Relawan Tzu Chi Medan memberikan pendampingan dan perhatian kepada para peserta donor darah yang diadakan di Mal Suzuya, Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Relawan Tzu Chi Medan bekerja sama dengan PMI Deli Serdang dan PMI Medan menggelar aksi donor darah di 2 lokasi. Lokasi pertama di Mal Suzuya, Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara yang dilaksanakan pada 12 Juni 2022. Dan lokasi kedua di Sekolah TK Sutomo 1 Medan yang diselenggarakan pada 19 Juni 2022.
Menghimpun Niat Baik Para Donor
Kegiatan donor darah pertama yang berlokasi di Mal Suzuya, Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara dimulai pukul 09.00 WIB. Acara donor darah ini diawali dengan doa bersama dan kata sambutan dari Aini Lidjaja selaku Wakil Relawan Tzu Chi Medan komunitas He Qi Jati. “Donor darah ini adalah menghimpun niat baik para pendonor. Karena kita menggalang niat cinta kasih, bukan berapa banyak kantong darah yang terkumpul,” jelasnya.
Seluruh peserta yang akan mengikuti kegiatan donor darah di Mal Suzuya, Tanjung Morawa harus melakukan screening kesehatan terlebih dahulu oleh petugas dari PMI Deli Serdang.
Sedangkan Kim Fang, koordinator kegiatan donor darah di Tanjung Morawa juga turut memberikan semangat kepada panitia donor darah gabungan dari relawan Tzu Chi Medan dan Tanjung Morawa serta Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Medan. Selain itu Kim Fang juga mengungkapkan bahwa kegiatan donor darah ini rencananya akan diadakan setiap 3 bulan sekali untuk membantu PMI Tanjung Morawa dalam hal ketersediaan darah.
Di Tanjung Morawa, dari 106 peserta yang mendaftar dan melakukan screening kesehatan, hanya 75 peserta yang memenuhi syarat untuk mendonorkan darahnya.
Diantara para pendonor terdapat satu keluarga yang ikut berpartisipasi. Mereka adalah Buloo Zebua, Jurnal Meryanti Gea, Noviana Bulyan Zebua yang merupakan jemaat gereja yang berada di Mal Suzuya. Setelah selesai mengikuti kebaktian, mereka pun melihat kegiatan donor darah tersebut.
“Kita sekeluarga ikut donor semua. Ini demi kemanusiaan rasa dan sayang kepada orang lain, karena darah itu melambangkan nyawa,” ujar Buloo Zebua.
Menggugah Kesadaran Mendonor Darah
Sebanyak 87 peserta mendonorkan darahnya dalam kegiatan donor darah yang dilaksanakan Tzu Chi Medan di Sekolah TK Sutomo 1 Medan.
Sementara itu di Sekolah TK Sutomo 1 Medan, Desti yang merupakan tim dari PMI Medan mengatakan bahwa kegiatan donor darah yang diselenggarakan Tzu Chi sangat mendukung pihak PMI. Terutama dalam hal ketersediaan stok darah dan membangkitkan kesadaran masyarakat akan manfaat serta pentingnya mendonorkan darah.
“Kalau tidak ada yang membantu mensosialisasikan, mereka nggak tau manfaat donor darah itu apa. Yang pertama untuk membantu orang lain sekaligus untuk kesehatan pendonor juga,” ujar Desti.
Kepala Sekolah TK Sutomo 1 Medan, Christina menerima sertifikat penghargaan dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang diserahkan oleh Koordinator Relawan Tzu Chi Medan komunitas Hu Ai Mandala, Sumida.
Kepala Sekolah TK Sutomo 1 Medan, Christina juga menambahkan ini adalah kerja sama dengan Tzu Chi Medan untuk yang ke tujuh kalinya. Jalinan jodoh pertama kali yaitu pada tahun 2016 lalu. Walaupun sejak pandemi kerja sama ini sempat terhenti namun akhirnya bisa terjalin kembali.
“Kami sangat mendukung dan sangat senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan donor darah ini. Untuk kerja sama dengan Tzu Chi dalam bidang yang lain mungkin bisa dikoordinasikan dan dibahas lebih lanjut nantinya,” ujar Christina.
Dewi, wakil koordinator kegiatan donor darah di Sekolah TK Sutomo 1 Medan menjelaskan bahwa dengan mendonorkan darah kita maka tubuh kita jauh lebih sehat dan membantu orang lain yang membutuhkan tranfusi darah. “Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu masyarakat yang menjalankan pengobatan serta memerlukan transfusi darah,” jelas Dewi.
Dari 135 peserta yang mendaftar kegiatan donor darah di Sekolah TK Sutomo 1 Medan, sebanyak 87 berhasil lolos screening kesehatan dan boleh mendonorkan darahnya.
Pendampingan yang Menenangkan Donor
Anggota TIMA Medan juga mendampingi serta mengedukasi pasien agar tenang saat mendonorkan darahnya supaya tekanan darahnya stabil.
Nasri selaku koordinator dari TIMA Medan menjelaskan fungsi adanya stan Pojok TIMA dalam kegiatan donor darah ini. “Kita standby dokter, baik dokter umum maupun dokter spesialis. Ini untuk mengantisipasi apabila ada pendonor merasa pusing setelah mendonor dan lain-lain. Selain itu, kita juga menyediakan fasilitas pengecekan gula darah, konsultasi gigi dan kesehatan secara gratis. Jika ditemukan adanya indikasi penyakit, maka pasien akan diarahkan lebih lanjut,” jelas Nasri.
Para dokter dari TIMA Medan juga memberikan perhatian dan pendampingan kepada para pendonor. Hal ini bertujuan untuk memberikan rasa tenang serta mengedukasi para pendonor yang takut atau yang baru pertama kalinya mendonorkan darahnya.
Editor: Arimami Suryo A.