Ungkapan Rasa Syukur

Jurnalis : Junett Lee (He Qi Barat), Fotografer : Riadi Pracipta (He Qi Barat)
 
 

fotoPara relawan mengadakan ramah tamah dengan Gan En Hu agar mereka dapat semakin mengenal dan memahami Tzu Chi.

Pagi itu tanggal 17 juli 2010, jam menunjukkan pukul 7 pagi ketika aku cepat bergegas mandi, mengenakan seragam abu putih yang selalu menemani diriku untuk melakukan kebajikan. Langsung kutancap sepeda motorku menuju kantor He Qi Barat di Cengkareng, Jakarta Barat, untuk mengikuti kegiatan ramah tamah dengan Gan En Hu (panggilan untuk penerima bantuan Tzu Chi –red).

Ketika sampai di kantor He Qi Barat, aku melihat Willy Shixiong telah tiba. Aku menyapanya dan ia membalas dengan senyum penuh kehangatan. Beberapa menit kemudian  ketika para relawan yang lain telah datang, kami langsung menyiapkan semua keperluan logistik seperti meja, kursi, komputer serta infocus untuk mendukung kelancaran acara hari itu. Ketika waktu menunjukkan pukul 8.00 pagi, para pasien mulai berdatangan dan kami menyambut mereka dengan senyuman khas Tzu Chi. Yang hadir bukan hanya pasien tapi juga keluarga pasien. Sementara beberapa pasien tidak bisa datang karena masih dalam perawatan. 

Di awal acara, Willy Shixiong menjelaskan secara singkat mengenai Yayasan Buddha Tzu Chi. Kemudian semua bersama-sama menyaksikan video ceramah Master Cheng Yen. Ketika Master membahas mengenai kelaparan dan kemiskinan yang diderita oleh penduduk Zimbabwe, semua yang hadir merasa terharu dan terkejut melihat kondisi penduduk di sana yang makan dari tempat sampah. Aku sendiri juga terkejut dan tidak percaya melihat semua itu. Dalam hati muncul pertanyaan, “Mengapa mereka harus menderita seperti itu? Apa salah mereka?” Tak terasa air mataku mulai menetes ketika melihat raut muka Master begitu sedih menceritakan kelaparan yang diderita penduduk Zimbabwe.

foto  foto

Ket : - Setelah menyaksikan ceramah Master, para Gan En Hu merasa terharu dan mulai bisa bersyukur               melihat banyak orang yang lebih menderita dibanding mereka. (kiri)
         - Sesuai menonton video ceramah Master Cheng Yen, relawan dan Gan En Hu berdoa bersama               mengharapkan dunia terbebas dari bencana..

Menumbuhkan Rasa Syukur
Setelah menyaksikan ceramah Master, para Gan En Hu merasa terharu dan mulai bisa bersyukur melihat banyak orang yang lebih menderita dibanding mereka. Kemudian Leo Shixiong mensosialisasikan budaya celengan bambu Tzu Chi. Ia menjelaskan bahwa sedikit demi sedikit uang yang dimasukkan ke celengan bambu tersebut bertujuan untuk membantu orang–orang yang membutuhkan. Setiap Gan En Hu kemudian diberi sebuah celengan bambu.

Ketika aku membagikan celengan bambu, salah satu penerimanya adalah seorang pemuda. Dari matanya yang indah, terpancar perasaan syukur bercampur haru. Pemuda itu bernama Andre. Ia bercerita bahwa tujuannya datang adalah untuk mengambil bantuan biaya hidup yang diberikan Tzu Chi kepada ayahnya, David Tjiu, 55 tahun yang menderita gagal ginjal. Andre juga bercerita bahwa jalinan jodohnya dengan Tzu Chi telah terjalin sejak 7 bulan yang lalu, berawal dari Devi Shijie  yang menganjurkan  Andre untuk mengajukan permohonan bantuan  pada Tzu Chi.

foto  foto

Ket : - Sedikit demi sedikit uang yang dimasukkan ke celengan bambu bertujuan untuk membantu orang–orang             yang membutuhkan. (kiri)
      - Gan En Hu Tzu Chi berniat untuk mulai membantu orang lain sesuai kemampuan mereka lewat            celengan bambu. (kanan)

Andre bercerita bahwa setelah dia mendapat bantuan dari Tzu Chi pernah mengikuti kegiatan daur ulang di Depo Muara Karang, Jakarta Utara. Hanya saja karena ia harus menjaga ayahnya dan harus bekerja, maka ia tidak bisa selalu mengikuti kegiatan Tzu Chi. “Setelah ayahku sembuh dan keadaan ekonomi keluarga mulai stabil kembali, saya bertekad akan kembali bergabung dengan Tzu Chi,” harapnya. Kisah Andre  mengingatkanku pada sebuah kata perenungan Master Cheng Yen yang kulihat di DAAI TV, bahwa “Rasa syukur dapat diungkapkan dengan membantu  orang lain.”

  
 
 

Artikel Terkait

Wujud Kepedulian Tzu Chi untuk Warga Jagir

Wujud Kepedulian Tzu Chi untuk Warga Jagir

10 Oktober 2018

Minggu pagi yang cerah di wilayah Jagir, Wonokromo relawan Tzu Chi sudah bersiap untuk menyiapkan perlengkapan dan logistik untuk Baksos Umum Degeneratif dan Pembagian Kacamata. Baksos yang digelar pada Minggu, 7 Oktober 2018 ini adalah lanjutan dari Baksos Gigi yang dilaksanakan satu minggu sebelumnya, yang berlokasi di Kelurahan Jagir.

Guru dan Orang Tua Siswa Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng Bagikan 200 Paket Sembako

Guru dan Orang Tua Siswa Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng Bagikan 200 Paket Sembako

17 Januari 2022

Relawan Tzu Chi Indonesia bersama orang tua murid dan guru Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng membagikan 200 paket sembako kepada penerima bantuan Tzu Chi.

Bahasa Cinta Kasih yang Tersampaikan

Bahasa Cinta Kasih yang Tersampaikan

27 Agustus 2015 Untuk menjangkau masyarakat yang kurang mampu seperti di atas, maka dengan semangat cinta kasih yang dimiliki relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas, pada  11 dan 12 Juni 2015, sebanyak 67 relawan Tzu Chi melakukan Bakti Sosial (baksos) Umum keliling ke 12 desa di sekitar Kalimantan Tengah
Bertuturlah dengan kata yang baik, berpikirlah dengan niat yang baik, lakukanlah perbuatan yang baik.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -