Turut Bersumbangsih Bersama Tzu Shao

Jurnalis : Sunaryo (Tzu Chi Tj. Balai Karimun), Fotografer : Sunaryo, Wiyzhien (Tzu Chi Tj. Balai Karimun)

Para peserta diajak untuk bermain pada kegiatan sosialisasi Tzu Shao yang digelar pada tanggal 17 Mei 2015. 

Sinar mentari pagi menuntun langkah para Tzu Shao menuju kantor Tzu Chi Tanjung Balai Karimun untuk mengikuti sosialisasi Tzu Shao pada tanggal 17 Mei 2015. Tepat jam 09.00 WIB acara dimulai, dengan antusias anak-anak Tzu Shao berbaris rapi menuju ruangan yang dipandu oleh ketua regu masing-masing.

Acara diawali dengan pemutaran ceramah Master Cheng Yen dalam lentera kehidupan. Dalam ceramah ini memperlihatkan tentang bencana alam angin topan yang melanda Negara Norwegia. Di sisi lain juga ada bencana akibat bom oleh teroris. Semua bencana ini membuat warga menderita. Selain bencana alam juga bencana yang diakibatkan ulah manusia. Tidak hanya masyarakat secara fisik yang terkena bencana tetapi hati mereka juga dilanda bencana, sehingga menyebabkan manusia terus melakukan hal-hal buruk yang dapat memicu konflik antar manusia.

Dalam acara ini juga diputarkan video pada kamp Bodhisatwa cilik di New Jersey, Amerika Serikat. Dalam video ini, para insan Tzu Ching dan Tzu Shao memberikan pelajaran tentang tata karma. Relawan membimbing para peserta kamp agar bisa merasakan penderitaan orang lain, sehingga bisa mensyukuri berkah yang dimiliki. Lain halnya dengan dengan tayangan video yang terdapat di Tiongkok yang sedang mengadakan kamp musim panas juga bagi para siswa penerima tunjangan pendidikan, dan mereka pun berusaha mengatasi berbagai rintangan. Dari pemutaran video-video tersebut diharapkan hati para Tzu Shao Tanjung Balai Karimun tergerak untuk bangkit untuk menjalani kehidupan yang lebih baik dan membantu sesama, sehingga mereka dapat bersyukur dan lebih semangat dalam keterbatasan.


Dwi Shixiong memberikan sharing tentang “Meraih Mimpi” agar Tzu Shao dapat memiliki pandangan mengenai cita-cita yang akan dicapai kelak.


Patrick (dua dari kanan) memberikan sharing kesan-kesannya mengikuti kegiatan Tzu Shao bersama Tzu Chi Tanjung balai Karimun.

Menggapai Impian

Usai pemutaran video, Tzu Shao diajak untuk berkenalan antara yang satu dengan lainnya melalui permainan. Pada game ini, Tzu Shao diharapkan mengenal satu sama lain sehingga akan tercipta komunikasi yang baik. Apabila komunikasi sudah tercipta dengan baik maka akan mudah untuk memajukan organisasi tersebut karena komunikasi merupakan hal terpenting dalam setiap organisasi.

Dwi Hariyanto Shixiong memberikan sharing tentang ”Meraih mimpi” kepada 33 peserta dan 27 relawan Tzu Chi. “Apa cita-cita kalian?” tanya Dwi Shixiong. Beragam jawaban pun dilontarkan, ada yang ingin menjadi pengusaha, dokter, arsitek, orang kaya, dan lain-lain. Dwi Shixiong menjelaskan bahwa sebuah cita-cita dapat terwujud apabila ada keinginan untuk belajar, kerja keras, dan semangat untuk meraihnya. Ia pun berpesan agar para peserta aktif mengikuti kegiatan Tzu Chi.

Patrick, salah satu peserta yang baru saja bergabung dengan Tzu Chi dua bulan lalu turut hadir dalam acara ini. ia juga ikut menampilkan drama saat perayaan Waisak Tzu Chi di Tanjung Balai Karimun. “Saya akan berusaha mengikuti kegiatan Tzu Chi, terutama baksos untuk membantu sesama yang lebih membutuhkan,” ujar Patrick. Ini merupakan impian yang baik dalam diri Patrick untuk menebarkan cinta kasih pada sesama yang patut kita teladani.

Di akhir acara, Ruxin Shijie memberikan apresiasi kepada para Tzu Shao yang telah bersama-sama Tzu Chi menjalankan misi-misinya. Senyum bahagia pun terpancar di wajah Ruxin Shijie karena Tzu Shao merupakan generasi penerus bagi relawan Tzu Chi dalam menapaki jalan Bodhisatwa. 

Di akhir kegiatan sosialisasi seluruh Tzu Shao yang hadir beserta relawan mengabadikan kebersamaan ini dengan berfoto bersama.


Artikel Terkait

Turut Bersumbangsih Bersama Tzu Shao

Turut Bersumbangsih Bersama Tzu Shao

29 Mei 2015 Tzu Shao diajak untuk berkenalan antara yang satu dengan lainnya melalui permainan. Pada game ini, Tzu Shao diharapkan mengenal satu sama lain sehingga akan tercipta komunikasi yang baik. Apabila komunikasi sudah tercipta dengan baik maka akan mudah untuk memajukan organisasi tersebut karena komunikasi merupakan hal terpenting dalam setiap organisasi. 
Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -