Tzu Chi Bersama Pemprov DKI Serahkan Empat Kunci Bedah Rumah Untuk Warga Pegangsaan

Jurnalis : Metta Wulandari, Fotografer : Anand Yahya

Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma mendampingi PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan empat warga yang menerima kunci rumah mereka setelah Program Bebenah Kampung Tzu Chi di Jakarta Pusat, khususnya di wilayah Pegangsaan selesai dilaksanakan.

Program Bebenah Kampung Tzu Chi di Jakarta Pusat, tepatnya di wilayah Pegangsaan Minggu, 10 September 2023 telah rampung dilaksanakan dan ditandai dengan penyerahan kunci yang dilakukan oleh Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma dan PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono kepada 4 orang penerima bantuan.

“Hari ini kami bersama Tzu Chi menyerahkan bantuan bedah rumah di lokasi yang memang perlu menjadi perhatian,” ucap Pj Gubernur mengawali sambutan. Penyerahan kunci itu dilakukan di depan rumah salah satu penerima bantuan, yakni Edward Lalenoh yang sangat berterima kasih karena bisa menerima bantuan berupa rumah baru yang kokoh dan layak huni.

"Kita lihat sendiri ya sekarang rumahnya sudah bagus, sudah ada tiga kamar, layak. Cuma belum ada kompor. Kalau ada kompor tadi saya pikir mau numpang sarapan," seloroh PJ Gubernur Heru Budi diiringi tawa warga dan relawan Tzu Chi.

Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma mendampingi PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengunjungi satu per satu rumah untuk melihat rumah baru para warga.

Program Bebenah Kampung Tzu Chi di Jakarta Pusat ini merupakan bagian dari kerja sama antara Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Program kemitraan ini sedang berjalan secara bertahap di 5 wilayah di DKI Jakarta untuk membantu pembangunan rumah tinggal layak huni bagi masyarakat kurang mampu.

“Pemprov terus berusaha melalui Dinas Perumahan dan stakeholder yang kali ini adalah Yayasan Buddha Tzu Chi (Indonesia) bersama-sama membangun area yang menjadi perhatian kita bersama. (Tujuannya) supaya seluruh warga DKI Jakarta secara bertahap bisa mendapatkan hunian yang layak,” papar PJ Gubernur Heru Budi.

Kini Ada Rumah yang Aman untuk Keluarga
Di wilayah Kel. Pegangsaan, Kec. Menteng, Jakarta Pusat ini, relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Utara 1 menangani seluruh prosesnya sejak awal bermula, sekitar empat hingga lima bulan lalu. Dari puluhan rumah yang diajukan, ada empat rumah yang akhirnya dinyatakan lolos berbagai syarat pengajuan rumah. Relawan menuturkan, mereka yang gugur biasanya terkendala pada surat-surat kepemilikan tanah dan rumah. Nah, empat rumah yang memenuhi syarat ini adalah rumah Edward Lalenoh, Yumsari Dahlia, Kurnia, dan Muhammad Lubis.

William Lukas (baju batik) memperlihatkan rumah baru keluarganya usai dibedah. Rumah tersebut kini sudah layak ditinggali dengan aman dan nyaman.

Inilah kondisi rumah Edward Lalenoh dan keluarganya sebelum dibedah yang sudah tidak layak huni.

Saat disurvei relawan, rumah Edward Lalenoh kondisinya saat itu sangat tidak layak huni. Rumah lantai 1 nya terbuat dari tembok yang kini usianya sudah sangat tua karena rumah itu adalah warisan keluarga yang tak pernah direnovasi. Atapnya bolong dan kayu rangka penyangganya pun rusak sehingga membahayakan anggota keluarga. Di lantai dua, dibangun ruangan dengan kayu dan tripleks seadanya.

Tak terbayang ketika musim hujan datang, rumah Edward ini sama sekali tak bisa digunakan sebagai tempat perlindungan yang nyaman bagi delapan orang anggota keluarga yang tinggal di sana. Hanya sebagian kecil saja dari rumah itu yang bisa mereka pakai untuk beristirahat. Sementara itu, untuk membangun rumah, mereka tak mampu karena dihadapkan dengan berbagai keperluan harian lain sementara pemasukan mereka sangat minim.

“Saya sangat lega sekali karena rumah ini bentuknya sudah sangat layak. Kokoh. Sekarang saya dan saudara bisa tinggal dengan tenang. Sungguh berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi dan Pak Heru,” tutur William Lukas yang mewakili kakaknya, Edward Lalenoh.

Melihat dengan Mata Hati
Berpindah ke rumah Yumsari Dahlia, dimana rumahnya tersusun sedikit lebih rapi daripada rumah Edward Lalenoh. Dindingnya separuh menggunakan tembok tapi separuhnya lagi masih memakai anyaman bambu dan tripleks. Temboknya usang dan sudah rapuh. Yuyum bercerita bagian yang rapuh di tembok rumahnya itu sering ditambal kalau masa-masa seusai ia menerima rezeki melalui zakat fitrah. Tapi di luar itu, keluarga mereka sama sekali tidak bisa memperbaiki secara utuh. Padahal kayu yang sebagian besar menjadi rangka rumahnya pun lapuk dimakan rayap. Lantainya pun terasa agak turun karena tanah yang tidak kuat terus terkena air.

Yumsari Dahlia menerima kunjungan Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma dan PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Ia sungguh berbahagia bisa menempati rumah barunya.

Kondisi rumah Yumsari sebelum dibedah.

“Pernah cari tukang untuk bantu benerin rumah, tapi pada nggak mau. Takut nggak dibayar karena yang minta tolong kan kami, orang nggak mampu,” tutur Yuyum dengan perasaan memelas.

Yuyum adalah sosok ibu pekerja keras. Yuyum dulu masih bisa mencari nafkah sebagai buruh cuci gosok, tapi kini ia tak bisa lagi mencari uang tambahan. Sejak tahun 2003 lalu, ia terkena glaukoma yang membuat kedua matanya tidak bisa lagi melihat. Kini ia hanya bergantung dari anaknya yang menjadi pengemudi ojek online. Keterbatasan itulah yang menghambat mereka untuk bisa memperbaiki rumah yang sudah bocor di berbagai bagiannya. Apabila hujan, pasti tampias dari kanan kiri yang lubang-lubangnya hanya ditutup dengan kain seadanya.

Bantuan bedah rumah dari Tzu Chi ini membuat hati Yuyum dan kedua anak lelaki yang tinggal bersamanya sangat bahagia. “Saya memang tidak bisa lihat, tapi saya bisa rasa. Ini temboknya kokoh, lantainya sudah rata, kuat. Rumahnya sudah nyaman. Pasti sangat bagus sekali,” ucap Yuyum dengan mata tertutup tapi senyumnya sangat merekah, gembira. “Tetangga juga banyak yang bilang, ‘rumah Yuyum sudah bagus, Yum…’. Wah.., saya senang sekali. Tak pernah terpikirkan di hidup saya,” ungkapnya haru.

Hidup Saling Bantu
Mendengar kisah haru dan bahagia para warga, relawan komunitas He Qi Utara 1 yang sejak awal mendampingi mereka pun tak kalah bahagianya. “Akhirnya hari ini tiba juga, kita bisa menyerahkan kunci secara langsung dan menyaksikan ibu dan bapak semua ini pindah ke rumah baru mereka. Saya sangat bersukacita,” tutur Benny Salim, Koordinator Tim Bebenah Kampung di Kelurahan Pegangsaan. “Hasil kerja keras semua relawan, donatur, seniman (tukang) bangunan, dan semua yang terlibat itu tidak sia-sia karena kita bisa melihat senyuman di wajah semua warga hari ini,” lanjutnya.

Relawan memberikan bingkisan berupa piring dan gelas kepada warga. Bingkisan ini untuk memperlengkap kebahagiaan ketika memasuki rumah baru dengan penuh sukacita.

Sudah sejak sebelum Lebaran tahun 2023 lalu, relawan mulai berkeliling satu demi satu rumah di wilayah Pegangsaan ini. Beragam proses pembangunan, mulai dari menyurvei, merobohkan rumah, meratakan tanah, membangun pondasi awal, sampai tahap finishing seperti mengecat tembok, sudah dilalui. Hal itu yang membuat relawan begitu menyatu dengan warga.

“Maka dari itu, untuk bapak ibu, selalu bersemangat, jangan pantang menyerah dengan situasi. Saya percaya masih banyak orang yang saling bisa dukung satu sama lain, saling bantu satu sama lain. Jadi di situsi yang sedang terpuruk, kita jangan sampai menyerah karena pasti ada hal-hal baik yang nantinya akan terjadi,” pesan Benny kepada warga, “jangan lupa pula untuk menjaga, merawat rumah masing-masing, juga mari terus kembangkan cinta kasih kepada sesama, paling tidak ke lingkungan terdekat kita.”

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Doa dan Harapan Menjelang Bedah Rumah

Doa dan Harapan Menjelang Bedah Rumah

21 Desember 2020

Pada Minggu, 20 Desember 2020, relawan Tzu Chi kembali melakukan survei lanjutan dan pengukuran luas rumah. Kegiatan ini menjadi proses tahap akhir sebelum dilakukan pembongkaran rumah-rumah calon penerima bantuan Program Bebenah Kampung Tzu Chi tahap ke-2 di Kamal Muara.

Cun Nyoh Menanti Rumah Baru

Cun Nyoh Menanti Rumah Baru

18 Desember 2020

Relawan Tzu Chi Tangerang membantu Cun Nyoh, seorang penerima bantuan Tzu Chi untuk merenovasi kembali rumahnya.

Rumah Baru Untuk Thio Kui Ling

Rumah Baru Untuk Thio Kui Ling

16 Agustus 2023

Tzu Chi Makassar memberikan bantuan bedah rumah bagi Thio Kui Ling karena struktur rumahnya sudah pendek, rusak, dan tidak layak huni.

Orang bijak dapat menempatkan dirinya sesuai dengan kondisi yang diperlukan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -