Tzu Chi Lampung Aktif Mengadakan Donor Darah dan Menyelamatkan Bumi

Jurnalis : Hilda Rafika, Junaedy Sulaiman (Tzu Chi Lampung) , Fotografer : Hilda Rafika (Tzu Chi Lampung)

Ada 21 orang relawan Tzu Chi yang melakukan kegiatan pelestarian lingkungan pada Minggu, 19 Oktober 2024. Kegiatan pelestarian lingkungan yang rutin dilakukan setiap bulannya di minggu ke-3 di Depo pendidikan daur ulang Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Lampung.

Didasari dengan hati yang tulus dan rasa kepedulian terhadap pelestarian lingkungan, relawan Tzu Chi Lampung kembali mengadakan kegiatan pemilahan barang-barang yang bisa di daur ulang yang rutin dilakukan pada minggu ke-3 setiap bulannya di Depo pelestarian lingkungan yang berada di Kantor Tzu Chi lampung.

Kegiatan pemilahan barang daur ulang ini berlangsung pada Sabtu, 19 Oktober 2024. Kegiatan pemilahan barang daur ulang ini bertujuan agar barang yang sulit terurai seperti plastik, kalengatau logam, dan jenis-jenis kertas dapat dimanfaatkan kembali melalui daur ulang.

Zhu Ing dan Jupiyati dengan serius memilah botol-botol pelastik sesuai warnanya dan jenisnya.

Wajah kegembiraan jelas terlihat di setiap raut wajah relawan. Walaupun cuaca panas,  namun para relawan dengan telaten memilah barang-barang berdasarkan jenis dan warna. “Menyenangkan ya kami dapat membantu pemerintah untuk bersama-sama menanggulangi limbah sampah yang tidak dapat dihancurkan. Dengan kita memilah dan meremas-remas botol plastik ini melatih tangan kita juga supaya tidak kaku sehingga tidak gampang terkena strok juga,”ungkap Zhu Ing, relawan kembang dari Tanjung Karang.

Melalui semangat pelestarian lingkungan, para relawan giat berusaha untuk mengajak lebih banyak orang agar bisa turut berpartisipasi melakukan kegiatan pemilahan barang-barang yang bisa di daur ulang. Terbukti dari beberapa warga yang rumahnya tingal di sekitar kompleks kantor Tzu Chi Lampung mengumpulkan barang-barang bekas untuk diserahkan ke kantor Tzu Chi Lampung.

Barang-barang yang sudah dipilah dirapihkan kembali dengan memasukkannya ke dalam karung untuk memudahkan pengangkutan, terlihat Edward K.S yang sedang memasukan botol ke dalam karung.

Selain menjaga kebersihan lingkungan, hasil penjualan baang-barang yang telah di pilah ini mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dan hasilnya disalurkan ke Yayasan Tzu Chi untuk membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan. “Di masyarakat sampah hanya terbuang sia-sia, padahal samah-sampah tertentu masih bisa didaur ulang dan mempunyai nilai ekonomu yang tinggi. Hasil penjualannya digunakan untuk hal-hal yang lebih baik lagi,” ujar Adun, relawan yang aktif di kegiatan Tzu Chi.

Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 09.00 hingga 11.30 WIB diharapkan dapat menggugah hati masyarakat umum untuk terus dapat menjaga kelestarian lingkungan, dan menerapkan konsep 5R (Rethink, Reduse, Repair, Reuse, Recycle), serta menebarkan cinta kasih kepada sesama. “Sehingga bumi akan asli terjaga kelestariannya dan terbebas dari bencana,” ucap Adun.

Petugas medis dari PMI Kota Lampung memeriksa tekanan darah calon pendonor selain kegiatan pelestarian lingkungan Tzu Chi Lampung, relawan juga mengadakan kegiatan donor darah yang rutin dilakukan selama tiga bulan sekali.

Selain kegiatan pelestarian lingkungan Yayasan Tzu Chi Lampung bekerja sama dengan PMI (Palang Merah Indonesia) dari Kota Madya Bandar Lampung juga menggelar donor darah yang rutin dilakukan setiap tiga bulan sekali.

Kegiatan donor darah dimulai pukul 09.00-12.00 WIB, para peserta yang mau donor darah harus menjalani pemeriksaan, yakni mengisi formulir, mendaftarkan diri. Setelah itu, tim medis akan memeriksa tekanan darah, timbang darah dan ukuran Hemoglobin (HB).

Ibu Sudarina, pendonor dari Rawa Laut menuturkan, motivasinya untuk donor darah adalah semata-mata untuk menolong nyawa seseorang yang membutuhkan darah. “Awal saya menyumbangkan darah saya kepada anak tukang becak yang terkena musibah penyakit Talasemia di rumah sakit umum. Setelah perisiwa itu saya suka donor secara pribadi dan tidak teratur selama 4-5 tahun yang lalu,” ucap Sudarina yang mengetahui ada donor dari dari teman. Menurut Sudarini kegiatan donor darah yang diadakan oleh Yayasan tzu Chi Lampung ini teratur dilakukan setiap tiga bulan sekali, jadi saya rajin ikut dan sekarang sudah ikut yang ke-3 kalinya donor darah di Tzu Chi,” ungkap Sudarina.

Lianywat relawan Tzu Chi mendampingi ibu Sudarina asal dari Rawa Laut Teluk Betung yang sedang menjalani proses pengambilan darah. Calon pendonor juga harus melalui tiga tahap sebelum mendonorkan darahnya yakni, registrasi, cek golongan darah, dan pemeriksaan kadar gula darah, Hemoglobin (HB), dan pemeriksaan tekanan darah.

Lianywati relawan Abu Putih sangat bersemangat mengikuti pendampingan warga yang mendonorkan darahnya. “Saya senang sekali mendampingi dan mengajak peserta yang mendonorkan darahnya karena dengan adanya pendampingan kepada pendonor jadi kita tau perasaan pendonor yang awalnya tegang dan takut untuk donor, dengan adanya kita (relawan Tzu Chi) di sampingnya pendonor merasa nyaman dan santai sehingga pendonor merasa senang donor darah di Tzu Chi. Dari hasil donor kali ini, PMI Kota Lampung berhasil mengumpulkan 66 kantong darah.

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Menyulap Tumpukan Botol Air Mineral Menjadi Sebuah Kursi yang Kuat

Menyulap Tumpukan Botol Air Mineral Menjadi Sebuah Kursi yang Kuat

07 Februari 2024

Ternyata, sampah daur ulang dapat dimanfaatkan menjadi barang-barang yang berguna. Lihat saja bagaimana kreatifnya para relawan Tzu Chi di Xie Li Kutai Barat menyulap tumpukan botol air minum menjadi sebuah kursi yang kuat.

Tujuh Tahun Konsisten Membangun Tekad Pelestarian Lingkungan

Tujuh Tahun Konsisten Membangun Tekad Pelestarian Lingkungan

10 Agustus 2018
Perlahan namun pasti kegiatan pelestarian lingkungan itu mulai diminati warga. Banyak yang bersumbangsih dan terinspirasi menggalang hati warga untuk turut melakukan prinsip 5R (rethink, reduce, repair, reuse, recycle) dalam mengelola barang-barang.
Menggunakan Kedua Tangan untuk Melestarikan Lingkungan

Menggunakan Kedua Tangan untuk Melestarikan Lingkungan

27 Januari 2016
Pada Minggu, 24 Januari 2016, relawan komunitas He Qi Timur, Kelapa Gading begitu bersemangat mengikuti kegiatan pelestarian lingkungan di Depo Pelestarian Lingkungan Pengangsaaan Dua, Kelapa Gading.
Saat membantu orang lain, yang paling banyak memperoleh keuntungan abadi adalah diri kita sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -