Tunas Cinta Kasih Peduli Haiti

Jurnalis : Ronny Suyoto (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Ronny Suyoto (Tzu Chi Surabaya)
 
 

fotoRelawan Tzu Chi memerankan sebuah drama singkat yang bercerita tentang pentingnya arti bersekolah bagi anak anak di kemudian hari.

Sejak bulan April tahun 2009, relawan Tzu Chi Kantor Perwakilan Surabaya telah menjalankan program perbaikan gizi buruk untuk anak-anak yang berada di Kawasan Perak Utara, Surabaya. Jika di awal program terdapat 39 anak kurang gizi yang mendapatkan perhatian, berkat ketelatenan relawan Tzu Chi dalam melakukan pendampingan kepada warga, kini hanya tinggal 19 anak saja yang masih membutuhkan penanganan lebih lanjut. Selebihnya telah dinyatakan sehat oleh dokter dan perawatan selanjutnya cukup dilakukan orangtua masing-masing. 

 

 

Kesehatan Gigi
Tak hanya berhenti di sini, kepada anak-anak juga terus disosialisasikan cara hidup yang sehat, termasuk soal gizi dan kebersihan diri. Demikian pula halnya dengan yang dilakukan oleh relawan Tzu Chi dan tim medis Tzu Chi Medical Association (TIMA) pada tanggal 31 Januari 2010 lalu.

Para dokter gigi anggota TIMA Surabaya yang melihat kondisi kesehatan gigi anak-anak yang kurang bagus, maka mereka pun mengadakan sosialisasi cara merawat gigi yang baik. “Agar gigi bagus dan terawat maka sebaiknya anak-anak selalu menyikat gigi sebelum tidur dan setelah makan” kata Drg. David, salah satu relawan dokter.

Dengan telaten dan perhatian, Drg. Davida dan Drg. Edwin memperagakan cara menyikat gigi dengan model gigi yang sudah disediakan kepada anak-anak. Setelah melihat, tentu saja anak-anak ini pun harus mempraktekkannya. Didampingi ibu mereka masing masing, anak-anak mulai diajarkan menyikat gigi dengan benar. Tampak sekali antusiasme anak-anak ini saat mengikuti acara. Penuh semangat mereka menirukan cara-cara menyikat gigi yang telah diperagakan para dokter gigi.

foto  foto

Ket : - Selain mendapatkan pengetahuan cara menyikat gigi yang baik, anak-anak ini pun bekajar melakukan             bahasa isyarat tangan Tzu Chi. (kiri)
        - Usai menyaksikan tayangan bencana di Haiti, anak-anak ini pun menyumbangkan uang jajannya            mereka hari itu untuk membantu saudara-saudara kita di sana. (kanan)

Hati Mereka Tergugah
Di sela-sela acara, dipertontonkan juga beberapa video yang di antaranya berkisah tentang perjuangan para siswa SD di sekitar Jembatan Simpay Asih dan bencana gempa bumi di Haiti. Saat mereka melihat tayangan itu, rupanya perjuangan para murid untuk bersekolah di Tasikmalaya tersebut menggugah hati anak-anak yang menonton untuk terus bersekolah.

Demikian juga dengan gambar-gambar penderitaan warga Haiti dalam menghadapi bencana rupanya sangat menyentuh anak-anak ini. Sehingga saat Lulu shijie menceritakan kisah celengan bambu, anak-anak ini pun spontan menyumbangkan uang jajan mereka hari itu untuk para korban gempa Haiti.           

”Saya senang ikut menyumbang bagi korban bencana Haiti. Saya rela kok tidak jajan hari ini ” kata Hafidz, salah seorang anak penerima bantuan gizi. Semoga tunas cinta kasih akan tumbuh subur di hati anak-anak harapan bangsa di Perak Utara ini.

 

 

  
 
 

Artikel Terkait

Meringankan Penderitaan Korban Bencana

Meringankan Penderitaan Korban Bencana

07 Maret 2013 Pada awalnya, beberapa hari setelah musibah kebakaran terjadi, Nasrudin mendapat informasi dari kerabatnya yang kebetulan tahu mengenai bantuan bebenah kampung Tzu Chi bagi warga korban kebakaran.
Layanan Kesehatan bagi Warga Desa Tanjung Miring

Layanan Kesehatan bagi Warga Desa Tanjung Miring

24 September 2024

Hujan mengguyur Desa Tanjung Miring sejak pagi hari. Namun ini tak menyurutkan semangat para relawan Tzu Chi dari komunitas Xie Li Sumatra Selatan (Sumsel) 1 memberikan pelayanan pengobatan kepada warga di sana.

Kunjungan Anak-anak Sekolah Minggu

Kunjungan Anak-anak Sekolah Minggu

13 Desember 2013 Semoga kunjungan anak-anak ke Tzu Chi Center PIK dapat membawa dampak positif bagi anak-anak, yaitu dapat membuat mereka lebih mencintai lingkungan dan menghargai berkah yang telah mereka miliki.
Umur kita akan terus berkurang, sedangkan jiwa kebijaksanaan kita justru akan terus bertambah seiring perjalanan waktu.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -