Tzu Chi Indonesia bersama Kostrad TNI meresmikan sumur bor dan bak penampungan air berkapasitas 6.000 liter untuk warga Dusun Nanggulan, Rabu 18 September 2024.
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bersama Kostrad TNI meresmikan sumur bor dan bak penampungan air berkapasitas 6.000 liter untuk warga Dusun Nanggulan, Kelurahan Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman DIY Yogyakarta pada Rabu 18 September 2024. Bak penampungan air bersih ini sudah bisa dinikmati oleh 300 Kepala Keluarga khususnya di Dusun Nanggulan RT 05 RW 32.
Musim kemarau yang berdampak pada kekeringan selama ini cukup dirasakan oleh warga Dusun Nanggulan. Melalui program Kostrad “TNI Manunggal Air” bantuan air bersih dengan metode sumur bor dengan kedalaman 45 meter dan bak penampungan berkapasitas 6.000 liter ini sangat membantu warga. Bantuan ini terwujud berkat sinergi antara Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dengan Kostrad TNI.
Bak penampungan air bersih ini sudah bisa dinikmati oleh 300 Kepala Keluarga khususnya di Dusun Nanggulan RT 05 RW 32.
Lurah Sendangagung Heru Prasetyo Wibawa mengungkapkan, Sendangagung pada 2023 sempat mengalami bencana kekeringan yang sangat memprihatinkan. “Kami bekerjasama dengan para donatur berusaha untuk pengadaan mobil tangki air bersih dan ini gayung bersambut dengan adanya program TNI Manunggal Air dari Kostrad dan Tzu Chi. Kami sangat berterima kasih, sudah membantu warga kami karena di Kabupaten Sleman itu setiap di bulan Oktober ada pematian arus selokan Vanderwick (selokan Mataram) dan kebetulan di daerah kami itu kemarau panjang,” ujar Heru Prasetyo Wibawa.
Bantuan air bersih ini merupakan program dari Kostrad TNI, yang didukung oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan Erajaya yang bersinergi dengan Pemerintah Provinsi DIY Yogyakarta. Sinergi ini diharapkan dapat meringankan beban warga yang kekurangan air bersih akibat kemarau panjang.
Pembangunan akses air bersih ini, dilatarbelakangi adanya kekeringan dan krisis air bersih yang dialami warga. Pasalnya, air dalam sumur yang ada di rumah warga tidak layak untuk digunakan karena dekat sekali jaraknya dengan empang. Belum lagi, empang tersebut juga menampung buangan dari sanitasi warga. Kehadiran akses air bersih ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan dan kehidupan warga Desa Sendangagung.
Bersama beberapa pihak terkait, Tzu Chi melakukan survei, pengecekan, hingga pengetesan demi memastikan aliran airnya tidak terputus dan bisa dimanfaatkan dalam jangka waktu panjang. “Air ini mungkin bisa membantu menjaga kesehatan warga, mengurangi stunting, diare, dan lainnya,” ujar Joe Riadi, Ketua Tim Tanggap Darurat Tzu Chi Indonesia.
Joe Riadi, Ketua Tim Tanggap Darurat Tzu Chi Indonesia berharap warga dapat merawat sumur bor dan bak penampungan air dengan baik sehingga memberi manfaat yang maksimal.
Peresmian bak penampungan berkapasitas 6.000 liter ini turut dihadiri oleh 30 relawan Tzu Chi, termasuk Joe Riadi, Ketua Tim Tanggap Darurat Tzu Chi Indonesia. “Kami sangat berterima kasih kepada Kostrad TNI dan Erajaya yang sudah mendukung bantuan sosial dan bencana alam. Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut,” harapnya.
Joe Riadi menambahkan, dengan diresmikannya sumur bor dan bak penampungan air di Dusun Nanggulan ini maka berarti Tzu Chi Indonesia telah menyelesaikan program penyediaan air bersih di tiga lokasi. Sebelumnya di Kabupaten Bogor dengan model gravitasi, di Kabupaten Pandeglang Banten dengan model sumur bor, dan di Kabupaten Sleman ini juga dengan model sumur bor.
Sumur bor dan bak penampungan air berkapasitas 6.000 liter ini merupakan program Kostrad TNI yang didukung oleh Tzu Chi Indonesia dan Erajaya yang bersinergi dengan Pemerintah Provinsi DIY Yogyakarta.
Peresmian sumur bor dan bak penampungan air berkapasitas 6.000 liter ini disambut bahagia Slamet Daryanto (63) salah satu warga Dusun Nanggulan. "Alhamdulillah, terima kasih bapak- bapak TNI, bapak bapak relawan Tzu Chi atas bantuan air bersih ini. Apa yang sudah diberikan akan kami jaga dengan baik karena ini sangat dibutuhkan warga di sini," ucap Slamet.
Sebelumnya, sumber air yang berada di Dusun Nanggulan kerap mengering seiring dengan kemarau panjang yang melanda. Warga Dusun Nanggulan yang terdiri dari 500 jiwa ini pun terpaksa harus membeli air untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Editor: Khusnul Khotimah