Tzu Chi Dukung Program Penurunan Stunting di Legok, Tangerang

Jurnalis : Clarissa Ruth, Fotografer : Clarissa Ruth

Relawan Tzu Chi menghadiri kegiatan Bakti Sosial yang diadakan TNI AD serta turut memberikan bantuan berupa 2.000 paket beras. Dalam kesempatan ini relawan juga membagikan secara langsung kepada masyarakat yang membutuhkan.

Kamis, 01 Desember 2022 TNI wilayah Korem 052/Wijayakrama mengadakan Program Penurunan Stunting pada batita dan balita, serta mengadakan bakti sosial dengan memberikan paket sembako bagi masyarakat yang kurang mampu. Acara ini bertempat di Food Estate, Desa Serdang Wetan, Legok, Tangerang, Provinsi Banten. Dalam kesempatan kali ini Tzu Chi juga ikut mendukung kegiatan tersebut dengan berkontribusi membagikan 2.000 paket beras (@5 kg) untuk anak-anak yang mengidap stunting dan warga yang membutuhkan.

“Hari ini kami menyelenggarakan yang pertama, Program Penurunan Stunting pada anak, kemudian yang kedua, bakti sosial untuk masyarakat yang kurang mampu karena mungkin kemarin pengaruh pandemi Covid, kemudian untuk kelompok petani sekitaran wilayah ini,” ungkap Dr. Indarto Kusnohadi, selaku Kasrem 052/Wijayakrama.

Indarto Kasrem 052/Wijayakrama (tengah) berharap jalinan jodoh yang baik antara Tzu Chi dan TNI AD diharapkan akan selalu terjalin dan kompak selalu dalam memberi perhatian kepada masyarakat.

Dalam acara ini juga hadir Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Dudung Abdurachman yang juga meninjau semua tanaman, pertanian, dan peternakan yang ada di Food Estate Korem 052/Wijayakrama, yang nantinya sebagian besar hasilnya dipergunakan untuk masyarakat sekitar.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Dudung Abdurachman. Dalam kata sambutannya beliau mengatakan bahwa nantinya hasil-hasil yang ada di Food Estate Korem 052/Wijayakrama ini akan dipergunakan untuk masyarakat. Food Estate ini didirikan guna mendukung program pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan. Di dalamnya terdapat tanaman sayuran dan buah-buahan serta sawah pertanian yang cukup luas.

“Kita harus hadir di tengah-tengah kesulitan masyarakat dan harus mencari solusi, oleh karena itu kami turun membantu masyarakat. Pada dasarnya nanti dari hasil-hasil pertanian ini nantinya akan diberikan pada masyarakat di sini dan sekitarnya,” kata Dudung.

Menurut Indarto, kasus stunting di wilayahnya ini sudah menjadi isu lama dan semakin tahunnya semakin banyak. Itu sebabnya program ini sangat diperhatikan. Salah satu bentuk kepeduliannya untuk mempercepat penurunan stunting ini, dalam kegiatan ini juga diadakan sosialisasi gizi seimbang untuk anak dalam masa pertumbuhan sehingga tidak terjadi perlambatan dalam bertumbuh kembang. Kegiatan ini juga mengundang 500 orang tua serta anaknya yang mengidap stunting ataupun yang memiliki gejala stunting.

Marianah (30) merasa bahagia usai mendapat bantuan beras dan sembako. Salah satu anak kembarnya memiliki gejala stunting dan belum bisa berjalan.

Seperti Marianah (39) yang memiliki anak kembar bernama Fadlan dan Fadli (2), meski kembar namun keduanya memiliki tumbuh kembang yang berbeda. Sejak bayi Fadli memang lebih sering sakit, dan ketika dibawa periksa ke posyandu barulah ketahuan ternyata Fadli memiliki gejala stunting yang membuatnya belum bisa berjalan, berbeda dengan Fadlan yang sudah bisa berjalan.

“Yang satu si Fadlan udah bisa jalan, yang ini (Fadli) belum, karena kekurangan gizi, nggak bisa beli susu karena ekonomi. Suami saya kerja jadi tukang las untuk proyek bikin bangunan, tapi gak terus-terusan. Proyek kalau ada ya dapat penghasilan, kalau nggak ya nggak ada (penghasilan),” cerita Marianah sambil mengeluarkan air mata.

Sehari-harinya jika suami sedang tidak ada pendapatan, Marianah hanya bisa bergantung pada saudara dan tetangga-tetangganya, bahkan beras saja tidak terbeli. Tetapi di tengah-tengah kesulitannya Marianah tetap bersyukur dan menerima hidupnya apa adanya. Saat mendapat bantuan sosial berupa sembako, susu, dan beras pada kegiatan ini, ia tidak bisa menahan air mata karena sangat bahagia dan merasa sangat terbantu.

Alhamdullilah hari ini dapat bantuan beras dari Tzu Chi sama TNI, senang banget saya, sampai nangis bahagia tadi. Bersyukur banget bisa dapet beras ini, bisa bertahan lebih dari seminggu, bisa diirit-irit, yang penting anak-anak makan,” ungkap Marianah dengan mata berkaca-kaca.

Dua orang relawan Tzu Chi sigap membantu membawakan sembako milik salah satu warga Aziz (60) yang beberapa tahun lalu harus kehilangan kaki kanan akibat kecelakaan.

Rasa syukur juga dirasakan Fendi (50) yang sehari-harinya bekerja sebagai petani, dan kadang berjualan sayur-mayur bersama istrinya. Kesulitan ekonomi juga menjadi kendala untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan keluarganya. Saat diberitahu Ketua RT setempat, ia pun sangat seneng karena bisa mendapatkan sembako dan beras.

“Membantu banget ini sembako dan beras, ini berasnya bisa bertahan 3-4 hari karena di rumah ada 5 orang, tapi ini sudah bersyukur sekali. Irit, tidak perlu beli beras lagi berapa hari ini. Terima kasih Tzu Chi dan bapak-bapak TNI untuk bantuannya, saya senang sekali,” ungkap Ferdi.

Relawan Tzu Chi Tangerang Edi Sheen memberikan bantuan beras dan sembako kepada salah satu warga Ferdi (50) yang merupakan seorang petani.

Relawan Tzu Chi yang hadir juga berkesempatan membagikan bantuan secara langsung kepada warga yang benar-benar membutuhkan dan ibu-ibu yang anaknya mempunyai gejala stunting. Melihat itu, relawan juga merasa tersentuh dan tidak tega, karena ternyata banyak anak yang masih kekurangan gizi dan bertumbuh tidak sesuai umur.

“Kita harap bantuan ini bisa sedikit meringankan beban mereka, dan untuk isu stunting kita mengharapkan sekali secepat mungkin bisa mencari solusi dan mengurangi angka anak-anak yang mengidap stunting. Tidak tega sekali melihatnya ternyata tanpa kita tahu, banyak sekali anak-anak yang kekurangan gizi dan bertumbuh lebih lambat dari anak-anak lain yang seumurannya,” ujar Edi Sheen, relawan Tzu Chi Tangerang.

Relawan-relawan Tzu Chi juga memberikan perhatian kepada anak-anak yang mengidap stunting ataupun yang bergejala stunting.

Misi Tzu Chi dan TNI AD pada dasarnya saling berkesinambungan yaitu sama-sama peduli dengan masyarakat, inilah yang menjadi harapan ke depan bagi relawan Tzu Chi dan jajaran serta anggota TNI AD untuk terus bersinergi, menjalin jodoh yang baik, saling mendukung, dan selalu ada di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan.

“Bukan hal yang baru mengenal dan bekerjasama dengan Tzu Chi, berharap ke depannya bisa selalu bersinergi menyebarkan hal-hal positif, memberikan kebajikan kepada masyarakat, saling melengkapi kalau kami terbatas, Tzu Chi selalu siap untuk membantu, begitupun sebaliknya kami akan membantu sebisa kami,” tukas Indarto.

Editor: Erli Tan

Artikel Terkait

Satu Ton Beras untuk Pesantren Fatihatul Qur’an Bogor

Satu Ton Beras untuk Pesantren Fatihatul Qur’an Bogor

21 Desember 2021

Tzu Chi Indonesia bekerja sama dengan ICRP menyerahkan bantuan 1 ton beras kepada Pondok Pesantren Fatihatul Qur’an Education Centre di Kemang, Bogor.

Bantuan Sosial Bagi Warga Gedebage

Bantuan Sosial Bagi Warga Gedebage

14 Oktober 2021

Tzu Chi Bandung bersama Yayasan Summarecon Peduli membagikan 2.113 paket beras dan masker medis untuk warga Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat.

Bantuan Beras untuk Warga Lansia di Desa Jak Luay Kalimantan Timur

Bantuan Beras untuk Warga Lansia di Desa Jak Luay Kalimantan Timur

29 Mei 2024

Jelang sore, matahari masih cukup terik. Namun sebanyak 17 relawan Tzu Chi di Komunitas Xie Li Kalimantan Timur (Kaltim) 2 penuh semangat menyalurkan beras kepada 50 warga Desa Jak Luay,

Kita sendiri harus bersumbangsih terlebih dahulu, baru dapat menggerakkan orang lain untuk berperan serta.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -