Ulang Tahun yang Berbeda

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya
 
foto

* Christopher dipeluk ibunya, Herni, bersukacita bersama relawan Tzu Chi di hari ulang tahunnya yang ke-8. Christopher kini telah sembuh dari penyakit leukemia berkat transplantasi donor sumsum tulang di sebuah rumah sakit Singapura.

Jalinan cinta kasih yang pernah Tzu Chi jalin dengan orang yang pernah dibantu tidak begitu saja dilupakan oleh para relawan Tzu Chi yang telah selesai menanganinya. Jumat, 17 Oktober 2008, 6 relawan Tzu Chi berkumpul di kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia di ITC Mangga Dua Jakarta untuk mengunjungi Christopher yang pada tahun 2006 terkena leukimia. Tujuan kunjungan tersebut menurut Lulu Shijie untuk mengetahui perkembangan Christopher setelah menjalani transplantasi sumsum tulang di sebuah rumah sakit di Singapura beberapa waktu yang lalu dan sekaligus hari itu bertepatan dengan hari ulang tahun Christopher yang ke-8.

Tiba di depan rumah Christopher di cluster Acropolish komplek perumahan Legenda Wisata, Cibubur, kami disambut dengan senyum hangat dan penuh kekeluargaan oleh ibu Christopher, Herni Sutanto. “Dede... Dede... Ayo sini turun coba liat siapa yang datang,” ajak Herni pada Christopher menggebu-gebu. Sebelumnya ayah Christopher, Chandra menyambut kami dengan ramah dan mempersilahkan duduk. Tak lama Christopher datang dengan gaya pemalunya sambil bergelayut manja pada ayahnya. Christopher menyalami kami sambil malu-malu. Ia terlihat sedikit kurus tak seperti ketika kami menjemputnya di Bandara Soekarno-Hatta beberapa waktu yang lalu. “Ia agak kurusan memang, sekarang Dede susah untuk tidur siang,“ ujar Herni menjelaskan, “dan lagi kalau dulu itu kan karena diberi tambahan vitamin dan tambahan hormon jadi terlihat lebih gendut waktu di rumah sakit Singapura.”

Kali ini relawan Tzu Chi mengunjungi Dede dengan membawa kado ulang tahunnya berupa buku cerita bergambar lengkap dengan compact discnya. Karena Dede senang membaca buku jadi kami membawakan buku cerita yang sangat menarik. Rudi Shixiong dan Po San Shixiong mengapit Dede di kursi tamu, terlihat akrab sekali, sambil menceritakan beberapa cerita dan gambar dari buku cerita tersebut. Tak lama Dede menghampiri ayahnya. Dengan gaya manjanya Dede memperlihatkan buku cerita itu pada ayah dan ibunya. Senang rasanya melihat Dede sembuh dari leukemianya, namun beberapa waktu yang lalu Dede sempat terkena cacar air dan ini sedikit membuat orangtuanya panik. Setelah diberi vaksin oleh dokter di Singapura, virus cacar air itu kini telah hilang meninggalkan badannya. “Hanya lima hari waktu terkena cacar air itu, setelah divaksin oleh dokter, hilang semua,” ungkap Herni.

foto  foto

Ket : - Relawan Tzu Chi sedang menceritakan beberapa buku cerita kepada Christopher. Buku ini merupakan
           hadiah ulang tahun bagi Christopher dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. (kiri)
         - Christopher dengan pembawaannya yang pemalu memberikan kue-kue kepada relawan Tzu Chi yang ikut
           menghadiri perayaan ulang tahunnya yang ke-8. (kanan)

Sewaktu ditanyakan kepada Dede, hari ulang tahunnya mau dirayakan atau tidak, dengan sigap Dede menjawab, “Enggak usah, Ma.. di rumah saja.” Tapi Herni bermaksud mengadakan kebaktian di rumahnya dengan memanggil Romo untuk berdoa atas kesembuhan Dede. “Kita akan memanggil teman-teman gereja dan Romo ke rumah ya, De?” ujar Herni kepada Christoper sambil memeluknya. Berselang beberapa waktu datang sepupu Herni, tak lama beberapa menit berlalu datang lagi saudara ayah Dede. Tak khayal lagi rumah Dede sudah ramai dengan saudara-saudaranya yang datang dari Tangerang dan Bogor. Mereka satu per satu mengucapkan selamat ulang tahun dan mencium Dede dengan penuh gembira. Nampak bola mata Herni berkaca-kaca saat Dede diciumi oleh sanak saudara, menampakkan kegembiraan yang tak terhingga di keluarga Wong Candra Setiawan.

foto  foto

Ket : - Christopher menyambut para relawan Tzu Chi yang datang untuk menghadiri acara ulang tahunnya yang
           diadakan dengan cara sederhana. (kiri)
         - Herni, ibu Christopher, melayani langsung para relawan Tzu Chi yang datang mengunjungi Christopher.
           (kanan)

Kondisi Dede kini jauh lebih baik, namun dokter menyarankan agar Dede jangan terlalu lelah mengingat Dede sangat aktif bergerak. Di sekolah ia masih mau menggunakan masker, padahal sebenarnya menurut dokter sudah tidak perlu lagi namun justru Dede yang masih mau, untuk menghindari virus yang datang menghampiri tubuhnya. Meski begitu begitu Herni dan Chandra masih tetap menghindari Dede dari kerumunan orang banyak, seperti bepergian ke mal atau pusat perbelanjaan lainnya. Untungnya Dede tidak suka berjalan-jalan di mal. Untuk makanan pun, Herni dan Chandra menyiapkan sendiri untuk Dede. Tidak membelinya dari luar. Ini untuk menjaga kesehatan Dede. Begitu juga dengan kebersihan rumah, Herni harus mengepel rumah 3 sampai 4 kali dalam sehari untuk menghindari debu-debu yang ada di rumahnya. Tak hanya lantai, seluruh kamar Dede mulai dari lemari dan ruang belajarnya setiap saat harus bersih dari debu. Ini untuk mengantisipasi debu atau virus yang datang.

foto  

Ket : - Ayah Christopher, Chandra Setiawan, melihat buku yang diberikan oleh relawan Tzu Chi dengan penuh
           sukacita.

Kondisi Dede kini jauh lebih baik, namun dokter menyarankan agar Dede jangan terlalu lelah mengingat Dede sangat aktif bergerak. Di sekolah ia masih mau menggunakan masker, padahal sebenarnya menurut dokter sudah tidak perlu lagi namun justru Dede yang masih mau, untuk menghindari virus yang datang menghampiri tubuhnya. Meski begitu begitu Herni dan Chandra masih tetap menghindari Dede dari kerumunan orang banyak, seperti bepergian ke mal atau pusat perbelanjaan lainnya. Untungnya Dede tidak suka berjalan-jalan di mal. Untuk makanan pun, Herni dan Chandra menyiapkan sendiri untuk Dede. Tidak membelinya dari luar. Ini untuk menjaga kesehatan Dede. Begitu juga dengan kebersihan rumah, Herni harus mengepel rumah 3 sampai 4 kali dalam sehari untuk menghindari debu-debu yang ada di rumahnya. Tak hanya lantai, seluruh kamar Dede mulai dari lemari dan ruang belajarnya setiap saat harus bersih dari debu. Ini untuk mengantisipasi debu atau virus yang datang.

 

Artikel Terkait

Sebersit Niat Baik dan Mengenggam Setiap Kesempatan

Sebersit Niat Baik dan Mengenggam Setiap Kesempatan

05 Maret 2015Sehabis operasi, papa membutuhkan  banyak darah," tambahnya. Pendonor berusia 41 tahun itu menceritakan pengalaman pahit kehilangan keluarga terdekat akibat dari keterlambatan pasokan darah. Pengalaman itulah yang mendorong niat dan tekad Rosanna untuk mendonorkan darahnya. “Selama masih diberi kesempatan untuk donor, saya akan terus melakukannya,” ujarnya.
Waisak 2016: Menggenggam Berkah Waisaka Puja

Waisak 2016: Menggenggam Berkah Waisaka Puja

09 Mei 2016
Dalam membentuk formasi barisan berbentuk dua logo tersebut tentu membutuhkan banyak relawan yang berkontribusi di dalamnya. Relawan dari berbagai komunitas di Jakarta melakukan sosialisasi ke berbagai komunitas seperti kampus-kampus, sekolah, wihara, maupun menggandeng relawan secara personal.
Ucapkan TIDAK! pada Kantong Plastik

Ucapkan TIDAK! pada Kantong Plastik

12 Agustus 2019

Karung-karung beras yang umumnya dijadikan penampung sampah sekarang memiliki sebuah fungsi baru. Dan peran kantong-kantong tersebut menjadi semakin krusial dengan diselenggarakannya Bazar Cinta Kasih pada tanggal 20-21 Juli 2019 di Aula Jing Si Batam.

Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -