Uluran Tangan Bagi Korban Banjir Bandang
Jurnalis : Pipi (Tzu Chi Padang), Fotografer : Pipi, Reno (Tzu Chi Padang)
Relawan Tzu Chi Padang bersama anggota Kodim 212/Padang Sidimpuan sigap memberikan bantuan bagi para korban banjir bandang di Kotanopan, Sumatera Utara.
Malang datang begitu saja tidak dapat dielakkan. Bencana datang tanpa aba-aba, begitu kata masyarakat Kotanopan, tepatnya mereka di Desa Muara Keladi, Kec. Hulu Pungkut, Kab. Madina, Mandaling Natal, Sumatera Utara. Curah hujan yang tinggi beberapa hari ke belakang membuat desa ini dihantam banjir bandang, pada 12 Oktober 2018.
Banyaknya material kayu, batu, dan lumpur yang hanyut terbawa air, menyapu bangunan yang ada di sekitaran sungai. Termasuk bangunan Sekolah Madrasah Ibtidaiyah yang ketika banjir terjadi, sedang berlangsung proses belajar mengajar.
Kondisi Desa Muara Keladi, Kec. Hulu Pungkut, Kab. Madina, Mandaling Natal, Sumatera Utara pasca disapu banjir bandang.
Kabar duka tersebut menggugah hati relawan Tzu Chi. Senin, 15 oktober 2018 relawan Tzu Chi Padang mengadakan rapat untuk membahas bantuan yang bisa diberikan untuk membantu korban banjir bandang. Sore harinya, sebanyak 10 orang relawan langsung berangkat menuju lokasi dengan membawa paket sembako berupa 500 kg beras, 25 dus mie Instan, dus roti serta uang tunai yang akan diberikan langsung kepada keluarga korban.
Relawan hadir memberikan bantuan dan menenangkan
keluarga korban banjir di posko pengungsian.
Untuk menuju ke sana, relawan membutuhkan waktu sekitar 6 jam perjalanan. Perjalanan relawan untuk sampai lokasi pun terbilang lumayan berat. Pasalnya, selama perjalanan hujan turun sangat deras dan mereka harus melewati banyak titik lonsor. Bersyukur, mereka bisa sampai di Kotanopan pukul 04.00 subuh, esok harinya, setelah sempat beristirahat di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Tak ingin menghabiskan banyak waktu, pagi-pagi betul, sekitar pukul 8 pagi, relawan langsung menuju Kantor Kodim 212/Padang Sidimpuan. Di sana mereka disambut hangat dan penuh rasa persahabatan. Dari data yang didapat dari sana, ada 29 anak yang berada di madrasah ketika banjir terjadi. Mereka sedang mengaji, 12 di antaranya meninggal dunia dan 17 lainnya, luka-luka. Sementara itu, 13 rumah tercatat rusak berat, 6 rumah rusak ringan, fasilitas umum berupa rumah sekolah, polindes (pondok bersalin desa), dan gudang PKK pun tidak bisa diselamatkan.
Relawan juga membagikan uang pemerhati bagi keluarga korban yang ditinggalkan, maupun korban luka-luka.
Usai berkoordinasi dengan Kodim, relawan tiba di lokasi bencana dan pengusian pada pukul 10.00 WIB. Mereka didampinggi oleh Kapolres Madina AKBP Irsan Sanuhaji., S.Ik., MH. dan Dandim 212 Letkol Azhari, S.Ip. Tak menunggu lama, relawan langsung memberikan perhatian dan bantuan yang telah dibawa. Mereka juga membagikan uang pemerhati bagi keluarga korban yang ditinggalkan, maupun korban luka-luka.
Editor: Metta Wulandari