Tzu Chi Berkolaborasi Menuju Pembangunan Berkelanjutan

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya

doc tzu chi

Andre Zulman, staf Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menjelaskan bagaimana Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menjalankan 4 misi Tzu Chi dalam memberikan bantuan bagi masyarakat Indonesia.

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia telah menjadi anggota Lembaga Filantropi Indonesia sejak tahun 2015. Kini di tahun 2017, Tzu Chi Indonesia menjadi anggota Indonesian Citizens Summit 2.0 (ICS) yang digagas oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas). Di sana Tzu Chi berkolaborasi dengan berbagai organisasi lain untuk mengimplemantasikan dan mencapai Sustainable Development Goals (SDGs). Tzu Chi pun berkesempatan untuk ikut dalam Seminar Indonesia Citizen Summit 2.0 yang digelar di Balairung Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat (21/11/2017).

Seminar Indonesia Citizen Summit 2.0 ini juga menghadirkan Deputi Bidang Kemaritiman Sumber Daya Alam Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Ir. Arifin Rudianto untuk membuka acara sekaligus memberikan sambutan. Ada juga sekretariat Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Indriana Anggraini sebagai pembicara dalam seminar.

Sambutan yang dibawakan oleh Ir. Arifin Rudianto menjelaskan bahwa proses penyusunan rencana aksi SDGs menganut prinsip inklusif dengan melibatkan semua pihak dan juga menekankan prinsip-prinsip kemitraan antarpemangku kepentingan, yaitu dengan membangun kepercayaan, kemitraan yang setara, transparan, partisipatif, dan akuntabel. Dalam rangka itu pula, Kementerian PPN/Bappenas mengajak semua pemangku kepentingan khususnya pemangku kepentingan non-pemerintah untuk turut serta aktif dalam penyusunan rencana aksi, baik di tingkat nasional maupun daerah.

doc tzu chi

Ir. Arifin Rudianto Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mengajak semua pemangku kepentingan non-pemerintah untuk turut serta aktif dalam penyusunan rencana aksi, baik di tingkat nasional maupun daerah.

doc tzu chi

Ada lima konteks/kerangka SDGs berkaitan dengan perubahan situasi dunia sejak tahun 2000 hingga 2030 yang berkaitan mengenai isu sumber daya alam, kerusakan lingkungan, perubahan iklim, perlindungan sosial, food and energy security, dan pembangunan yang lebih berpihak pada kaum miskin.

Sementara itu Indriana Anggraini menjelaskan bahwa SDGs sendiri merupakan kesepakatan pembangunan baru yang mendorong perubahan-perubahan yang bergeser ke arah pembangunan berkelanjutan berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan untuk mendorong pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup.

“Konsep SDGs ini diperlukan sebagai kerangka pembangunan baru yang mengakomodasi semua perubahan yang terjadi pasca-2015, terutama yang berkaitan dengan isu sumber daya alam, kerusakan lingkungan, perubahan iklim, perlindungan sosial, food and energy security, dan pembangunan yang lebih berpihak pada kaum miskin,” tutur Indriana.

doc tzu chi

Booth Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia ramai dikunjungi para peserta yang menghadiri Indonesia Citizens Summit 2.0 bertempat di Balairung kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.

Partisipasi untuk Negeri

Ada 24 booth yang melengkapi Indonesia Citizen Summit 2.0 tersebut, dimana masing-masing booth telah diseleksi terlebih dahulu. Booth tersebut diisi oleh yayasan, LSM, NGO, atau organisasi kemasyarakatan non pemerintah yang bergerak di bidang kemasyarakatan, ekonomi, dan lingkungan. Tzu Chi pun berkesempatan menjadi satu di antara 24 booth yang mensosialisasikan program-program kerja, serta bagaimana Tzu Chi menjalankan 4 misinya.

Melalui 4 misinya, Tzu Chi sendiri telah mengimplementasikan 5 dari 17 goals atau poin dalam SDGs, di antaranya:
  • Poin ke-3 (menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia). Dilakukan dalam misi kesehatan dengan adanya baksos skala besar maupun kecil secara berkala. Tzu Chi juga memiliki Rumah Sakit Cinta Kasih yang melayani pasien dengan budaya humanis.
  • Poin ke-4 (menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang). Dilakukan dalam misi pendidikan dengan memberikan beasiswa bagi mereka yang membutuhkan. Tzu Chi juga memberikan pendidikan budi pekerti di sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Buddha Tzu Chi.
  • Poin ke-11 (menjadikan kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, berketahanan dan berkelanjutan). Dilakukan dalam misi Amal dengan membangun perumahan layak bagi warga kurang mampu atau mereka yang tertimpa bencana alam. Seperti Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Muara Angke, Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Aceh, dan bantuan bedah rumah di wilayah Jakarta, atau tempat lainnya.
  • Poin ke-12 (menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan). Dilakukan dengan aksi-aksi pelestarian lingkungan melalui depo daur ulang Tzu Chi.
  • Poin ke-13 (mengambil tindakan mendesak untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya). Dilakukan dengan mengurangi penggunaan kantong plastik, pola konsumsi vegetaris, dan melakukan pendidikan pelestarian lingkungan di depo pelestarian lingkungan.

Hingga kini SDGs diberlakukan dengan prinsip-prinsip universal, terintegrasi, dan inklusif untuk meyakinkan bahwa tidak akan ada seorang pun yang terlewatkan atau no one left behind. 

Indonesia sendiri telah menunjukkan komitmen tinggi dalam pencapaian SDGs dengan telah ditandatanganinya Peraturan Presiden No. 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada tanggal 4 Juli 2017 lalu.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Tzu Chi Berkolaborasi Menuju Pembangunan Berkelanjutan

Tzu Chi Berkolaborasi Menuju Pembangunan Berkelanjutan

23 November 2017
Tahun 2017, Tzu Chi Indonesia menjadi anggota Indonesian Citizens Summit 2.0 (ICS) yang digagas oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas). Tzu Chi pun berkesempatan untuk ikut dalam Seminar Indonesia Citizen Summit 2.0 yang mengimplemantasikan dan mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) di Balairung Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat (21/11/2017).
Luangkan sedikit ruang bagi diri sendiri dan orang lain, jangan selalu bersikukuh pada pendapat diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -