juga dirasakan oleh semua relawan Tzu Chi. Master Cheng Yen mengatakan bahwa menyayangi diri sendiri adalah wujud membalas budi dan bersumbangsih sebagai wujud dari bersyukur. Dengan menjaga kesehatan, kita telah mengerti bagaimana seharusnya membalas budi orang tua. Kemudian dengan tubuh yang diberikan oleh orang tua, kita bersedia untuk bersumbangsih bagi sesama adalah wujud dari rasa syukur sembari kita menciptakan lebih banyak lagi berkah. Pada bakti sosial kali ini, Tzu Chi berhasil mengikat jodoh baik dengan 45 orang pasien dan semuanya berhasil menjalankan operasinya dengan baik. Dan kali ini, sumbangsih dari para dokter dan perawat pun sangat besar karena tanpa uluran tangan mereka maka bakti sosial ini juga tidak akan berjalan dengan baik.

  
 

Artikel Terkait

Ekoenzim yang Ramah Lingkungan

Ekoenzim yang Ramah Lingkungan

08 Juni 2010
Eco-enzyme memiliki manfaat yang berlipat ganda. Dengan memanfaatkan sampah organik sebagai bahan bakunya, kemudian dicampur dengan gula aren dan air, proses fermentasinya menghasilkan gas O3 dan hasil akhirnya adalah cairan pembersih serta pupuk yang ramah lingkungan.
Wujud Rasa Syukur

Wujud Rasa Syukur

24 Oktober 2017

Minggu, 22 Oktober 2017, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan Kelas Budi Pekerti Tzu Shao. Kegiatan ini mengusung tema Stop Gossip.

Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -