Tzu Chi School : Semarak Entrepreneur Day
Jurnalis : Arimami SA, Fotografer : Yuliati, Arimami SASalah satu kegiatan untuk siswa Taman Kanak-Kanak (kindergarten) Tzu Chi School yang setiap tahun diadakan adalah Entrepreneur Day (hari kewirausahaan). Rangkaian kegiatan yang berlangsung pada tanggal 25-27 April 2016 ini merupakan program pengenalan kepada siswa tentang dunia kewirausahaan dimana para siswa membuat karya menggunakan barang bekas kemudian hasil karya tersebut dilelang kepada orang tua siswa. hasil dari lelang karya siswa dalam Entrepreneur Day ini akan disumbangkan kepada yayasan Buddha Tzu Chi dan CSR bagi sekolah-sekolah di sekitar Tzu Chi School.
Entrepreneur Day ini merupakan rangkaian dari Earth Day (hari bumi) yang sebelumnya telah dilaksanakan oleh Tzu Chi School seperti yang dijelaskan oleh Reza Janasay, PIC dari kegiatan Entrepreneur Day 2016 ini. “Kegiatan ini rangkaian dari Earth Day kemudian dilanjutkan membuat pelelangan (auction) dari barang recycle saat Entrepreneur Day.” ungkapnya. Ia juga menambahkan, kegiatan ini diikuti oleh seluruh tingkatan kelas di TK Tzu Chi School dan bahan-bahan yang dipakai merupakan barang bekas yang dikumpulkan setiap hari jumat oleh para guru dan murid.
Karya-karya yang terbuat dari barang bekas hasil kreatifitas siswa TK Tzu Chi School yang berhasil dilelang kepada orang tua siswa pada acara puncak Entrepreneur Day.
Reza Janasay, salah satu guru TK Tzu Chi School yang menjadi PIC dari Entrepreneur Day 2016 sedang memeriksa karya-karya siswa yang terbuat dari barang bekas.
Pada hari pertama, 25 April 2016, kegiatan difokuskan kepada gladi bersih yang dilakukan oleh para siswa dan guru. Selain itu, para orang tua juga bisa melihat hasil karya para siswa dari barang recycle sekaligus memasang harga penawaran untuk karya yang menarik. Pada hari ke dua, 26 April 2016, rangkaian kegiatan Entrepreneur Day ini menggelar Bazar yang dilakukan oleh seluruh siswa TK Tzu Chi School. Masing-masing kelas membuka bermacam-macam stan, mulai dari makanan dan minuman, aksesoris dan pernak-pernik, dan tidak ketinggalan berbagai permainan yang kesemuanya berkaitan dengan kegiatan jual beli. Dalam bazar ini, anak diarahkan untuk berperan aktif baik sebagai pedagang atau penyedia jasa permainan sampai menjadi pembeli dari stand-stand bazar yang ada.
Kegiatan Entrepreneur Day ini sangat penting bagi siswa, dimana mereka diajak untuk mengenal sejak dini tentang kegiatan jual beli dan kewirausahaan, seperti yang diungkapkan Iing Felicia Joe, Kepala Sekolah TK Tzu Chi School. “Kita mau membangkitkan jiwa-jiwa kreatif dari anak dan mempunyai jiwa kewirausahaan. Menciptakan sesuatu kemudian meyakinkan pembeli untuk membeli produknya, sehingga mereka memiliki rasa bangga karena hasil karya mereka berharga bagi orang lain.” ungkapnya. Ia menambahkan, tujuan utama dari kegiatan ini adalah membentuk mentalitas para siswa agar tidak “Jago Kandang”.
Iing Felicia Joe, Kepala Sekolah TK Tzu Chi School sedang berinteraksi dengan salah satu siswa pada saat bazar di hari ke 2, Entrepreneur Day.
Vianti Susanti (baju pink), salah satu orang tua murid TK Tzu Chi School sedang mengamati buku yang ada pada stan bazar Entrepreneur Day.
Puncak dari Entrepreneur Day pada Rabu, 27 April 2016. Kegiatan ini merupakan saat pelelangan kepada orang tua murid yang telah memasang harga terbaik bagi karya-karya dari barang- barang bekas yang dibuat oleh siswa TK Tzu Chi School. Barang-barang tersebut berupa Lukisan menggunakan kulit telur, jam dinding yang dibuat dari CD bekas, dan barang-barang yang menarik dan penuh kreativitas lainnya. Selain itu para siswa juga menunjukan kebolehannya dalam seni musik, menggambar, dan tari-tarian yang disaksikan oleh para pengunjung yang terdiri dari guru, daai mama, dan orang tua siswa.
Mengenal Sejak Dini Dunia Kewirausahaan
Menurut beberapa orang tua siswa, mereka tidak mengetahui karya yang dibuat oleh anak mereka jadi tidak ada pemilihan secara khusus. Dengan adanya kegiatan Entrepreneur Day ini, para orang tua sangat mengapresiasi karena mengenalkan dunia wirausaha kepada siswa sejak dini. Seperti yang diungkapkan oleh Vianti Susanti, orang tua dari Ovaliani siswa K-2 TK Tzu Chi School. “Kegiatan ini bagus, mengajarkan anak-anak mengolah barang recycle dan memunculkan kreatifitas mereka. Apalagi hasil akhirnya akan di donasikan.” ungkapnya. Ia juga berharap dengan adanya kegiatan ini para siswa bisa mengetahui barang yang bisa didaur ulang dan bisa dipakai kembali.
Ernest Fardiyan Sjarif dan Nirina Zubir sedang menemani anak mereka, Zivara Ruciragati Sharief yang ikut tampil dalam acara puncak Entrepreneur Day.
Hal senada juga diungkapkan oleh Nirina Zubir, orang tua dari Zivara Ruciragati Sharief, salah satu siswa TK Tzu Chi School. “Aku happy banget karena acara ini menstimulasi anak apa yang namanya jual apa yang namanya beli, intinya menstimulasi anak-anak mengenal entrepreneur.” ungkapnya. Ia merasa senang anaknya bersekolah di TK Tzu Chi School karena banyak kegiatan yang menstimulus perkembangan anak sejak dini. “Banyak kegiatan dari TK Tzu Chi School yang benar-benar mengispirasi buat anak Nirina, salah satunya adalah Entrepreneur Day ini.” tutupnya.
Artikel Terkait
Kelas Budi Pekerti yang Begitu Berkesan
16 Mei 2016Cindy Gusti Melania, salah satu anak kelas budi pekerti merasakan perubahan positif setelah mengikuti kelas budi pekerti.
Mengasah Kemampuan Bersama Kreativitas
09 September 2014 Sekolah Tzu Chi Indonesia sebagai penyelenggara dari Indonesian Robotic Olympiad (IRO) 2014 dalam perlombaan tersebut sebanyak 300 peserta ikut serta. Peserta yang mendaftar berasal dari sabang sampai merauke.Harapan Baru Kelas Budi Pekerti
26 Agustus 2016Minggu, 21 Agustus 2016, Kelas Budi Pekerti dibuka kembali oleh tim pendidikan Tzu Chi Batam. Pada tahun ajaran yang baru ini, jumlah murid terus mengalami pertumbuhan, hingga mencapai 326 orang. Mereka pun dibagi dalam kelas Xiao Tai Yang (siswa kelas budi pekerti TK dan SD) dan Tzu Shao ( siswa kelas budi pekerti SMP).