Romo Soedar memberikan kesan dan pesan kepada umat yang hadir di Vihara Dwi Dharma Loka Karangsari, Cluwak, Pati, Jawa Tengah.
“Benih yang kita tebar sendiri, hasilnya pasti akan kita tua sendiri”
(Master Cheng Yen)
“Dalam Ajaran Buddha dikatakan kalau kita ingin berusia panjang, maka kita juga harus memperpanjang usia makhluk lain, ojo malah mateni wae hobine, nggeh (jangan malah senangnya membunuh ya -red). Begitu juga kita harus terus mengembangkan cinta kasih,” kata Romo Soedar dalam sharing-nya di Vihara Dwi Dharma Loka Karangsari, Pati, jawa Tengah. Romo Soedar adalah tokoh agama Buddha di Kecamatan Cluwak yang banyak pengalaman.
Pada kegiatan penuangan celengan bambu Tzu Chi yang diadakan Sabtu pagi, 16 Juli 2022 ini, Romo Soedar tidak bosan-bosannya mengajak umat Buddha yang hadir untuk terus mengembangkan cinta kasih melalui celengan bambu yang dimiliki. “Sekali lagi atas kerendahan hati bapak-ibu ayo turut ikut sekadar menyisihkan sedikit untuk bantu. “Soale kulo lan panjenengan dikon ngembangke cinta kasih to? (soalnya saya dan kita semua diminta untuk mengembangkan cinta kasih kan? -red). Ajaran Buddha yang sangat mulia ini sedikit demi sedikit kita praktikkan dan kita kembangkan,” sambungnya memberikan dukungan kepada umat.
Romo Soedar tidak hanya mengimbau, tetapi juga terjun langsung dalam penuangan celengan bambu Tzu Chi.
Di hadapan seratus lebih orang yang hadir, Romo Soedar kembali mengingatkan tulisan yang terdapat dalam kaleng celengan bambu. “Dana Kecil Amal Besar. Niku kita sisihkan sitik-sitik tapi manfaate niku lho seng ageng, iso ugo kagem bantu bencana mbarang nggeh (Ini kita sisihkan sedikit tetapi manfaatnya sangat besar, bisa juga untuk membantu bencana ya -red). Dan kita beruntung berjodoh dengan Yayasan Buddha Tzu Chi, kita ikut andil meski hanya beberapa rupiah,” ujar salah satu tokoh Agama Buddha di Kecamatan Cluwak ini.
Sehari sebelumnya, yakni 15 Juli 2022, penuangan celengan bambu dilakukan di Candi Khemasarano Bakaran Juwana. “Nyelengi (menabung) itu benar-benar bermakna sekali, sedikit demi sedikit tidak terasa. Kita menyisihkan sedikit yang nantinya akan disampaikan (Yayasan) Buddha Tzu Chi untuk membantu yang membutuhkan. Banggalah bapak-ibu walau sedikit maknanya luar biasa. Niatnya yang utama, tujuannya ini baik, kita juga menyambut baik,” tutur Supar, salah satu tokoh di Juwana. Di hadapan 35 umat Buddha dari empat vihara di Juwana, ia lantas mengajak umat Buddha untuk bersama-sama turut bersumbangsih melalui celengan cinta kasih Tzu Chi. “Mudah-mudahan bapak dan ibu tidak bosan dengan adanya celengan (Tzu Chi) karena celengan ini buat semangat untuk menumbuhkan toleransi terhadap kemanusiaan. Walau sedikit berdampak positif,” ungkapnya.
Supar, seorang tokoh masyarakat di Juwana ikut berpartisipasi dalam penuangan celengan bambu.
Miswan, relawan pemerhati di Candi Khemasarano Bakaran Juwana mengajak umat Buddha makin semangat dalam berbuat kebajikan melalui celengan bambu. Hal ini mendapat sambutan baik dari umat Buddha di Juwana, terbukti banyak umat yang meminta celengan baru.
Hal ini pun dipertegas relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas, Winarso. “Jangan berkecil hati, seberapapun ayo bersama-sama. Kami tidak melihat isi celengan tapi niat baiknya, yang penting niatnya yang tulus. Ayo kita bareng-bareng nyelengi (bersama-sama menabung) untuk membantu sesama yang membutuhkan,” ajak Winarso, “harapan kami benih-benih cinta kasih yang ada dalam diri kita tumbuhkan kita kembangkan.”
Bersama Lagi Setelah Pandemi
Selama masa pandemi Covid-19, semangat warga di Kabupaten Pati untuk menuangkan celengan bambunya masih tinggi. Tetapi karena adanya pembatasan kegiatan bersama, mereka melakukannya di vihara masing-masing. Dan penuangan celengan bambu bersama-sama pada pertengahan Juli 2022 lalu menjadi yang perdana setelah pandemi. Penuangan celengan bambu bersama ini menjadi yang perdana setelah wabah pandemi Covid-19.
Foto bersama setelah penuangan celengan bambu di Vihara Dwi Dharma Loka Karangsari, Cluwak, Pati, Jawa Tengah.
Dalam kegiatan penuangan celengan bambu Tzu Chi, baik di wilayah Kecamatan Juwana, Cluwak, Gunungwungkal, dan Vihara Bodhi Soma Manggala Medono terkumpul sebanyak 456 celengan. “Bersyukur lumayan banyak yang hadir. Namun masih ada beberapa vihara yang belum hadir,” ucap Suwardi, relawan pemerhati Tzu Chi Pati. “Terima kasih atas niat baik dan sumbangsihnya pada hari ini,” ucap bapak dua anak ini tulus. Semoga jodoh baik terus terjalin, warga Pati, khususnya yang beragama Buddha semakin giat bersumbangsih melalui celengan cinta kasih.
Editor: Hadi Pranoto