Sebanyak 200 nasi bungkus dan air mineral dikemas oleh relawan Tzu Chi untuk dibagikan kepada warga yang terdampak banjir.
Hujan deras dan angin kencang dengan intensitas tinggi pada 8-12 Februari 2025 menyebabkan Kota Makassar dilanda banjir. Tepatnya pada 11 Februari 2025, beberapa titik pemukiman warga terendam banjir dengan ketinggian air yang bervariasi. Akibatnya ribuan warga mengungsi tanpa sempat menyelamatkan harta benda.
Aktivitas warga pun menjadi lumpuh total. Warga tidak bisa beraktifitas maupun anak-anak yang bersekolah. Walaupun air menggenangi rumah mereka, sebagian warga memilih untuk tetap bertahan di rumah. Alasan mereka sederhana, yakni banyak barang-barang yang berharga yang tidak bisa ditinggalkan. Faktor lainnya adalah minimnya unit evakuasi yang menyulitkan warga untuk mengungsi.
Relawan membagi nasi bungkus dan air mineral menggunakan perahu karet.
Kejadian banjir ini direspon Tzu Chi Makassar dengan menyalurkan bantuan kepada warga terdampak banjir. Pada Kamis sore, 12 Februari 2025 relawan Tzu Chi Makassar terjun langsung ke lokasi pengungsian di Kelurahan Manggala.Sejak siang hari, para relawan menyiapkan bantuan berupa makanan (nasi bungkus) dan air mineral.
Sebanyak 200 nasi bungkus dan air mineral disiapkan relawan Tzu Chi di Kantor Tzu Chi Makassar dan dibagikan di posko pengungsian di Masjid Al Muttaqin Kelurahan Manggala dan beberapa bantuan diantarkan langsung ke rumah warga yang terdampak banjir. Warga sangat bersyukur dengan adanya bantuan dari Tzu Chi ini. Salah satunya Fatma yang sudah berada di posko pengungsian sejak 10 Februari 2025 dan merupakan koordinator pengungsian.
Fatma salah satu korban yang terdampak banjir menerima nasi bungkus dan air mineral.
Fatma berada di pengungsian lantaran rumahnya terendam banjir setinggi 1,5 meter. “Awalnya hujan deras berturut-turut selama 4 hari. Pas malam kan hujan lama, sekeluarga ada di rumah. Awalnya enggak mengira mau banjir tetapi hujan tidak berhenti, dan pelan-pelan sudah naik, barang-barang juga sudah basah. Langsung kami mengungsi dikarenakan air sudah tidak bisa kami halangi untuk masuk ke rumah dan merupakan banjir langganan tetapi merupakan banjir yang terparah” cerita Fatma.
Tanpa membawa barang-barang, Fatma sekeluarga bertahan di posko pengungsian. Awalnya Fatma dan beberapa pengungsi lainnya kesulitan untuk makan dan minum. Kemudian beberapa bantuan mulai datang ke posko pengungsian dan salah satunya bantuan dari Tzu Chi. “Bantuan ini sangat berguna, kemarin-kemarin mau makan sama minum saja susah. Saya juga sempat pikir kalau bertahan di rumah ya nggak bisa makan. Terima kasih buat Tzu Chi sudah membantu kami semua warga di pengungsian,” ungkap Fatma yang juga berharap banjir segera surut.
Relawan membagikan nasi dan air mineral untuk para warga yang masih bertahan di rumah mereka yang dalam keadaan banjir.
Sebanyak 19 relawan Tzu Chi membantu warga Kelurahan Manggala yang terdampak banjir, termasuk Koordinator Tanggap Darurat, Go Weng Ak. Mereka membagikan bantuan di posko pengungsian, meninjau lokasi banjir menggunakan perahu karet, dan memberikan nasi serta air mineral kepada warga yang masih bertahan di rumah. Weng Ak menyatakan rasa syukurnya dapat menolong korban banjir meski arus air deras.
“Walaupun arus air agak deras, tetapi tak mematahkan semangat insan Tzu Chi untuk menyalurkan bantuan” katanya.
Salah seorang warga, Udin, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan Tzu Chi, yang datang tepat saat musibah melanda. Kapolsek Manggala juga mengapresiasi tindakan tulus Tzu Chi yang membantu tanpa memandang suku, agama, atau negara. Sebanyak 1.451 orang dari 407 KK di Manggala terdampak banjir, dan Tzu Chi berencana menyalurkan bantuan lagi. Tzu Chi terus bergerak dengan hati ikhlas untuk meringankan penderitaan sesama.
Editor: Khusnul Khotimah