Uluran Kasih untuk Korban Banjir Karawang

Jurnalis : Abdul Muis, Fotografer : Abdul Muis
 
foto

* Hujan deras yang pertengahan Januari 2009 ini turun menggenangi Karawang. Banjir kali ini merupakan yang terbesar di Karawang selama 15 tahun belakangan ini.

Hujan deras yang pertengahan Januari 2009 ini mengguyur menimbulkan banjir yang merupakan terbesar di Karawang dalam 25 tahun terakhir. Banjir makin bertambah dengan meluapnya Sungai Citarum dan Cibeet. Data Dinas Sosial Karawang menyebut banjir sudah menggenangi desa-desa di 13 kecamatan di kabupaten itu. Ketiga belas kecamatan dimaksud adalah Kecamatan Telukjambe Timur, Telukjambe Barat, Karawang Barat, Cilamaya Wetan, Tirtajaya, Cibuaya, Pakisjaya, Telagasari, Tempuran, Pangkalan, Rengasdengklok, Batujaya, dan Jayakerta. Wilayah-wilayah tersebut sebagian besar berada di pesisir utara Karawang. Beberapa ruas jalan di 13 kecamatan itu juga terendam hingga tidak bisa dilalui kendaraan kecil, juga ratusan hektar areal persawahan.

Ketinggian banjir berbeda-beda. Di Kecamatan Batu Jaya dan Pakis Jaya, ketinggian banjir mencapai 0,5 hingga 2,5 meter. Hal ini disebabkan karena adanya bendungan di Sungai Citarum yang jebol sehingga air meluber ke perkampungan. Lebih kurang 4.500 keluarga di kedua kecamatan tersebut mengungsi pada lokasi yang tinggi yang tidak tergenang banjir. Mereka mendirikan tenda dari terpal. Jumat sore, 16 Januari 2009, air telah mulai surut.

Karawang yang selama ini dikenal sebagai lumbung beras tahun ini jumlah produksi beras yang dihasilkan dipastikan akan berkurang karena areal sawah yang terendam banjir sebagian belum sempat dipanen. Anak-anak tidak bisa bersekolah karena sekolah-sekolah di sekitar daerah aliran sungai, sekolah terendam 1,5 hingga 2 meter.

foto   foto

Ket : - Banjir merendam areal persawahan yang sebagian di antaranya belum sempat dipanen. Areal persawahan
           seperti berubah menjadi lautan. (kiri)
         - Anak-anak sekolah pun tidak bisa melakukan kegiatan belajar karena sekolah mereka terendam.
           SMA 1 Batu Jaya hanya terlihat atapnya karena terendam banjir. (kanan)

Tim survei Tzu Chi hanya menjumpai satu dapur umum di Kecamatan Batu Jaya dengan menu makanan nasi putih dan mi instan yang digoreng. Mereka menerima bantuan dari masyarakat yang peduli berupa mi instan dan beras, sementara setempat hanya baru menyalurkan 1,5 ton beras. Selebihnya merupakan swadaya pihak kecamatan dan koramil setempat.

foto   foto

Ket : - Warga yang rumahnya terendam banjir terpaksa meninggalkan rumah masing-masing dan mengungsi ke
           lokasi yang lebih tinggi yang tidak terendam banjir. (kiri)
         - Tim tanggap darurat Tzu Chi meninjau sebuah gudang yang rencananya akan dijadikan gudang bantuan
           Tzu Chi. (kanan)

Tzu Chi berencana akan mendukung dapur umum dengan memberikan beras, telur, sayur-sayuran, dan bumbu. Namun kepastian jenis dan jumlah bantuan sedang didiskusikan terlebih dahulu dengan aparat setempat. Oleh karena Sabtu, 17 Januari 2009 ini, tim tanggap darurat Tzu Chi yang berjumlah 4 relawan berkoordinasi dengan pihak pemerintah, di antaranya Kodim dan Bupati Karawang untuk menyalurkan bantuan. Rencananya paket bantuan sebanyak 1.000 paket yang terdiri dari air minum kemasan, biskuit, mi instan, dan selimut. Juga akan diadakan baksos kesehatan bagi para korban banjir setelah banjir surut.

 

Artikel Terkait

Berawal dari Sebuah Kekuatan Cinta Kasih

Berawal dari Sebuah Kekuatan Cinta Kasih

03 Januari 2014
Wiliyanti, mahasiswi Semester Satu jurusan FKIP Ilmu Ekonomi Universitas Riau (UNRI), tergerak hatinya ketika melihat berita di DAAI TV tentang bencana di Filipina. Selain itu, di berita DAAI TV, Wiliyanti juga melihat relawan-relawan Tzu Chi melakukan penggalangan dana untuk Filipina.
Suara Kasih : Melindungi Bumi

Suara Kasih : Melindungi Bumi

23 Februari 2012
Selama festival berlangsung, banyak warga setempat yang tak bisa berkendara dengan leluasa akibat banyaknya larangan lalu lintas. Warga yang tinggal di sana sungguh menderita selama 15 hari tersebut.
Baksos Ke-90:Perwujudan Rasa Syukur

Baksos Ke-90:Perwujudan Rasa Syukur

17 April 2013 Bayangkan jika kita sendiri atau ada anggota keluarga kita yang menderita katarak dan kesulitan dalam mendapatkan akses pengobatan, seperti yang dialami oleh Samuti (72), salah satu pasien baksos operasi katarak yang mulai terganggu penglihatannya sejak 2 tahun yang lalu.
Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -