Relawan Tzu Chi dan anak-anak Panti Asuhan Pangamaseang mengabadikan momen kebersamaan mereka.
Relawan Tzu Chi Makassar menggalakan Program Tzu Chi Peduli, Tzu Chi Berbagi, Gerakan Membantu Pedagang Kecil dengan membeli nasi kotak vegetaris hangat untuk dibagikan kepada anak-anak panti asuhan, Lansia, pemulung, tukang becak, tukang sapu, dan warga kurang mampu. Sejak 23 September hingga 1 Oktober 2024, melalui program Tzu Chi Peduli, Tzu Chi Berbagi telah berjalan delapan kali dengan total 1.200 nasi kotak vegetaris yang telah dibagikan oleh relawan Tzu Chi Makassar.
Pembagian nasi kotak vegetaris ini tersebar di 8 panti asuhan. Program Tzu Chi Peduli, Tzu Chi Berbagi ini menarik minat para relawan dan donatur Tzu Chi Makassar untuk berkontribusi dalam bentuk donasi, meluangkan waktu, maupun tenaga. Ada lebih kurang sepuluh relawan Tzu Chi Makassar yang berpartisipasi hadir di setiap pemberian makanan kepada warga. Program ini ditujukan untuk membantu pedagang kecil, sekaligus membantu warga yang kurang mampu dan anak-anak panti asuhan.
Rasa Syukur Pemilik Warung
Relawan Tzu Chi Makassar memutuskan untuk memesan 75 kotak makanan vegetaris perhari dari salah satu pemilik warung yang merupakan Gan En Hu (penerima bantuan Tzu Chi) yang sehari-hari berjualan nasi dan lauk pauk di rumahnya. Ibu Juliana sangat bersyukur ketika relawan Tzu Chi memesan 75 kotak makanan setiap hari selama 8 hari untuk dibagikan.
Ada lebih dari sepuluh relawan Tzu Chi Makassar yang ikut berpartisipasi dalam pemberian makanan kepada anak-anak panti asuhan, pengemudi becak, pemulung, dan mereka yang membutuhkan.
“Terima kasih atas bantuannya,” kata Juliana. “Puji Tuhan dapat rezeki. Karena sebelumnya omset sangat berkurang. Tapi saya tetap berusaha, berdoa, dan yang penting tetap semangat dan pantang menyerah, dan akhirnya dari Tzu Chi membantu (jualan) saya, pendapatan saya dan perputaran ekonomi saya.”
Selain Juliana, 75 paket nasi kotak juga dipesan melalui relawan Tzu Chi Makassar yang sehari-hari membuka usaha rantangan di rumahnya.Vivi Thunru berterima kasih atas pesanan nasi kotak selama 8 hari. “Gan en kepada para donatur yang telah bersumbangsih makanan untuk masyarakat yang membutuhkan, semoga jalinan jodoh dengan Tzu Chi tidak terputus sehingga dapat menciptakan berkah bagi masyarakat luas,” ungkap Vivi.
Sederhana, Namun Bermakna
Nasi kotak vegetaris yang masih hangat itu langsung diberikan dan diantarkan kepada panti Asuhan, pemulung, dan para pengemudi becak yang sedang menunggu penumpang di pinggir jalan. Suasana yang hangat dan akrab begitu terasa saat para relawan Tzu Chi berbincang dengan para pengemudi becak.
Udin sudah 10 tahun menjadi pengemudi becak. Usai menerima nasi kotak, ia bergegas makan, katanya sudah lapar. “Alhamdulillah memang sudah lapar dan nanti tidak usah beli lagi, apalagi pemasukan baru 10 ribu rupiah,” ungkapnya.
Pak Udin merasa bersyukur mendapatkan makan siang dari relawan. Terlebih ia baru mendapatkan penghasilan 10 ribu rupiah siang itu.
Pak Jamal, seorang pemulung merasa sangat senang dan bersyukur mendapatkan makan siang dari relawan Tzu Chi.
Selain Udin, ada juga Jamal, seorang pemulung yang setiap harinya mencari botol bekas di sekitar Kantor Tzu Chi Makassar. “Barang-barang (plastik, botol, dll) ini buat dijual, kadang dapatnya sepuluh sampai lima belas ribu,” ungkap Jamal. Usai menerima nasi kotak, Jamal bergegas pulang ke gubuk kecilnya. Ia tidak langsung makan, katanya menunggu lapar. “Alhamdulillah bisa buat makan siang nanti kalau lapar,” ujar Jamal.
Yoice R, pengurus Panti Asuhan Pangamaseang mengucapkan syukur kepada Tuhan dan terima kasih kepada relawan Tzu Chi Makassar atas pemberian nasi kotak kepada anak-anak pantinya. “Terima kasih Tuhan atas berkah dari Yayasan Tzu Chi berupa makan siang buat anak panti dan terkhusus buat yayasan ini yang masih peduli kepada Panti Asuhan Pangamaseang,” kata Yoice kepada relawan Tzu Chi.
Yoice R., selaku pengurus Panti Asuhan Pangamaseang berterima kasih atas perhatian relawan Tzu Chi kepada anak-anak pantinya.
Yoice mengajak relawan Tzu Chi Makassar dan anak-anak panti untuk berdoa bersama.
Sukacita Relawan
Berlangsungnya program ini juga membuat para relawan yang terlibat di dalamnya menjadi lebih bersyukur dengan berkah yang dimiliki, melihat bagaimana kondisi di luar sana bahwa masih banyak sekali orang-orang yang kekurangan. Salah satu relawan baru yang bergabung, yakni Erica mengatakan, “Sangat prihatin saat turun ke lapangan, masih banyak masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan.” Erica pun tak ingin ketinggalan untuk mengajak anaknya terjun langsung melihat kondisi masyarakat di sekitar mereka. “Saya juga mengajak anak saya untuk ikut dalam kegiatan ini, agar anak-anak dapat merasakan syukur dengan hidupnya dan melihat bahwa hidup mereka masih lebih beruntung,” ungkap Erica.
Erica, relawan yang mengajak anaknya untuk ikut kegiatan ini. “Mereka (anak-anak) bisa melihat dan merasakan langsung bahwa banyak orang-orang yang membutuhkan bantuan,” kata Erica.
“Kami cukup puas dan bahagia ya karena sasarannya juga tepat. Kegiatan kami selama seminggu sangat membantu pedagang kecil dan masyarakat yang kurang mampu. Bersukacita semuanya. Apa yang diharapkan oleh Master Cheng Yen itu telah kami laksanakan di dalam kegiatan tersebut, yaitu membantu pedagang yang kesulitan, dan memberikan mereka yang sangat membutuhkan,” ungap Go Weng Ak, koordinator kegiatan ini.
Mersian, relawan Tzu Chi Makassar lainnya mengatakan, “Bisa mengajak orang lain bervegetaris merupakan jodoh baik. Ini merupakan langkah awal untuk melindungi semua makhluk, dengan menumbuhkan welas asih mulai dari penyajian makanan, pembagian dan masyarakat yang memakan makanan dengan penuh suka cita untuk ikut melindungi kehidupan.”
Editor: Hadi Pranoto