Ukuran Kebahagiaan

Jurnalis : Budiman, Eddy (He Qi Barat), Fotografer : Subandi, Camelia (He Qi Barat)

Rabu, 20 Juli 2016 bedah buku He Qi Barat yang diadakan di Taman Ratu Blok WW8E,  salah satu rumah relawan Tzu Chi Ramli dan Siao Ling.

Rabu, 20 Juli 2016 bedah buku He Qi Barat yang diadakan di Taman Ratu Blok WW8E,  salah satu rumah relawan Tzu Chi Ramli dan Siao Ling.

Rabu, 20 Juli 2016 bedah buku He Qi Barat yang diadakan di Taman Ratu Blok WW8E,  salah satu rumah relawan Tzu Chi Ramli dan Siao Ling berlangsung sejak pukul 18.30-21.00 WIB. Dalam kegiatan bedah buku ini dihadiri sebanyak 17 orang peserta.

Bedah buku pada malam itu merupakan lanjutan dari rangkaian bedah buku yang membahas buku “Ilmu Ekonomi Kehidupan - Waktu, Ruang, dan Antar Manusia”, di mana relawan telah menyelesaikan bagian pertama “Waktu”, dan malam ini mengupas “Ruang” yang merupakan bagian kedua.

Dalam buku ini diceritakan bahwa Master Cheng Yen mempunyai kesan yang sangat mendalam terhadap satu orang tua. Pada saat itu orang tua tersebut mengatakan, “Master, saya merasa Tzu Chi kelak akan menjelma menjadi keluarga besar nomor satu di dunia.” Master menanyakan mengapa ia bisa merasa demikian? Ia mengatakan, “Sebab kapasitas pikiran Tzu Chi sangat luas, cinta kasih yang dimiliki besar sekali. Master berdiam di Hualien, namun saat Taiwan bagian selatan dilanda bencana, Master menanganinya seperti saudara sendiri yang tertimpa bencana dan bergegas memberi perhatian. Saya yakin, jika batin ini dikembangkan keluar, Taiwan bagian mana yang bukan merupakan keluarga insan Tzu Chi?”

Usai bedah buku relawan bersama-sama membacakan doa “Qi Dao” agar dunia bebas dari bencana.

Usai bedah buku relawan bersama-sama membacakan doa “Qi Dao” agar dunia bebas dari bencana.

Semua orang bersatu hati, harmonis, saling mengasihi, bergotong royong, menghimpun rasa kekeluargaan, memperlakukan setiap orang bagai saudara sendiri, mencintai semua makhluk dan bersumbangsih tanpa pamrih, tidak hanya melanggengkan persaudaraan dan mengembangkan cinta kasih universal di Taiwan, namun juga ke seluruh dunia, bukankah ini yang disebut “Di kolong dunia, semua orang bersaudara?”

Lantas, apa yg dimaksud dengan Titik, Garis, dan Permukaan ? Titik adalah Hualien; Garis adalah Taiwan; Permukaan adalah seluruh dunia. Kemudian apakah bisa diterapkan ke kita? “Bisa”. Titik adalah diri sendiri; Garis adalah keluarga; ‎Permukaan adalah masyarakat‎.

Benih Tzu Chi indentik dengan Master. Banyak orang Taiwan yang berkembang di luar Taiwan, mereka sebelum berangkat ke luar negeri berkata kepada Master, "Barang lain boleh saya tinggalkan, namun benih Tzu Chi pasti saya bawa."  Mereka bertekad bahwa kemana pun mereka pergi, mereka pasti akan menebarkan benih semangat Tzu Chi di lingkungan Setempat.

Kepala menyangga langit orang lain, kaki menapak tanah orang lain, berkembang di luar negeri haruslah memanfaatkan tenaga kerja serta sumber daya setempat, dan mengembalikan kepada lingkungan setempat karena "Tetangga yang dekat lebih baik, daripada saudara yang jauh."

‎‎ Berbagi Pengalaman

Setelah selesai membacakan isi buku “Ilmu Ekonomi Kehidupan”, tibalah saatnya yang paling ditunggu yaitu sesi sharing di mana para relawan bisa menceritakan pemahamannya atas isi buku yang baru dibaca, bisa bertanya, bisa menceritakan pengalaman yang berhubungan dengan topik.

Soe Tjoe begitu antusias menceritakan pengalamannya, yaitu setelah krisis 98 ikut bertemu Master Cheng Yen dan menyaksikan sendiri Master yang begitu bijaksana memberikan arahan “Mengambil dari setempat, digunakan untuk setempat”. Kemudian disusul oleh Subandi yang menerangkan bahwa kumpulan titik-titik membentuk garis dan kumpulan garis membentuk bentangan permukaan.

Soe Tjoe dengan antusias menceritakan pengalamannya pada kegiatan bedah buku ini.

Soe Tjoe dengan antusias menceritakan pengalamannya pada kegiatan bedah buku ini.

Eddy Franjaya sebagai moderator  ikut meramaikan suasana sharing dengan mengutip isi buku yang baru dibaca, “Tetangga yang dekat lebih baik, daripada saudara yang jauh. "Tetapi, mengapa sering terbalik di dalam hidup kita?” “Misalnya, ibu dia lebih baik dari ibuku, suaminya lebih romantis dibanding suamiku, anaknya sangat berbakti dibanding anakku.“ “Mengapa bisa sering terjadi demikian?”

Pertanyaan ini langsung disambut oleh Susie dan Didi. Susie mengatakan bahwa dengan orang jauh yang tidak tinggal serumah biasanya hanya membicarakan hal-hal yang baik, memperlihatkan semua yang indah dan baik-baik. Didi melengkapi  bahwa ketika berdekatan, bisa terjadi gesekan, sedangkan dengan yang jauh sulit bergesekan, sehingga kita merasa yang jauh lebih baik daripada yang ada disekeliling kita.

Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama.

Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama.
Suasana semakin larut hingga kita mendapatkan intisari dari bedah buku malam ini yaitu titik untuk mencapai bentangan permukaan diperlukan perjalanan panjang. Bentangan perlu mulai dari titik, seperti kita harus mulai dari diri sendiri (titik), sebelum masuk ke garis (keluarga) lalu bentangan permukaan (masyarakat). Jadi harus benahin diri sendiri dulu, beresin keluarga sendiri lalu ke masyarakat. Bentangan,  titik, garis mengarah ke ukuran kebahagiaan.

Artikel Terkait

Ukuran Kebahagiaan

Ukuran Kebahagiaan

10 Agustus 2016
Kegiatan bedah buku yang mengupas buku-buku Master Cheng Yen rutin diadakan oleh relawan He Qi Barat. Kali ini relawan mengupas buku tentang Ilmu Ekonomi Kehidupan pada 20 Juli 2016.
Orang yang memahami cinta kasih dan rasa syukur akan memiliki hubungan terbaik dengan sesamanya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -