Tzu Chi Siap Renovasi 500 Rumah Tak Layak Huni di Bandung

Jurnalis : Rizki Hermadinata (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Rizki Hermadinata, Muhammad Dayar, Erwin (Tzu Chi Bandung)

Relawan Tzu Chi Bandung sedang memverifikasi data 70 warga penerima program renovasi rumah di kantor Kelurahan Jamika, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung.

Program renovasi rumah tidak layak huni terus berlanjut di Bandung. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Yayasan Tzu Chi Indonesia dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), yang ditujukan bagi warga berpenghasilan rendah agar dapat memperoleh hunian yang layak. Targetnya, sebanyak 500 rumah akan direnovasi di Kota Bandung.

“Ada 500 rumah yang akan dilakukan renovasi rumah layak huni, dan tempat yang dipilih di Kota Bandung ini nantinya akan menjadi lokasi kick-off, tepatnya di Kecamatan Bojongloa Kaler, Kelurahan Jamika,” ujar Imran, Direktur Jenderal Perumahan Pedesaan Kemen PKP.

Program Bebenah Kampung renovasi rumah layak huni ini menargetkan renovasi 500 rumah di tujuh kecamatan di Kota Bandung.

Sebanyak 500 rumah yang menjadi sasaran program ini tersebar di tujuh kecamatan di Kota Bandung, yaitu Bojongloa Kaler, Babakan Ciparay, Bandung Kulon, Bandung Wetan, Cibeunying Kidul, Batununggal, dan Kiaracondong.“Ada tujuh kecamatan, termasuk juga wilayah Kopo dan lainnya. Harapannya, seperti yang dibahas dalam rapat, target 500 rumah ini bisa dituntaskan tepat pada Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di bulan Agustus. Pengerjaannya akan dilakukan secara bertahap mulai 3 Mei,” ujar Eric M. Taufiq, Asisten Daerah (Asda) 2 Kota Bandung.

Pada tahap awal, sebanyak 70 warga dari Kelurahan Jamika, Kecamatan Bojongloa Kaler, menjalani proses verifikasi data pada Sabtu, 26 April 2025. Verifikasi dilakukan oleh relawan melalui wawancara langsung untuk memastikan kondisi penerima dan ketepatan sasaran dari program bantuan ini.

Program ini merupakan hasil kerja sama antara Tzu Chi Indonesia dan dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dengan harapan meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat melalui penyediaan hunian yang layak.

Memberikan Kehidupan yang Lebih Layak
Tidak hanya melakukan verifikasi melalui wawancara, para relawan Tzu Chi juga meninjau langsung kondisi rumah warga. Salah satu penerima manfaat adalah Titing, yang tinggal bersama anak-anak dan cucunya, total enam orang, di sebuah rumah dengan dua kamar tidur. Karena keterbatasan ruang, mereka terpaksa tidur secara bergiliran.

Wahyu, anak ketiga Titing, menceritakan bahwa rumah tersebut telah dihuni sejak ia kecil dan belum pernah direnovasi. Kondisinya kini lembap dan bocor, namun keluarga tidak mampu memperbaikinya. Penghasilan Wahyu sebagai buruh lepas dan tukang servis pompa air hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

Wahyu (kedua dari kiri) bersama ibunya menceritakan kondisi rumah mereka yang dihuni oleh enam orang dan terpaksa tidur bergiliran karena keterbatasan ruang.

“Ya, bisa dibilang segitu aja. Kalau ada kerjaan ya kerja, kalau enggak ya di rumah. Kadang dapat seratus ribu sehari, kadang enggak sama sekali. Jadi memang kurang. Enam orang tinggal di sini, tapi kakak perempuan saya bekerja di konveksi,” ujar Wahyu lirih.

Titing sendiri, yang kini sudah lanjut usia dan mengalami gangguan pendengaran, hanya bisa bergantung pada anak-anaknya. Wahyu berharap program renovasi ini dapat memberi kenyamanan bagi ibunya, terutama agar bisa tidur dengan layak dan tak harus bergiliran dengan cucu.

“Harapannya ya bisa tidur enak. Enggak muluk-muluk. Paling enggak, kamar tidur cukup. Ibu kasihan kalau harus tidur gantian sama cucu. Yang penting ibu bisa tidur nyaman,” ucap Wahyu.

Henking Wargana (kiri) sedang meninjau rumah Mimin Mintarsih, warga RT 07 / RW 09 Kelurahan Jamika, yang merasa senang terpilih untuk mendapatkan bantuan renovasi rumah yang telah ia tempati sejak tahun 1963.

Selain Titing dan Wahyu, ada juga Mimin Mintarsi, warga lainnya yang tinggal di rumah seluas 30 meter persegi bersama anak bungsunya yang bekerja sebagai kurir paket. Penghasilan yang tidak menentu membuat Mimin, yang kini berusia 60 tahun, hanya bisa menggantungkan kebutuhan sehari-harinya pada sang anak.

“Kalau kerja, ya tergantung. Kalau enggak ada paket, dia suka ngojek. Yang penting dapat uang. Penghasilan sebulan bisa tiga juta, itu dibagi. Saya dikasih satu setengah juta, sisanya buat bayar cicilan motor dan beli bensin. Alhamdulillah masih bisa cukup buat makan,” tutur Mimin.

Program ini merupakan bentuk sinergi antara pemerintah dan lembaga kemanusiaan dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, khususnya penyediaan hunian layak bagi mereka yang membutuhkan. Harapannya, kualitas hidup masyarakat dapat meningkat, baik dari sisi sosial, ekonomi, maupun kesehatan.

“Karena proyek ini kita kerjasama dengan Kementerian Perumahan, tentu harapannya adalah bisa benar-benar meningkatkan taraf hidup masyarakat, baik secara ekonomi maupun kesehatan,” tutup Djonni Andhella, Ketua Tzu Chi Bandung.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Rumah Baru untuk Sulastri

Rumah Baru untuk Sulastri

11 Oktober 2024

Setelah suaminya meninggal, Sulastri tinggal sendiri dirumahnya yang memprihatinkan. Atap bocor, lantai sudah lapuk dan terendam setiap air pasang. Prihatin dengan kondisi ini, relawan Tzu Chi Medan membantu merenovasi rumah Sulastri menjadi lebih layak, baik, dan sehat.

Tzu Chi Bersama Pemprov DKI Jakarta Bersiap Melakukan Program Bebenah Kampung Dimulai Dari Palmerah

Tzu Chi Bersama Pemprov DKI Jakarta Bersiap Melakukan Program Bebenah Kampung Dimulai Dari Palmerah

08 Agustus 2023
Tzu Chi Indonesia kembali menjalin kemitraan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kali ini dalam program Bebenah Kampung. Program kemitraan ini rencananya akan dilaksanakan secara bertahap di 5 Kota di DKI Jakarta melalui pembangunan rumah tinggal layak huni.
Doa dan Harapan di Rumah yang Baru

Doa dan Harapan di Rumah yang Baru

18 November 2019

Pada Minggu, 17 November 2019 diadakan acara seremoni penyerahan kunci rumah kepada 10 warga yang mendapatkan bantuan program bebenah kampung Tzu Chi di Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.

Melatih diri adalah membina karakter serta memperbaiki perilaku.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -