Uluran Kasih Membawa Kedamaian
Jurnalis : Riana Astuti, Fotografer : OsianaHendra Shixiong sedang memberikan penjelasan mengenai di tabraknya Biksu Zhang Yunan tersebut.
Perjalanan hidup seseorang tidak bisa diterka, mengalir begitu saja sesuai jalinan jodoh. Dalam kondisi apapun manusia perlu memiliki sikap bijak dan cinta kasih pada sesama agar terjalin hubungan timbal balik yang baik. Doa terbaik telah tersimpan di dalam hati Biksu Zhang Yunan dan Zhang Wei untuk relawan Tzu Chi. Pasalnya cobaan tengah melanda kedua biksu asal Tiongkok tersebut, mereka ditabrak oleh pengendara sepeda motor hingga pingsan. Memilki keterbatasan dalam bahasa membuat biksu tersebut sulit untuk berkomunikasi dengan warga sekitar. Alhasil mereka minta bantuan dengan warga asing yang tinggal di Jakarta dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Keduanya dipindahkan ke RSUD Cengkareng pada 27 Juli 2014 lalu, hingga saat ini.
Relawan Tzu Chi datang dengan cinta kasih dan langsung menemui biksu yang berada di kamar perawatan. Kedatangan relawan disambut hangat, mereka pun saling berkomunikasi menggunakan Bahasa Mandarin. Biksu Zhang Yunan mengalami patah pada bagian kaki kiri sedangkan biksu Zhang Wei hanya mengalami memar pada bagian pinggang belakang. Melihat kondisi seperti itu, relawan Tzu Chi langsung merawat dan menemani mereka selama di rumah sakit. Dalam peristiwa ini tidak hanya relawan Tzu Chi yang datang membantu, ada satu wanita dermawan ikut memberikan sumbangsih.
Hendra Shixiong sedang berpamitan kepada Biksu Zhang Yunan dalam Berbahasa Mandarin.
Memahami Diri Orang
Lain
Rasa iba menyelimuti benak relawan
Tzu Chi dan juga Erna Shijie. Dengan
cepat mereka menolong tanpa melihat latar belakang biksu tersebut. “Saya merasa
sedih ketika mendengar berita dari menantu saya Dr. Titos Ahimsa bahwa ada
pasien biksu yang tidak bisa berbahasa Indonesia. Setelah mendengar itu saya
pun datang ke rumah sakit dan menemuinya,” ungkap Erna Shijie. Pertemuan relawan Tzu Chi dan Erna Shijie merupakan jodoh baik yang terjalin. “Erna Shijie turut serta membantu biksu,
sehingga kami bersama dapat berbuat kebajikan. Di samping itu kejadian ini
dapat memberikan pelajaran bahwa kita sebagai manusia harus bisa memahami perasaan
dan kondisi orang lain,” tukas Hendra Shixiong.
Biksu Zhang Yunan mendapat pengobatan berupa pemasangan pen tulang untuk
penyembuhan tulang kaki yang patah sedangkan biksu Zhang Wei hanya perawatan
ringan saja.
Selama berada di rumah sakit, relawan Tzu Chi datang membawakan makanan vegetarian sambil mengajak berbincang serta memberikan dukungan kepada biksu agar merasa tenang. “Kami membawakan makanan vegetarian setiap hari. Sebab makanan di rumah sakit tidak vegetarian dan biksu ini tidak makan itu. Bila siang saya yang mengantarkan langsung ke sini namun kalau sore hari Wenny Shijie yang antar,” ujar Widyanti Shijie. Tiap kali relawan Tzu Chi datang menjenguk mereka. Suasana kamar perawatan yang ditempati biksu tersebut berubah menjadi hangat dan akrab. Terlihat senyum kedamaian di wajah mereka sewaktu mengobrol, relawan yang datang pun silih berganti. Pada libur lebaran lalu ada sekitar 7 sampai 8 orang relawan yang menjenguk dan ingin mengetahui kondisi. “Banyak relawan yang datang pada hari libur kemarin, mereka datang untuk berbuat kebajikan dan menebar cinta kasih. Terjadinya peristiwa ini dirasa dapat mempererat jalinan baik, meskipun hari libur mereka tidak merasa terganggu,” cerita Hendra Shixiong.
Artikel Terkait
Melawan Rasa Malu dengan Semangat
15 Juni 2023Guru dan Orang Tua Siswa Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng Bagikan 200 Paket Sembako
17 Januari 2022Relawan Tzu Chi Indonesia bersama orang tua murid dan guru Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng membagikan 200 paket sembako kepada penerima bantuan Tzu Chi.