Tzu Chi dan ICRC Mempromosikan Nilai-Nilai Kemanusiaan

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya

Dr. Haryo Suparmun memberikan cendera mata dari Tzu Chi berupa buku Master Cheng Yen kepada Alexandre Faite, Head of regional Delegation for Indonesia and Timor Leste ICRC . ICRC datang mengunjungi Tzu Chi di Tzu Chi Center PIK.

The International Committee of the Red Cross (ICRC) Regional Delegation for Indonesia and Timor Leste atau Komite Internasional Palang Merah berkunjung ke Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, pada 1 Februari 2023. Kunjungan selama dua jam ini berlangsung hangat, saling mengenalkan visi dan misi masing-masing organisasi di bidang kemanusiaan, juga perkembangan bantuan kemanusiaan di Indonesia terutama bantuan di wilayah kebencanaan.

Christine, relawan misi pendidikan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang mendampingi pertemuan tersebut menjelaskan sejarah terbentuknya Yayasan Buddha Tzu Chi yang didirikan oleh Master Cheng Yen, seorang Bhiksuni dari Hualien, Taiwan.

Christine, relawan pendidikan Tzu Chi menjelaskan lahirnya Yayasan Buddha Tzu Chi yang digagas oleh Master Cheng Yen, seorang Bhiksuni yang sangat prihatin atas penderitaan manusia. 

Master Cheng Yen pada awalnya menjalani misi amal kemanusiaan dan berkembang menjadi empat misi utama dan delapan Jejak Dharma, yaitu misi amal, misi kesehatan, misi pendidikan, misi budaya kemanusiaan, bantuan bencana internasional, donor sumsum tulang, pelestarian lingkungan, dan relawan komunitas.

Mendengar pemaparan dari Christine, Alexandre Faite, Head of regional Delegation for Indonesia and Timor Leste at International Committee of the Red Cross (ICRC) yakin bahwa Tzu Chi tidak memihak, netral, dan independen, yang misinya semata-mata bersifat kemanusiaan, melindungi kehidupan dan martabat.

Alexandre Faite, Head of regional Delegation for Indonesia and Timor Leste ICRC disambut hangat oleh ketua Tim Tanggap Darurat Tzu Chi Joe Riadi, Dr. Haryo Suparmun, Christine relawan misi pendidikan Tzu Chi, dan dr. Laksmi relawan Tzu Chi Hospital.

Nilai-nilai kemanusiaan yang dianut oleh ICRC dan Tzu Chi adalah membantu dengan tidak memandang suku, agama, golongan, dan lainnya. Selain itu ICRC dan Tzu Chi memberikan bantuan secara langsung, netral, dan tidak berpihak kepada siapapun.

Bagi Tzu Chi dan ICRC, prinsip bantuan kemanusiaan itu harus universal tidak boleh sepihak, tidak boleh ada kepentingan politik dan agama, dan dalam hal ini Tzu Chi dan ICRC sangat sepakat.

Atas dasar inilah, Alexandre Faite mewakili  ICRC untuk Indonesia dan Timor Leste ingin mengadakan seminar nasional di Jakarta. “Kami ingin sekali mengundang Tzu Chi sebagai narasumber agar nanti ada sosialisasi tentang nilai-nilai kemanusiaan,” tuturnya. “Semoga ke depannya Tzu Chi dan ICRC bisa bekerja sama untuk mempromosikan toleransi lintas agama, lintas budaya dan lintas kearifan lokal,” lanjut Alexandre Faite.      
   
 

Pada masa Pandemi Covid-19 Tzu Chi secara berkelanjutan membantu tim medis Tzu Chi yang menangani pasien Covid dengan bantuan peralatan medis, tabung oksigen hingga bantuan sembako untuk warga yang terdampak pandemi.

Alexandre Faite mengatakan bahwa ICRC mempunyai 10 prinsip nilai-nilai kemanusiaan di antaranya; anak-anak harus dilindungi, martabat seksual harus terjamin, yang terluka dan sakit harus di rawat dan dilindungi, fasilitas kesehatan dan pesonilnya harus dijaga, akses pendidikan harus difasilitasi dan dijaga, properti individu dan tempat ibadah harus dihormati, orang-orang yang di bawah pengawasan harus diperlakukan terhormat dan bermartabat, dan jasad manusia ditangani dengan cara yang bermartabat.

Lebih lanjut Alexandre Faite mengungkapkan bahwa Yayayasan Buddha Tzu Chi adalah lembaga yang sangat besar dan ICRC mencari pertautan yang sama dengan 10 nilai prinsip kemanusiaan, dan ICRC merasa Tzu Chi yang juga mempromosikan toleransi dan nilai-nilai lintas agama, lintas budaya, lintas pendidikan ada kesamaan dalam menjalankan misinya.

Relawan Yayasan Buddha Tzu Chi dalam menjalankan misi-misi kemanusiaannya selalu mengedepankan budaya humanis kepada penerima bantuan. Relawan Tzu Chi  memberikan layanan yang berkualitas dan bermartabat terhadap kebutuhan penerima bantuan.  

Keterlibatan ICRC dengan organisasi seperti Tzu Chi sangat penting sehingga kita dapat belajar satu sama lain, berbagi pengalaman tentang bantuan kemanusiaan.  “Saya pikir kita (ICRC) semua memiliki nilai-nilai (kemanusiaan universal) yang sama,” tegas Alexandre.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Menjalin Kerjasama Kemanusiaan dengan ICRC di Indonesia

Menjalin Kerjasama Kemanusiaan dengan ICRC di Indonesia

09 Maret 2021

Nilai-nilai universal yang diusung ICRC sebagian besar sangat sesuai dengan prinsip-prinsip universal yang dianut oleh Yayasan Buddha Tzu Chi dalam misi kemanusiaannya.

Tzu Chi dan ICRC Mempromosikan Nilai-Nilai Kemanusiaan

Tzu Chi dan ICRC Mempromosikan Nilai-Nilai Kemanusiaan

01 Februari 2023
International Committee of the Red Cross (ICRC) Regional Delegation for Indonesia and Timor Leste berkunjung ke Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Tzu Chi Center Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara. 
Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -