Relawan Komunitas Hu Ai Perintis tengah memilah barang daur ulang, sambil dibimbing oleh Laily dalam pembuatan tas anyaman dari kemasan bekas pakai.
Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada 22 April, relawan Tzu Chi di Medan menggelar serangkaian kegiatan untuk mendukung pelestarian lingkungan, 20 April 2025. Kegiatan pelestarian dimulai dengan aksi pemilahan barang daur ulang yang digelar di empat titik serentak, yaitu Komplek Asia Mega Mas, Depo Pelestarian Lingkungan Tanjung Morawa, Komplek Citraland Gama City, dan Sekolah WR Supratman 2. Meskipun cuaca hujan, semangat para relawan tetap tinggi. Mereka terus memilah sampah seperti botol plastik, kertas, dan barang bekas lainnya sambil menunggu kedatangan warga yang membawa barang daur ulang mereka.
"Tujuan kami adalah mengurangi volume sampah dan memberi edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemilahan barang bekas," kata Tony Honkley, PIC Pelestarian Lingkungan He Qi Jati Medan. “Ini juga menjadi kesempatan untuk mengenalkan Tzu Chi kepada warga serta mengajak mereka untuk ikut serta dalam menjaga bumi.”
Relawan antusias menyimak paparan tentang pelestarian lingkungan yang disampaikan oleh relawan Budi Dharmawan di titik pemilahan Komplek Citraland Bagya City.
Hujan lebat tidak menyurutkan semangat warga untuk mengantar barang daur ulang dalam kegiatan rutin yang diadakan setiap minggu ketiga di titik pemilahan Komplek Citraland Bagya City.
Selain kegiatan pemilahan, relawan juga melakukan sosialisasi tentang pengelolaan sampah, termasuk pembuatan tas jinjing dari kemasan bekas, dan memperkenalkan produk Eco Enzyme, yang terbuat dari sampah kulit buah dan sayuran. "Kami ingin menginspirasi warga untuk lebih peduli terhadap pengelolaan sampah,” ujar Laily, relawan yang memimpin kegiatan pembuatan tas anyaman dari barang bekas.
Di tempat lain, relawan Hu Ai Perintis menggelar kegiatan pemilahan barang daur ulang yang sudah menjadi rutinitas setiap bulan. Kegiatan kali ini terasa spesial karena bertepatan dengan Hari Bumi. Meskipun hujan turun cukup lama, sekitar 40 warga tetap semangat mengantarkan barang-barang daur ulang yang mereka pilah di rumah. “Kami berharap kegiatan ini bisa menginspirasi warga untuk terus menjaga bumi,” ujar seorang relawan.
Untuk menarik perhatian warga, relawan memperagakan isyarat tangan lagu-lagu Tzu Chi seperti Satu Keluarga, Ren Ren Zou Huan Bao (Setiap Orang Melakukan Pelestarian Lingkungan), dan La Che Xiang Qian Xing (Menarik Kereta Maju ke Depan).
Anak-anak asuh Tzu Chi tampak penuh sukacita setelah menyelesaikan kerajinan tangan dari cup kertas di Depo Pelestarian Lingkungan Tanjung Morawa.
Tidak hanya itu, kegiatan juga melibatkan anak-anak asuh Tzu Chi di Depo Pelestarian Lingkungan Tanjung Morawa. Mereka diajak untuk belajar mengurangi sampah dengan cara memanfaatkan barang bekas. Anak-anak ini dibimbing untuk membuat kerajinan tangan dari barang bekas, seperti tas mini dari cup kertas dan tutup botol minuman. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran pentingnya menjaga lingkungan sejak dini.
Dalam rangkaian kegiatan ini, relawan juga mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga yang membawa barang daur ulang, yang meliputi pemeriksaan tekanan darah, gula darah, asam urat, dan kolesterol. Tak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, kegiatan ini juga memberi dampak positif pada kesehatan masyarakat sekitar.
Agung Servisatria (depan, kanan) ikut serta dalam kegiatan pemilahan barang daur ulang. Ia berharap kegiatan seperti ini bisa rutin dilakukan agar semakin banyak masyarakat yang sadar dan termotivasi untuk menjaga lingkungan melalui langkah sederhana.
Salah satu peserta, Agung Servisatria (18), mengungkapkan, “Kegiatan ini membuat saya sadar betapa pentingnya memilah sampah dan menjaga lingkungan. Saya berharap ini bisa rutin dilakukan agar lebih banyak orang sadar dan ikut berkontribusi.”
Melalui kegiatan ini, Tzu Chi mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga bumi, dengan memulai dari langkah kecil, seperti memilah sampah dan mendonasikan barang bekas yang masih layak pakai. Seperti yang dikatakan oleh Tony Honkley, “Terus semangat menjadi pahlawan pelindung bumi.” Kegiatan ini bukan hanya untuk merayakan Hari Bumi, tetapi sebagai pengingat pentingnya menjaga alam untuk generasi mendatang.
Editor: Metta Wulandari