Tzu Ching Camp VIII: Pintu Masuk Benih Bodhisatwa
Jurnalis : Yuliati, Juliana Santy, Fotografer : Meilin, Miki Dana, Elysa (Tzu Ching Jakarta)
|
| ||
Pada kegiatan Tzu Ching Camp ini, juga dihadiri puluhan anak asuh Tzu Chi. “Diharapkan mereka dapat mempraktikkan apa yang telah didapatkan dari materi pada Tzu Ching Camp ini. Juga dapat menjadi teladan bagi teman-teman mereka,” papar Andriyan Viryadi Tanamir selaku koordinator kegiatan. Ia juga merasa senang dengan kehadiran peserta yang antusias dalam mengikuti kegiatan. “Saya yakin dan optimis mereka akan dapat mempraktikkan kebajikan dan bergabung di keluarga besar Tzu Ching,” imbuhnya. Sangat Mendukung Selain banyak yang terlibat dalam kepengurusan Tzu Ching juga senantiasa mendapatkan dukungan dari orangtua. Hubungan Tzu Ching dengan Shigu Shibo yang semakin dekat melalui banyaknya kegiatan yang dilakukan bersama-sama dapat membentuk kekeluargaan yang semakin kental. Sebagai salah satu bagian dari keluarga besar Tzu Ching, Viny menaruh harapan besar kepada bibit-bibit muda Tzu Ching. “Kuantitas sih penting, tapi aku lebih melihat dari kualitas mereka. Keterlibatan mereka saat ini mudah-mudahan membawa sesuatu bagi mereka. Benih ini mereka bawa terus dalam hidup mereka,” harap Viny mengakhiri pembicaraan.
Keterangan :
Mengerti Orang Tua Andrew , anak ketiga dari empat bersaudara ini mengatakan bahwa dirinya mudah emosi dan keras kepala, “Saya orangnya agak emosian dan keras kepala, dan ayah saya sendiri juga begitu, keras kepala dan emosian, jadi jika ada masalah suka berdebat, masih mending jika hanya berdebat aja, pernah sampai papa sendiri sampai kesel dan marah, padahal dia sendiri jarang marah. Dan yang disana emang saya salah. Ga pernah menyadari kalau selama ini dia capek banget kerja keras buat kita bisa nikmatin hidup yang enak, supaya ga ulangin yang dulu dia rasain, yang mungkin dulu hidupnya kurang enak,” tutur Andrew. Kedua orang tuanya merupakan relawan Tzu Chi yang giat. Andrew mengakui mereka adalah kedua orang tua yang hebat, karena di tengah kesibukannya berkerja dan mengurusi keluarga, mereka masih dapat berdedikasi di Tzu Chi tanpa mengeluh sedikit pun, dan baginya mereka adalah orang tua yang sempurna.
Keterangan :
Mengenal Tzu Chi melalui Misi-misinya Selain aktif di depo, ia juga menerapkan pemilahan sampah di rumah tempat tinggalnya. “Awalnya saya penasaran dengan kegiataan daur ulang, lama-lama saya merasa karena ada waktu daripada di rumah lebih baik bantuin untuk pelestarian lingkungan,” ungkap Ivan. Ia mengaku telah melakukan pemilahan sampah plastik dan organik di rumah untuk kemudian dibawa ke depo daur ulang Tzu Chi. Melalui keaktifannya di misi pelestarian lingkungan ini, Ivan merasa ada kebanggaan tersendiri pada dirinya. “Saya merasa senang sudah melakukan pelestarian lingkungan, sedangkan orang lain belum tentu bisa melakukannya,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa dengan melakukan pelestarian lingkungan maka dapat menjaga bumi agar bebas dari global warming dengan cara merawat dan menyayangi bumi, salah satunya melakukan daur ulang sampah. Berbeda dengan Waliroh Komarifah yang mengenal Tzu Chi dari misi pendidikannya. Waliroh salah satu anak asuh Tzu Chi turut aktif memperkenalkan kegiatan-kegiatan Tzu Chi kepada teman-temannya. Dalam sharingnya, waliroh mengaku pada kesempatan ini ia memperoleh berkah baik untuk mengikuti kegiatan Tzu Ching Camp bersama puluhan anak asuh lainnya. “Selama kegiatan ini, saya merasa banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan. Saya merasa bersyukur bisa ikut dibandingkan orang di luar sana,” ungkap Waliroh. Ia juga mengungkapkan meskipun Tzu Chi merupakan yayasan Buddha, namun ia merasakan perbedaan itu tidak ada. Ia mengaku Yayasan Tzu Chi merupakan yayasan lintas agama, sehingga siapapun bisa bergabung dan mengikuti kegiatan Tzu Chi bersama para Bodhisatwa lainnya. | |||
Artikel Terkait
Mengunjungi “Benih Teratai†di He Qi Pusat
08 September 2022Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat melakukan kunjungan kasih ke rumah 6 Anak Teratai He Qi Pusat di wilayah Pekojan dan jl. TSS Raya, Tambora, Jakarta Barat.
Kebakaran di Kapuk Muara
07 Juni 2012Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-111: Kebahagiaan yang Tak Ternilai
31 Maret 2016Enang bahagia setelah anaknya berhasil menjalani operasi hernia dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-111 di RSUD Cianjur pada 18-20 Maret 2016.