Tzu Chi Padang Membantu Korban Banjir Bandang dan Tanah Longsor

Rukiat Tasib (tengah – seragam Abu Putih), relawan Tzu Chi Padang bersama dengan relawan Tzu Chi lainnya serta tim Muhammadiyah Sumatera Barat memberikan 125 paket berupa beras, mi instan, dan gula kepada korban banjir di Kab. Solok.

Hujan deras yang menguyur Kabupaten Solok pada 9 Desember 2017 menorehkan luka yang cukup dalam bagi masyarakat, tepatnya masyarakat yang tinggal di Nagari (pengganti istilah ‘desa’ di Sumatera Barat –red) Guguak Sarai, Kec. IX Koto Sungai Lasi, Solok, Sumatera Barat. Sebanyak 112 rumah dan ratusan kepala keluarga terpaksa diungsikan ke tempat yang lebih tinggi akibat banjir bandang dan tanah longsor.

Banjir bandang dan tanah longsor yang menghantam rumah warga terjadi pada Sabtu (9/12/2017) pukul 23.00 WIB. Masyarakat yang sejak sore sudah menyiapkan pakaian dan barang lainya untuk mengungsi ternyata tidak sempat menyelamatkan barang-barang itu. Air bah datang seketika dan begitu cepat sehingga menghanyutkan apa yang ada. Semua warga panik dan berusaha menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi. Banjir paling parah terjadi di Jorong (pengganti istilah ‘dusun’ di Sumatera Barat –red) Guguak Pila yang menimpa 33 KK, Jorong Gadung Jago menimpa 49 KK, Jorong Guguak Anau menimpa 16 KK, dan Jorong Guguak Padusi menimpa 4 KK.

Sabtu 16 Desember 2017, 10 relawan Tzu Chi dan tim Muhammadiyah Sumatera Barat berangkat ke Kab. Solok untuk membagikan paket bantuan.

Relawan menyurvei masing-masing rumah para korban banjir bandang. Ketinggian banjir yang melanda perumahan warga di Kab. Solok tersebut mencapai atap rumah warga.

Pada 14 Desember 2017, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat Dr. H. Shofwan Karim Elha, MA menghubungi Rukiat Tasib, relawan Tzu Chi Padang untuk bekerja sama memberikan bantuan bagi korban banjir bandang dan tanah longsor. Menanggapi hal tersebut, Sabtu 16 Desember 2017, 10 relawan Tzu Chi dan tim Muhammadiyah Sumatera Barat berangkat ke Kab. Solok untuk membagikan 125 paket berupa beras, mi instan, dan gula. Kedatangan relawan Tzu Chi di sana pun disambut oleh Darwin, Wali Nagari (Kepala Desa –red) setempat.

Tidak hanya memberikan bantuan, relawan Tzu Chi juga menyempatkan diri untuk memperkenalkan Tzu Chi kepada warga.

“Banjir datang begitu cepat sehingga barang yang akan diungsikan tidak dapat diselamatkan, untung anak-anak sudah saya ungsikan terlebih dahulu ke rumah saudara. Hanya baju di badan saja yang bisa diselamatkan, semua harta benda hanyut terbawa arus. Ketinggian air mencapai atap rumah dan baru susut pada keesokan harinya,” cerita Eva, warga Nagari Guguak Sarai.

Relawan menambahkan bahwa bantuan tersebut diharapkan dapat membantu dan bermanfaat dalam masa-masa sulit para korban bencana.

Editor: Metta Wulandari