Ubah Kebiasan Buruk Menjadi Cinta Kasih
Jurnalis : Rudi Santoso (He Qi Utara), Fotografer : Rudi Santoso (He Qi Utara)
|
| ||
“Ada sekitar 4.000 jenis kimia yang terkandung dalam satu batang rokok, antara lain; Sodium Hidroksida: dulu digunakan untuk membersihkan bulu ketiak dan kaki yang mengakibatkan rasa panas dan pedih; Asam Asetik: digunakan untuk pembersih lantai yang mengandung asam; Formalin: sebagai pengawet serangga dan tubuh manusia yang sudah meninggal; Naptalin: bola-bola pewangi pakaian; Asetanisol: Parfum yang mengandung zat kimia; Geraniol: Zat aktif dalam pestisida; Hidrogen Sianida: digunakan dalam racun tikus; Hidrasin: salah satu bahan bakar roket; Toluene: bensin; Aseton: cairan penghilang kuteks; Kadmium: zat beracun yang terdapat dalam baterei; Urea: zat yang digunakan untuk tinta, pupuk dan lainnya. Kemudian masih banyak lainnya. Ini adalah sebagian daripada kandungan rokok yang sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh,” dengan detail Akon Shixiong memberi penjelasan. “Menurut data badan kesehatan dunia WHO jumlah kematian akibat merokok di Indonesia sekitar 300.000 orang. Itu berarti sekitar 820 orang meninggal setiap hari akibat kebiasaan buruk merokok. Apalagi saat ini rokok tidak saja telah masuk dalam kehidupan remaja-remaja namun telah masuk pada anak-anak sekolah dasar. Saat ini ada sekitar 400.000 jumlah perokok anak-anak di bawah umur di Indonesia. Coba bayangkan bagaimana kondisi kesehatan anak-anak itu 10 atau 20 tahun kemudian? Saat ini Indonesia memiliki jumlah perokok terbesar ke tiga di dunia. Uang yang di keluarkan untuk membeli rokok berjumlah puluhan triliunan rupiah pertahun. Belum lagi biaya pengobatan yang dikeluarkan untuk biaya berobat akibat penyakit yang berkaitan dengan merokok. Oleh karena itu mari bersama kita memulai untuk mau berhenti merokok bagi yang merokok, lalu ajaklah keluarga teman dan saudara yang merokok untuk segera berhenti merokok karena ada sebuah slogan matikan rokokmu, sebelum rokok mematikan dirimu,” demikian ajak Akon Shixiong penuh optimis.
Keterangan :
Master Cheng Yen pada kata perenungannya berujar, ada dua hal yang tidak bisa ditunda di dunia ini, satu berbakti kepada orang tua, kedua berbuat kebajikan, “Salah satu wujud nyata berbakti kepada orang tua adalah menjaga diri sebaik-baiknya. Salah satu cara menjaga diri dengan baik adalah tidak ikut-ikutan merokok,” tegas Posan Shixiong. “Perokok bilang merokok itu potret lelaki jantan, tetapi kenyataan adalah sebaliknya. Yang tidak merokok itulah yang lebih gentleman karena bisa menjaga tubuh sehat yang di berikan ayah ibunya. Bertanggung jawab sebagai seorang anak dan seorang pelajar, begitu juga orang tua yang tidak merokok berarti lebih menyayangi orang di sekelilingnya secara nyata.” Lalu Posan bercerita, “Di dekat tempat saya tinggal ada seorang petugas satpam mengeluh pada saya bahwa ia selalu dimarahi istrinya karena tidak pernah memberi uang belanja, sampai-sampai istri harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Setelah ditelusuri, ternyata petugas satpam itu adalah seorang perokok berat yang sehari-hari menghabiskan 3 bungkus rokok. Coba bayangkan 3 bungkus rokok sehari sudah sebesar Rp. 36.000, belum lagi makan dan ngopi. Jadi mana mungkin ia mampu membawa pulang uang untuk keluarganya?” Ini adalah salah satu contoh nyata efek buruk dari segi ekonomi dari merokok. Lalu Posan Shixiong memberi contoh efek buruk dari segi kesehatan ,“Kata dokter paru-paru yang tidak merokok itu putih, yang merokok itu coklat, yang tidak merokok tetapi hidup bersama seorang perokok paru-parunya itu hitam pekat. Menurut dokter, perokok pasif lebih berbahaya dari pada perokok aktif.”
Keterangan :
“Lalu hubungan dengan hal kedua yang tidak bisa ditunda juga ada kaitannya. Dengan berhenti merokok berarti kita sudah tidak usah mengeluarkan uang untuk hal yang buruk. Malah sebaliknya bisa mengunakan sebagian uang dari berhenti merokok itu untuk ditabung di celengan bambu supaya bisa membantu orang yang membutuhkan. Jadi ubahlah kebiasaan buruk menjadi cinta kasih,” seru Posan Shixiong. Pada sesi sharing Gan En Hu dan anak asuh memang mereka umumnya menceritakan kenyataan bahwa dalam keluarga mereka banyak yang merokok, setelah mendapat masukan bahaya merokok yang disampaikan hari ini, mereka berjanji untuk mengajak keluarga mereka untuk mengurangi merokok dan kalau bisa berhenti merokok. Anak-anak asuh dengan suara bulat berjanji untuk tidak merokok. Para Gan En Hu yang merokok juga berjanji untuk segera membuang kebiasaan buruk itu. Pagi tadi kegiatan di mulai pukul 08:30 Tidak terasa jam sudah menunjukan pukul 11:30 siang acara pun usai satelah semua Gan En Hu dan anak asuh menerima amplop cinta kasih Tzu Chi. Wajah ceria terpancar dari wajah Gan En Hu dan anak asuh. Ketika mereka berjalan keluar masih terdengar obrolan mereka tentang bahaya rokok yang baru saja di sampaikan. Itu berarti mereka menyimak dengan sepenuh hati dan mengerti tentang bahaya merokok. Bangsa yang sehat akan menciptakan negara yang kuat, sosialisasi bahaya rokok adalah untuk memberi informasi tentang efek buruk dari merokok. Dalam 10 Sila Tzu Chi salah satu silanya juga menyebutkan untuk tidak merokok. Di harapkan setelah mengetahui lebih detail tentang bahaya merokok, semoga anak asuh dan Gan En Hu Tzu Chi akan menerapkan budaya tidak merokok dalam kehidupan mereka. | |||
Artikel Terkait
Air Bersih untuk Warga Kampung Kuranten
07 Mei 2024Karena krisis air, warga sering berselisih berebut air bersih, bahkan sampai ada yang terluka dan masuk penjara. Beruntung kini ada sumber air bersih dari Tzu Chi yang bisa mencukupi kebutuhan warga.
Sukacita Bulan Tujuh Penuh Berkah dalam Wujud Bervegetaris
15 Agustus 2024Pada perayaan Bulan Tujuh Penuh Berkah yang diadakan pada tanggal 4 Agustus 2024, Tzu Chi Batam mengadakan sosialisasi pola makan vegetaris yang diikuti 434 peserta.