Relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia membuka tirai penutup sebagai tanda diresmikannya layanan Tzu Chi Clinic dan Tzu Chi Ren Wen Preschool di Tokyo Riverside Apartement, Tower A – Lantai Dasar, PIK 2.
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia meresmikan layanan Tzu Chi Clinic dan Tzu Chi Ren Wen Preschool di Tokyo Riverside Apartement, Tower A – Lantai Dasar, PIK 2, Sabtu 31 Agustus 2024. Pembukaan dua layanan unggulan Tzu Chi ini diharapkan mampu memberikan sarana akan penemuhan kebutuhan dalam bidang kesehatan dan pendidikan yang berkualitas sekaligus berdampingan dengan tempat tinggal masyarakat di wilayah PIK 2 yang semakin berkembang pesat.
“Keberadaan Tzu Chi Clinic dan Tzu Chi Ren Wen Preschool ini merupakan wujud perhatian dari Tzu Chi untuk warga PIK 2 khususnya, yang semakin berkembang pesat. Karena kalau ada yang sakit nggak mungkin dibawa jauh-jauh, di sini merupakan media pertolongan pertama kita. Maka Su Mei Shijie dan Aguan Shixiong mempertimbangkan bahwa masyarakat di PIK 2 pun harus diperhatikan,” papar Franky O. Widjaja, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, bergembira.
Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Franky O. Widjaja memberikan sambutan dalam acara peresmian Tzu Chi Clinic dan Tzu Chi Ren Wen Preschool.
Selain Franky O Widjaja, Peresmian Tzu Chi Clinic dan Tzu Chi Ren Wen Preeschool ini juga dihadiri oleh Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma, para BOD Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Jajaran Direksi Rumah Sakit Cinta Kasih Tzu Chi, Jajaran Direksi Tzu Chi Hospital, guru Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, guru Tzu Chi School, relawan, dan juga para orang tua murid. Seluruh hadirin datang dengan penuh sukacita menyambut hadirnya dua perwakilan misi Tzu Chi yang siap melayani masyarakat lebih luas di wilayah PIK 2.
Siap Memberikan Pelayanan
Tzu Chi Clinic sendiri kini sudah memberikan pelayanan rawat jalan sejak bulan Oktober 2023 lalu. Layanan lainnya adalah berupa klinik dokter umum, klinik gigi umum, poliklinik dokter spesialis gigi, spesialis kandungan, spesialis anak, dan menyusul spesialis syaraf. Tzu Chi Clinic juga dilengkapi dengan pelayanan farmasi dan laboratorium. Saat ini Tzu Chi Clinic membuka jam operasional setiap Senin-Jumat (08.00-21.00) dan hari Sabtu (09.00-19.00) dan hingga Agustus 2024 ini sudah melayani ratusan pasien tiap bulannya.
Sementara itu Tzu Chi Ren Wen Preschool sudah beroperasi sejak tahun ajaran baru di 2024 ini dengan 45 siswa nursery dan kindergarten. Sekolah ini dilengkapi dengan tujuh ruang kelas, dua ruang budaya humanis, satu ruang gym & playroom, ruang cookery, perpustakaan, serta dua ruang day care.
Tzu Chi Clinic sudah beroperasi sejak bulan Oktober 2023 lalu dan kini sudah mempunyai berbagai pelayanan medis dilengkapi dengan farmasi dan laboratorium.
Tzu Chi Ren Wen Preschool dilengkapi dengan tujuh ruang kelas, dua ruang budaya humanis, satu ruang gym & playroom, ruang cookery, perpustakaan, serta dua ruang day care.
Dalam sambutannya, Franky O. Widjaja, bersyukur sekaligus bersukacita. Beliau juga berterima kasih kepada seluruh relawan juga para dokter dan pengajar yang tulus serta berdedikasi dalam mempergunakan ilmu mereka sebaik mungkin. Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia ini pun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada orang tua dan masyarakat yang telah memberikan kepercayaannya kepada Tzu Chi.
"Kita sangat harapkan para orang tua ini bisa ikut serta, bisa berinteraksi, terlibat langsung dengan guru-guru kita, bisa menjadi Da Ai Mama atau Da Ai Papa (mama papa pemerhati). Nah, ini salah satu ini sangat indah sekali," ucap Franky O. Widjaja. "Jadi orang tua itu juga tenang dan juga bisa ada kesibukan yang sangat bermakna. Menjadi suatu hubungan yang menyeluruh dan sangat lengkap, penuh dengan cinta kasih," imbuhnya.
Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Liu Su Mei bersama dengan jajaran BOD meninjau Poli Gigi yang ada di Tzu Chi Clinic di Tokyo Riverside Apartement, Tower A – Lantai Dasar, PIK 2.
Direktur Tzu Chi Ren Wen Preschool, Freddy Ong mendampingi Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Franky O. Widjaja melihat mural yang digambar oleh para staf dan guru di Tzu Chi Ren Wen Preschool.
Tzu Chi Ren Wen Preschool Memenuhi Ekspektasi para Orang Tua
Salah satu orang tua yang begitu antusias menyekolahkan anaknya di Tzu Chi Ren Wen Preschool ini adalah pasangan Don Ellsworth dan Alia Ellsworth. Sejak pindah ke Indonesia dan bertempat tinggal di PIK 2, tahun 2019 lalu, mereka mulai mendengar tentang Tzu Chi dan ingin langsung memindahkan anak pertama dan keduanya untuk bersekolah di Tzu Chi. Sayangnya, untuk jenjang kelas tinggi kala itu, sudah tidak ada kelas yang mencukupi.
Anak-anak Tzu Chi Ren Wen Preschool juga menunjukkan keterampilannya mengikuti gerak dan lagu di hadapan Ketua dan Wakil Ketua Tzu Chi Indonesia beserta jajaran BOD setelah beberapa kali belajar bersama guru pendamping.
“Akhirnya ketika kami mulai membicarakan tentang sekolah anak ketiga ini, kami langsung memilih Tzu Chi Ren Wen Preschool,” ucap Alia senang, “beruntung dan bersyukur bisa masuk ke sini.”
Keluarga Don dan Alia tanpa ragu menjadikan Tzu Chi Ren Wen Preschool sebagai sekolah anaknya karena mereka sangat senang dengan filosofi sopan santun dan tata krama. “Kita tahu bahwa yang paling utama dari pendidikan di Tzu Chi kan budi pekerti, jadi memang itu yang ingin kami jadikan dasar untuk anak kami, Zachery. Istilahnya itu fokus paling utama untuk kami, as a parent ingin tanamkan ke Zac, yaitu: budi pekerti, respectful untuk each other, disiplin, mandiri, dan juga bakti pada orang tuanya,” lanjut Alia bersemangat.
Don Ellsworth dan Alia Ellsworth menemani anak ketiga mereka, Zachery Ellsworth membuat kerajinan tangan di kelasnya. Sudah sejak lama, Don dan Alia ingin memasukkan anak mereka ke Sekolah Tzu Chi dan baru kali ini terealisasi.
Ibu tiga anak ini juga sangat gembira karena melihat berbagai tingkah laku dan kebiasaan Zachery begitu berubah setelah satu setengah bulan bersekolah di Tzu Chi Ren Wen Preschool. Kini anak ketiganya itu sudah jauh lebih mandiri melakukan keterampilan hidup sehari-hari.
“Dia saat ini sudah lepas sepatu sendiri, pakai baju sendiri, dan banyak lainnya. Saya sempat agak kaget ya, karena kami ada pengasuh untuk Zac, jadi sebelumnya dia terbiasa dibantu, tapi kini mulai dia sudah melakukan semuanya sendiri. Ini hal yang membuat kami senang sekali,” kata Alia tak bisa menyembunyikan kegembiraannya.
Menanamkan Sopan Santun dan Budi Pekerti Sejak Dini
Bukan hanya pasangan Don dan Alia Ellsworth, ada pula Vion, orang tua dari Briella Viannes Hendarsin yang juga sangat antusias. Sejak acara dimulai, ia dan istrinya, tidak memalingkan pandangannya dari berbagai acara di hadapannya, mereka fokus mendengarkan pemaparan tentang klinik dan sekolah. Sejak bertempat tinggal di Cengkareng dan kini pindah ke wilayah PIK, Vion sudah merasa akrab dengan Tzu Chi karena gaungnya yang begitu besar. Hingga akhirnya di masa anaknya masuk sekolah, Tzu Chi Ren Wen Preschool menjadi pilihannya.
“Saya melihat nilai-nilai dari Sekolah Tzu Chi ini bagus ya, karena sejak kecil anak-anak sudah diajarkan mengenai cinta kasih dan budi pekerti, artinya bukan cuma sekadar pelajaran hard skill tapi juga ada soft skill, yang sampai nanti kita dewasa, mengenai sopan santun budi pekerti itu sangat dibutuhkan,” ucap Vion bersemangat.
Vion dan istrinya bersukacita bisa berkegiatan bersama anak mereka, Briella Viannes Hendarsin di Tzu Chi Ren Wen Preschool.
Ketika Franky O. Widjaja menuturkan tentang para orang tua bisa turut menjadi Da Ai Mama-Papa, Vion menilai hal tersebut menjadi sesuatu yang bagus karena orang tua bisa terlibat langsung dengan lingkungan sekolah, semakin paham, dan bisa berinteraksi dengan para guru sekaligus memantau kenyamanan anak-anak mereka.
“Semoga Sekolah Tzu Chi makin berkembang, baik dari manajemen dan pengajarannya, serta para guru bisa terus bersabar menghadapi anak yang karakternya bermacam-macam sehingga bisa terus memaintain penanaman budi pekerti yang baik,” harap Vion sukacita.
Keluarga Alia dan Keluarga Vion, hanya dua dari puluhan orang tua lainnya yang sukacita dalam menyambut masa sekolah anak mereka dan terus mencoba memberikan yang terbaik kepada putra putrinya. Hal tersebut pula yang selalu ingin diwujudkan oleh Tzu Chi dalam menjalankan visi misinya, memberikan yang terbaik untuk masyarakat.
Para orang tua murid dikenalkan dengan salah satu budaya humanis Tzu Chi, yakni Tea Ceremony yang penuh dengan filosofi dan makna yang mendalam.
Seperti pesan Master Cheng Yen, bahwa: “Sekolah Tzu Chi menjadikan kebajikan sebagai pedoman dalam pengajaran dan terus bersumbangsih tanpa pamrih. Saat kita mengajarkan kebaikan, siswa akan belajar tentang kebaikan pula. Itulah tujuan mereka datang ke sekolah kita. Kita juga hendaknya menjalankan misi pendidikan dengan ketulusan dan cinta kasih. Hendaknya kita membina insan berbakat dengan kebajikan yang penuh cinta kasih.”
Untuk ke depannya, Tzu Chi Ren Wen Preschool akan menjadi sekolah pengumpan (feeder) bagi Tzu Chi School PIK 2 yang peletakan batunya akan dilakukan pada bulan September 2024 nanti. Semua ini dipersiapkan dengan matang untuk mewujudkan generasi mendatang yang tak hanya pintar di akademis, namun juga memiliki hati penuh cinta kasih dan budi pekerti nan luhur.
Editor: Arimami Suryo A