Tzu Chi Indonesia Dukung Produk Inovasi Karya Anak Bangsa

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Arimami Suryo A.


Tzu Chi Indonesia dan KADIN menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang pemanfaatan produk-produk dalam negeri terkait penanganan wabah Covid-19.

Tzu Chi Indonesia mendukung bermunculannya produk-produk riset, teknologi, dan inovasi karya anak bangsa terkait penanganan wabah Covid-19. Kemarin, Selasa 16 Juni 2020, Tzu Chi Indonesia dan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang penyelenggaraan kemitraan dalam rangka percepatan produksi alat kesehatan hasil riset dan inovasi untuk penanganan Covid-19 bersama Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek).

Setidaknya sudah ada 55 produk inovasi dalam negeri untuk menangani Covid-19. Sembilan di antaranya merupakan produk unggulan yang sudah ditinjau langsung oleh Presiden Joko Widodo dan siap untuk diproduksi massal. Ada PCR Test Kit, Rapid Diagnostics Test IgG/IgM, Emergency Ventilator, Imunomodulator Herbal asli Indonesia, Plasma Convalesence, Mobile Lab BSL-2, Sistem AI untuk deteksi Covid-19, Medical Assistant Robot Raisa dan autonomous UVC Mobile robot, serta Powered Air Purifying Respirator.


Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro saat meneken Nota Kesepahaman (MoU) ini. Tzu Chi Indonesia dan KADIN mendukung penuh produk-produk dalam negeri dalam bentuk pembelian yang nantinya akan disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan. 

Hong Tjhin, relawan Tzu Chi sekaligus CEO DAAI TV Indonesia mewakili Tzu Chi Indonesia dalam penandatanganan Nota Kesepahaman yang digelar di Rumah Sakit Moh Ridwan Meuraksa Jakarta ini. Adapun Alat kesehatan hasil riset dan inovasi yang dimaksud dalam Nota Kesepahaman ini berupa polymerase chain reaction (PCR), rapid test lgG/IgM dan ventilator serta alat kesehatan lain sesuai kesepakatan. 

“Kami lihat paling tidak ada tiga atau empat jenis yang bisa dengan baik bahkan beberapa lebih cocok untuk masyarakat Indonesia karena tesnya mereka pun menggunakan sampel dari warga Indonesia,” ujar Hong Tjin yang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19 dari Tzu Chi Indonesia.

Selain kemitraan dalam rangka percepatan produksi, salah satu langkah konkrit lainnya dari Nota Kesepahaman ini adalah Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bersama KADIN akan langsung membeli produk-produk tersebut. Dan untuk penyalurannya, Tzu Chi Indonesia dan KADIN akan bekerjasama dengan Gugus Tugas Covid-19 dan juga Kementerian Kesehatan.

“Kalau kita MoU tapi tak ada langkah implementasinya kan juga tidak optimal. Dan Pak Hong Tjhin sudah sampaikan bahwa akan ada pembelian langsung untuk rapid test kit ya 10.000 hingga 20.000. Awalnya kita lihat seperti itu kan kita lihat kebutuhannya,” terang Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Rosan P Roeslani.


Menristek Bambang Brodjonegoro mengapresiasi dukungan dunia usaha, dari perusahaan swasta, BUMN maupun filantropi yang akan membeli produk-produk inovasi karya anak bangsa terkait penanganan wabah Covid-19 ini.

Baik Tzu Chi Indonesia maupun KADIN sangat mendukung karya-karya anak bangsa ini. Adanya produk-produk ini juga membuktikan bahwa bangsa Indonesia mampu untuk terus berkreasi, berinovasi dalam keadaan apapun.

“Tekanan terhadap Covid-19 ini sangat besar di segala sisi di segala bidang. Pemerintah tentunya melalui Kemenristek, BPPT ini telah berhasil membuat langkah-langkah penting dalam rangka mencoba memenuhi kebutuhan yang masih sangat kita butuhkan dan dalam jangka waktu yang masih panjang. Dengan adanya alkes yang diinisiasi, diproduksi oleh anak bangsa ini menjadi hal yang sangat penting,” tambah Rosan P Roeslani.


Hong Tjhin dan Alwin Scrop Leonardi saat melihat spesifikasi Mobile Lab BSL-2 karya BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi). Mobile Lab BSL-2 ini telah beroperasi di Rumah Sakit Ridwan Meuraksa, Jakarta dan mendukung pemeriksaan swab test dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan dalam seharinya Mobile BSL-2 dapat memeriksa ratusan sampel.

Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro menghaturkan apresiasi atas dukungan dan komitmen para pihak salah satunya KADIN dan Tzu Chi Indonesia yang siap untuk menyerap produk dalam negeri ini.

“Pada acara yang baik ini kami juga akan menandatangani perjanjian kerjasama dengan beberapa pihak dari dunia usaha, dari perusahaan swasta, BUMN maupun filantropi. Kita tahu mereka sangat concern dengan upaya penanganan Covid-19 dan sangat concern kepada kebutuhan yang masih kurang. Baik kebutuhan ventilator kebutuhan test kit maupun kebutuhan seperti mobile BSL ini. Nah biasanya karena ketiadaaan produknya, mereka harus import, baru bisa memberikan bantuan. Sehingga di masa awal Covid-19, banyak sekali permintaan impor untuk rapid test kit. Alhamdulillah kita bisa produksi,” ujar Bambang Brodjonegoro.

Tzu Chi Indonesia sendiri hingga saat ini telah menyalurkan bantuan alat dan kebutuhan medis kepada 226 institusi dan 1.002 rumah sakit dan puskesmas yang tersebar di Jabodetabek dan 25 Provinsi di Indonesia.

Editor: Arimami Suryo A


Artikel Terkait

Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -