Peserta Pelatihan Relawan Abu Putih Ketiga di Medan diikuti oleh 232 relawan sedang mendengarkan materi.
Relawan Tzu Chi Medan mengadakan Pelatihan Relawan Abu Putih Ketiga di Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Medan Jln. Kompleks Cemara Asri Boleuvard Raya No. 1G, Medan, Minggu 30 Juni 2024. Pelatihan diikuti oleh 232 relawan dengan tema Wo Yuan Yi (saya bersedia).
Pelatihan ini berisi berbagai materi tentang pendalaman misi Tzu Chi, seperti misi kesehatan yang dibawakan oleh Ketua Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Medan dr. Hedy Tan, Sp.OG. Ada pula materi pemahaman terhadap 10 Sila Tzu Chi yang dibawakan oleh Hendra Sikoko. Ditambah juga dengan pengenalan mengenai misi budaya humanis Tzu Chi dibawakan oleh Rahma Mandasari dari DAAI TV Medan. Tak melulu tentang materi, pelatihan ini ditambah dengan permainan seru yang dipandu oleh muda mudi Tzu Chi (Tzu Ching).
Rahma Mandasari DAAI TV Medan berbagi kisah tentang DAAI TV yang adalah media yang menginspirasi dan penuh kebajikan.
Misi kesehatan di Medan dibawakan dr. Hedy Tan Sp.OG, Ketua TIMA Medan.
“Selain menjadi salah satu persyaratan untuk meningkatkan jenjang kerelawanan, pelatihan ini perlu dilakukan untuk menambah ilmu, juga mengisi kembali daya baterai para relawan. Dengan materi yang sudah dipaparkan ini, semoga para relawan ini bisa menjalankannya, seperti Sila Tzu Chi ini dalam berkegiatan baik ketika bersama Tzu Chi maupun dalam kehidupan sehari hari,” tutur Djuang Widjaja, Koordinator Pelatihan Relawan Abu Putih Ketiga.
Menjadi Seorang Vegetarian yang Sehat dan Sukacita
Melengkapi pelatihan, ada sesi talkshow dengan tema Menyelamatkan Kehidupan serta Menyebarkan Dharma yang dibawakan oleh dr. Juskitar, dr. Lenny Wijaya, dan Mariani Tjula dengan moderator dr. Willey Elliot.
Selain karena beberapa moderator yang adalah seorang dokter, tema Menyelamatkan Kehidupan serta Menyebarkan Dharma yang dimaksud bermuara pada proses perubahan diri, khususnya pembelajaran para narasumber tersebut dalam prosesnya menjadi seorang vegetaris.
Talkshow Menyelamatkan Kehidupan Serta Menyebarkan Dharma dengan pengisi materi dr. Juskitar (kanan), dr. Lenny wijaya (tengah), dan Marliani Tjula (3 kanan) serta dipandu oleh dr. Willey Elliot (kiri).
“Untuk kesehatan,” ungkap dr. Lenny Wijaya mengutarakan alasannya yang kini memilih pola makan vegetaris. “Makanan vegetaris mengandung lemak yang baik terutama pada pasien dengan penyakit jantung. Vegetaris juga punya protein yang tidak kalah dengan protein hewani. Tentu juga mengandung mineral, vitamin, serta asam amino yang baik untuk tingkatkan daya tahan tubuh. Selain itu dapat menenangkan batin dan jiwa kita, serta menimbulkan cinta kasih. Apalagi kita sebagai murid Master Cheng Yen, kita berusaha mematuhi 10 Sila Tzu Chi,” lanjut dr. Lenny menjabarkan rangkaian kebaikan makanan vegetaris.
Pernyataan dr. Lenny kemudian dikuatkan oleh dr. Juskitar yang juga memilih pola makan ini karena kolesterolnya tak kunjung turun padahal dia aktif bergerak dan berolahraga.
“Ketika ada Program Tantangan 21 Hari Diet Vegan yang dibuat Tzu Chi di tahun 2023, saya ikut. Setelah itu, saya cek kolesterol darah saya turun. Dari vegetarian itu, saya lalu belajar menjadi vegan dan tingkat kesehatan saya lebih bagus,” ucapnya senang. “Sebetulnya kandungan gizi dan vitamin dari hewani dan nabati itu sama. Dengan bervegan pertama itu kita bisa sehat, ditambah lagi bagi insan Tzu Chi itu (vegetaris) adalah wujud cinta kasih. Jadi kita yang makan itu juga sukacita dan sehat,” imbuhnya.
Isyarat tangan lagu Wei Wo Jia You (Bersemangatlah Demi Saya) dibawakan tim isyarat tangan, juga dikuti oleh relawan dan peserta pelatihan.
Ingin Turut Bersumbangsih
Mendengarkan materi dan sharing dalam pelatihan ini, seorang peserta yakni Ivana Rosalia merasa terinspirasi. Sejak masih kecil, Ivana sudah menjadi siswa di kelas budi pekerti Tzu Shao, lalu menjadi Tzu Ching, dan kini terus mengikuti jejak orang tuanya menjadi relawan Tzu Chi.
“Setelah mengikuti pelatihan saya semakin mengetahui di Tzu Chi, khususnya di misi kesehatan para dokter bukan hanya memberikan pengobatan tetapi juga bisa memberikan pendampingan dan semangat. Apalagi melihat pasien yang sedang menderita, sering mengalami down. Jadi sebagai relawan kita bisa memberikan semangat kepada yang sakit dan keluarganya sehingga mengurangi penderitaan mereka,” kata Ivana yang kini sudah menjadi seorang dokter dan ingin bergabung menjadi relawan medis.
Dokter Ivana Rosali (kiri), berharap dapat bergabung dengan TIMA dan relawan untuk memberikan pengobatan dan perhatian dan pendampingan untuk mereka yang sedang membutuhkan khususnya yang sedang sakit.
Di akhir kegiatan, Silvia Chuwardi, Wakil Ketua Tzu Chi Medan turut memberikan pesan cinta kasihnya kepada para relawan. Ia mengajak para peserta menyerukan yel yel pelatihan: “Hong fa li sheng. Wo yuan yi (Menyebarkan Dharma untuk Memberi manfaat bagi semua makluk. Saya bersedia)”
“Kita mendengarkan, membabarkan Dharma, dan praktikkan dalam tindakan nyata. Seiring waktu berjalan, Master Cheng Yen berharap kebijaksanaan kita terus bertambah juga mampu mengubah kesadaran menjadi kebijaksanaan. Melakukan sesuatu penuh dengan pikiran yang positif dengan pikiran yang benar. Dengan Sutra Teratai berjalan di Jalan kebenaran sejati dan wajib diwujudkan dalam tindakan nyata,” tutur Sylvia Chuwardi.
Editor: Metta Wulandari