Uluran Cinta Kasih Tzu Chi di Sindangjaya

Jurnalis : Hendra Gusnadhy (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Hendra Gusnadhy (Tzu Chi Bandung)
 

fotoPaket bantuan yang diberikan oleh relawan Tzu Chi berupa mi instan, sari kurma, kurma, air mineral botol, sereal, biskuit, beras, dan terpal. Bantuan ini sangat berguna untuk menyambut Lebaran.

 

 

 

 

Bantuan bagi korban gempa kembali diulurkan oleh Tzu Chi Bandung. Kali ini Tzu Chi memberikan bantuan ke daerah Banjarsari, Kabupaten Ciamis. Setelah sehari sebelumnya relawan Tzu Chi membagikan kupon bagi warga yang terkena bencana untuk mengambil sembako, pada 13 September 2009 diadakan pembagian sembako bagi warga yang terkena bencana di Desa Sindangjaya, Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Ciamis.

 

 

 

 

 

Pembagian sembako yang dilaksanakan di halaman Masjid Al-Ishlah ini terselenggara karena adanya kerjasama Tzu Chi Bandung dengan Yonif 323/RaiderCiamis. Bantuan yang diberikan berupa beras 13,6 ton, mi instan 212 dus, sari kurma 46 dus, kurma 1455 bungkus (727,5 kg), air mineral botol 75 dus, sereal 37 dus, biskuit 82 dus, dan terpal 30 lembar.

Pembagian bantuan berjalan dengan lancar. Warga yang mempunyai kupon berbaris  dengan tertib dan menyerahkan kupon kepada relawan Tzu Chi. Setelah menyerahkan kupon, warga diberi kantung untuk diisi sembako yang diberikan relawan Tzu Chi dan terakhir beras di pintu keluar area baksos.

foto  foto

Ket :- Relawan Tzu Chi terus bekerja keras melakukan survei ke lokasi-lokasi yang menjadi korban gempa untuk             memperoleh data yang akurat. (kiri)
         - Relawan Tzu Chi melakukan survei langsung ke lokasi gempa dan bertemu warga yang menjadi korban            untuk memastikan agar pemberian bantuan tepat sasaran. (kanan)

Warga Desa Sindangjaya sangat bersyukur dengan adanya bantuan yang diberikan oleh Tzu Chi ini. “Ya senang sekali lah, yang namanya orang susah begini udah ga mikirin apa-apa, ada bantuan mana mau Lebaran begini. Terima kasih banyak. Semoga ke depannya yayasan ini (Tzu Chi –red) menjadi lebih baik lagi dalam mengatasi (korban bencana) seperti ini,” ujar Erianti yang rumahnya hancur akibat gempa 2 September lalu.

foto  foto

Ket : - Warga Desa Sindangjaya sangat bersyukur menerima bantuan dari Tzu Chi, terlebih menjelang Lebaran.              Mereka bisa sedikit terhibur melewatkan Lebaran meskipun sedang tertimpa bencana. (kiri)
         - Warga Sindangjaya membentuk antrian panjang untuk menerima bantuan sembako dari Tzu Chi. Meski             jumlah warga sangat banyak, namun pembagian bantuan ini bisa berjalan dengan tertib dan lancar. (kanan)

Pembagian bantuan pun akhirnya selesai pada pukul 12.30 WIB. Sebanyak 1.360 kepala keluarga yang mendapat bantuan dari Tzu Chi pun sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan. Semoga bantuan ini dapat mengurangi penderitaan mereka. Walaupun bantuan ini akan habis pada saatnya, tetapi cinta kasih yang diberikan Tzu Chi akan selalu teringat sepanjang masa oleh warga Desa Sindangjaya.

 

 

 
 

Artikel Terkait

Gempa Palu: Berbuat Kebaikan di Tengah Bencana

Gempa Palu: Berbuat Kebaikan di Tengah Bencana

23 Oktober 2018
Selamat dari terjangan tsunami, sebagai wujud rasa syukurnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, Kasmayadi membantu korban gempa lainnya bersama relawan Tzu Chi di kota kelahirannya. Sehari-hari Kasmayadi bekerja di Sinar Mas dan juga aktif sebagai relawan Tzu Chi.
Pesan Moral dari Sebuah Pertunjukan

Pesan Moral dari Sebuah Pertunjukan

30 Agustus 2012 Maka, dalam rangka menebarkan cinta kasih di dalam Bulan Tujuh Penuh Berkah ini dan sekaligus mengingatkan kepada kita kembali betapa pentingnya berbakti pada orang tua, relawan Tzu Chi dari He Qi Timur menyelenggarakan pementasan Drama Musikal Sutra Bakti Seorang Anak.
Menjadi Guru yang Humanis

Menjadi Guru yang Humanis

23 Februari 2016
Kamis, 18 Februari 2016 lalu, kegiatan bedah buku diadakan usai kegiatan belajar mengajar di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng yang membahas tentang, “Pedoman Guru Humanis”.
Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -