Tzu Ching Camp: Menjadi Penyelamat Bumi
Jurnalis : Mettasari (He Qi Utara), Fotografer : Mettasari (He Qi Utara) Inilah yang dilakukan oleh muda-mudi Tzu Ching, menjadi pahlawan penyelamat bumi tidak harus dengan baju besi dan pedang baja, dengan bervegetarian saja kita sudah dapat menjadi penyelamat bumi. |
| ||
Jalinan jodoh baik dalam menciptakan berkah akhirnya terwujud, pada tanggal 26- 28 Oktober 2012 berlokasi di Jing si Tang Tzu Chi Center- Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Kegiatan Tzu Ching Camp berlangsung yang di hadiri oleh ratusan muda-mudi dari 9 kota di Indonesia. Meneruskan semangat Jing Si, bodhisattwa merupakan tanggul yang dapat mengurangi penderitan kehidupan. “Saat muda sudah dapat menjalin jodoh baik berjalan di jalan Tzu Chi, diharapkan agar semua dapat mengikuti acara ini dengan kesungguhan hati yong xin,” ujar Liu Su Mei Shijie. Dalam kegiatan Tzu Ching kali ini, para peserta diajak untuk menjadi pahlawan yang dapat berkontribusi terhadap sesama, menjadi pahlawan sejati yang bekerja dengan kesungguhan hati dan penuh cinta. Mengubah dunia menjadi lebih baik seperti yang diajarkan oleh Master Cheng Yen. Para bodhisattwa muda ini, diajakan tentang pelestarian lingkungan dari perbuatan kecil yang kita lakukan akan dapat mengubah dunia ini menjadi lebih baik dan terbebas dari bencana. Dimulai dari pengenalan Global warming, pengolahan bahan daur ulang sampah sampai prilaku untuk hidup bervegetarian. Dalam Tzu Ching Camp ke VII, para muda-mudi Tzu Chi diberikan wawasan tentang bervegetarian, seperti yang disampaikan oleh dr. Susianto, Seorang dokter gizi yang memperkenalkan miracle of vegan iya bercerita bahwa “Melakukan vegetarian bukan berdasarkan agama, namun zaman sekarang sudah banyak masyarakat luar yang melakukan vegetarian,” ujar dr Susianto. Melakukan vegetarian sama halnya seperti menerapkan gizi seimbang, pada saat ini ajaran gizi seimbang merupakan hal sesuai dengan kebutuhan tubuh kita. Selain membicarakan mengenai vegetarian, dr. Susianto pun menjelaskan kandungan gizi yang berada didalam tempe yang dapat memenuhi kebutuhan dalam tubuh.
Keterangan :
Muda-mudi yang ceria serta bersemangat terlihat pada salah satu peserta Tzu Ching Camp VII, Rexy Darmawan. Iya merupakan salah satu peserta yang memiliki semangat yang tinggi untuk menyerap ilmu Tzu Chi, walaupun dengan kondisi yang kurang sehat itu tidak mengurungkan niatnya untuk bergabung menjadi bodhisatwa muda. “Salah satu anggota kelompok saya (kelompok 5) bernama Rexy Darmawan, ia seorang anak asuh penerima bantuan yang menderita sebuah penyakit. Ia tetap mendapatkan ijin untuk ikut Tzu Ching camp. Bukan hanya itu, setiap waktu makan ia dimasakkan menu khusus sesuai pantang makan dari dokter oleh team komsumsi,” ujar Budi Suparwongso Shixiong sebagai mentor kelompok 5. Tim komsumsi berusaha menyiapkan hidangan yang mengenyangkan dan sehat untuk tubuh. Seperti yang dilakukan oleh pihak komsumsi, mereka memanggil Rexy untuk menanyakan langsung perihal penyakitnya, agara mereka dapat menghidangkan masakan yang enak, sehat dan menyembuhkan untuk rexy. Memberikan pelayanan kepada para peserta merupakan hal yang sangat diperhatikan. Usaha dan kerja keras yang dilakukan oleh para panitia komsumsi menyiapkan makan vegetarian untuk 300 orang bukan hal yang mudah, rasa lelah yang mereka rasakan selama 3 hari memasak tidak mengurangi keihkasan melayani para peserta tzu ching camp. Memberikan wawasan luas dan pengetahuannya tentang welas asih,pelestarian lingkungan serta hidup bervegetarian merupakan hal yang utama dalam kegiatan Tzu Ching Camp VII. Rasa kekeluargan dirasakan oleh semua peserta. “Rasanya seneng banyak teman baru, kekeluargaan yang dirasakan sangat terasa walaupun kami muslim, tidak ada perbedaan prilaku yang kami rasakan,” cerita dessy salah seorang anak asuh beasiswa Tzu Chi. | |||