Pendampingan tulus dan bahagia diberikan para relawan Tzu Chi Makassar untuk membantu pasien lansia yang kurang mampu berjalan dan mengarahkan pasien ke tempat pemeriksaan yang telah ditentukan.
Cinta kasih adalah aliran udara hangat yang bisa membebaskan orang dalam kebekuan, menjadi jembatan penghubung antara sesama
– kata perenungan Master Cheng Yen –
Tzu Chi Makassar tidak hentinya memberikan bantuan kesehatan kepada masyarakat pra-sejahtera hingga dalam waktu dekat ini mereka menggelar Bakti Sosial Kesehatan ke-141 yang screeningnya dilakukan mulai hari Jumat 14 Oktober 2023 di RS Pelamonia Makassar. Melalui screening ini didapatkan ada 110 orang pasien katarak, 14 orang pasien pyterygium, 31 orang pasien minor lokal, 27 orang pasien minor ga, 14 orang pasien hernia, dan 13 orang pasien bibir sumbing yang nantinya akan menjalani operasi pada 20 – 21 oktober 2023.
Salah satu calon pasien adah Aciang yang saat ini berumur 65 tahun. Ia bekerja sebagai pegawai atau tukang servis mesin jahit di salah satu toko di Makassar. Sebagai kepala rumah tangga yang menafkahi istri dan 3 orang anaknya, Aciang sebelumnya juga kerap mendapat bantuan sembako dari Tzu Chi. Saat ini ia didiagnosa menderita katarak tapi apa daya belum mampu melakukan pengobatan karena kekurangan biaya. Penyakitnya ini juga rasanya sangat menghambat pekerjaannya sebagai tukang servis.
Pagi jam 07.00 WITA para pasien dengan sabar dan tertib duduk di tenda yang telah disediakan sambil mendengarkan arahan yang diberikan oleh relawan.
Aciang umur 65 Tahun bekerja sebagai pegawai/tukang servis mesin jahit sangat gembira mendengar ada operasi katarak gratis yang dilaksanakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Makassar.
Bakti sosial kesehatan Tzu Chi di Makassar ini menjadi satu jembatan bagi Aciang untuk kembali bisa jelas melihat. Untuk itu, ketika menerima info tentang operasi katarak gratis di baksos, ia langsung mendaftarkan diri. Ia pun sangat gembira mendegar adanya operasi katarak gratis yang dilaksanakan di Tzu Chi Makassar ini. “Semoga Tzu Chi bisa membantu banyak warga pra-sejahtera seperti saya, biar penyakit mereka bisa teratasi. Doanya juga semoga operasinya lancar dan bisa kembali jelas melihat supaya pas dipakai kerja juga bisa enak lagi,” tutur Aciang.
Selain Aciang, ada pula balita bernama Nur Khofifah Syam (3) yang datang bersama Debby, ibunya. Debby merasa sedikit lega ketika menerima informasi dari sebuah grup WhatsApp tentang operasi bibir sumbing gratis yang tak lama lagi akan diadakan oleh Tzu Chi di kotanya. Khofifah sendiri saat ini menderita bibir sumbing.
“Alhamdulillah kami mendapatkan informasi dari grup WhatsApp TNI bahwa ada bantuan operasi bibir sumbing dari Yayasan Buddha Tzu Chi bekerja sama dengan TNI di RS Pelamonia. Dengan bantuan adanya operasi gratis ini, kami sangat berterima kasih karena kendala kami biaya operasi,” jelas Debby.
Nur Khofifah Syam bersama ibunya, berharap operasi bibir sumbing ini berhasil sempurna agar setelah dewasa Khofifah tidak merasa malu dan rendah hati dengan keadaan sekarang ini.
Debby beharap operasi anaknya bisa berjalan lancar hingga bibirnya bisa terbentuk dengan sempurna agar setelah dewasa Khofifah tidak perlu merasa malu dan rendah hati dengan keadaannya. Ia pun sangat berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang bisa membantu warga pra-sejahtera.
Bakti sosial kesehatan ke-141 ini bisa berjalan sesuai dengan rencana berkat kerja keras seluruh relawan. Salah satu relawan senior Tzu Chi Lily Ohnio sebagai PIC baksos mengatakan, Baksos Kesehatan Tzu Chi yang dilakukan dalam rangka HUT TNI ke-78 ini memang baru pertama kali diadakan di Makassar dan kali ini memberikan pelayanan operasi gratis bagi penderita katarak, hernia, benjolan, dan bibir sumbing.
“Tujuan tentu untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat luas khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu atau yang membutuhkan uluran tangan,” tutur Lily Ohnio.
Di samping itu, baksos ini dilaksanakan sebagai bentuk pengabdian masyarakat untuk mewujudkan rasa cinta kasih, rasa saling menolong dan rasa peduli dalam rangka membangun rasa empti dan simpati dan juga meningkatkan jiwa sosial.
Dalam persiapannya, relawan melakukan sosialisai kepada Masyarakat yang dilakukan secara langsung maupun melalui para anggota Tzu Chi melalui pesan WhatsApp yang diposting di grup WhatsApp.
Pemeriksaan dilaksanakan para tim medis Tzu Chi atau TIMA, mulai dari cek tensi, cek visus, cek tio, periksa dokter, kerato, biometri, laboratorium dan cek ekg berjalan dengan lancar dan tertib.
“Harapan dilaksanakannya baksos ini adalah masyarakat yang kurang mampu atau membutuhkan layanan kesehatan mendapatkan pelayanan yang cepat tanpa melalui proses birokrasi berjenjang atau waktu tunggu yang panjang, namun demikian pelaksanaannya sesuai dengan pedoman SOP pelayanan medis dan pedoman nasional pelayanan kesehatan,” lengkap Lily Ohnio.
Baksos kesehatan yang baru saja selesai dilaksanakan yaitu screening di kota makassar dirasakan sangat besar manfaatnya bagi warga setempat, masyarakat pun memberikan apresiasi yang tinggi untuk kegiatan tersebut. Hal ini menimbulkan harapan masyarakat setempat agar pelayanan operasi gratis dapat dilakukan secara berkala, setidak-tidaknya sekali dalam 1 tahun dengan menambah pelayanan kesehatan lainnya yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Besar harapan Tzu Chi dapat mewujudkan Impian Masyarakat untuk menjalankan baksos keberbagai daerah lainnya dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi masyarakat Indonesia.
Editor: Metta Wulandari