Ungkapan Rasa Syukur
Jurnalis : Junett Lee (He Qi Barat), Fotografer : Riadi Pracipta (He Qi Barat)Para relawan mengadakan ramah tamah dengan Gan En Hu agar mereka dapat semakin mengenal dan memahami Tzu Chi. |
| ||
Ketika sampai di kantor He Qi Barat, aku melihat Willy Shixiong telah tiba. Aku menyapanya dan ia membalas dengan senyum penuh kehangatan. Beberapa menit kemudian ketika para relawan yang lain telah datang, kami langsung menyiapkan semua keperluan logistik seperti meja, kursi, komputer serta infocus untuk mendukung kelancaran acara hari itu. Ketika waktu menunjukkan pukul 8.00 pagi, para pasien mulai berdatangan dan kami menyambut mereka dengan senyuman khas Tzu Chi. Yang hadir bukan hanya pasien tapi juga keluarga pasien. Sementara beberapa pasien tidak bisa datang karena masih dalam perawatan. Di awal acara, Willy Shixiong menjelaskan secara singkat mengenai Yayasan Buddha Tzu Chi. Kemudian semua bersama-sama menyaksikan video ceramah Master Cheng Yen. Ketika Master membahas mengenai kelaparan dan kemiskinan yang diderita oleh penduduk Zimbabwe, semua yang hadir merasa terharu dan terkejut melihat kondisi penduduk di sana yang makan dari tempat sampah. Aku sendiri juga terkejut dan tidak percaya melihat semua itu. Dalam hati muncul pertanyaan, “Mengapa mereka harus menderita seperti itu? Apa salah mereka?” Tak terasa air mataku mulai menetes ketika melihat raut muka Master begitu sedih menceritakan kelaparan yang diderita penduduk Zimbabwe.
Ket : - Setelah menyaksikan ceramah Master, para Gan En Hu merasa terharu dan mulai bisa bersyukur melihat banyak orang yang lebih menderita dibanding mereka. (kiri) Menumbuhkan Rasa Syukur Ketika aku membagikan celengan bambu, salah satu penerimanya adalah seorang pemuda. Dari matanya yang indah, terpancar perasaan syukur bercampur haru. Pemuda itu bernama Andre. Ia bercerita bahwa tujuannya datang adalah untuk mengambil bantuan biaya hidup yang diberikan Tzu Chi kepada ayahnya, David Tjiu, 55 tahun yang menderita gagal ginjal. Andre juga bercerita bahwa jalinan jodohnya dengan Tzu Chi telah terjalin sejak 7 bulan yang lalu, berawal dari Devi Shijie yang menganjurkan Andre untuk mengajukan permohonan bantuan pada Tzu Chi.
Ket : - Sedikit demi sedikit uang yang dimasukkan ke celengan bambu bertujuan untuk membantu orang–orang yang membutuhkan. (kiri) Andre bercerita bahwa setelah dia mendapat bantuan dari Tzu Chi pernah mengikuti kegiatan daur ulang di Depo Muara Karang, Jakarta Utara. Hanya saja karena ia harus menjaga ayahnya dan harus bekerja, maka ia tidak bisa selalu mengikuti kegiatan Tzu Chi. “Setelah ayahku sembuh dan keadaan ekonomi keluarga mulai stabil kembali, saya bertekad akan kembali bergabung dengan Tzu Chi,” harapnya. Kisah Andre mengingatkanku pada sebuah kata perenungan Master Cheng Yen yang kulihat di DAAI TV, bahwa “Rasa syukur dapat diungkapkan dengan membantu orang lain.” | |||
Artikel Terkait
Sebuah Dukungan untuk Kemanusiaan
30 Oktober 2018Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi (SMAT) di Kantor BCA Pantai Indah Kapuk, Jumat, 26 Agustus 2018 sedikit berbeda dari biasanya. Andre Zulman dari Sekretariat Tzu Chi Indonesia kali ini lebih banyak menyampaikan informasi tentang apa yang sedang Tzu Chi upayakan bagi warga korban gempa di Palu dan Lombok NTB.
Anakku Mengalami Gangguan Tumbuh Kembang
04 Oktober 2023Merawat anak yang mengalami Autissubtype PDD-NOS tentu perlu perjuangan, kesabaran, dan selalu bersyukur atas titipan yang diberikan Tuhan. Seperti yang dialami dan dirasakan oleh Novyanna.
Bergotong Royong Melindungi Bumi Melalui Katering Vegan
14 September 2020Dalam perayaan Bulan Tujuh penanggalan lunar yang diperingati pada tanggal 19 Agustus hingga 16 September yang juga merupakan bulan penuh berkah, Relawan Tzu Chi Surabaya bergotong royong menyiapkan makanan vegan untuk kegiatan Katering Vegan.