Ungkapan Syukur Dengan Penuh Cinta
Jurnalis : Ivon (Tzu Chi Lampung), Fotografer : Junaedy Sulaiman (Tzu Chi LampungPenampilan Shou You(isyarat tangan) oleh relawan Tzu Chi Lampung dalam acara Pemberkahan Akhir Tahun 2017.
Tzu Chi Lampung menggelar acara Pemberkahan Akhir Tahun
(PAT) 2017, di Yayasan Metta Sarana pada Jumat, 09 Febuari 2018.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh 400 tamu undangan
yang terdiri dari para donatur,
Bikkhu dari Sangha Agung Indonesia Provinsi
Lampung, relawan, serta masyarakat.
PAT 2017 ini merupakan suatu ungkapan rasa
syukur dari Tzu Chi Lampung karena masih dapat terus berbagi kepada yang
membutuhkan, baik itu misi amal, pendidikan, ataupun budaya humanis. Tentu saja semua kegiatan Tzu
Chi Lampung dapat berjalan dengan baik karena partisipasi dari para donatur dan
juga relawan.
Kegiatan ini dipandu olehLis Linngarningsih
sebagai pembawa acara. Iamerupakan salah satu relawan
komite dari Tzu Chi Lampung. Acara diawali
dengan penampilan lagu Sau Xin Di
dari relawan Tzu Chi Lampung yang diketua oleh Widya.
Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Tzu Chi Lampungyang diwakili oleh
Wakil Ketua Tzu Chi Lampung,
Ali Kuku.Dalam sambutannya, beliau menyatakan rasa syukurnyakarena telah melewati
tahun 2017 bersama Tzu Chi dan terus berbagi kasih. “Dalam menjalankan misi dan kegiatannya, Tzu Chi selalu memegang teguh prinsip cinta kasih universal tanpa membeda
bedakan agama, ras dan suku bangsa. Dengan terlibatnya banyak orang dalam
menjalankan misi kemanusian ini, maka cinta kasih dapat tersebar luas sampai ke
penjuru dunia dengan harapan dunia bebas bencana,”ungkap Ali Kuku.
Acara Pemberkahan Akhir Tahun 2017 Tzu Chi Lampung dihadiri oleh 400 peserta.
Sambutan dari Tzu Chi Lampung yang dibacakan olej Wakil Ketua Tzu Chi Lampung, Ali Kuku.
Dalam
kegiatan ini pula, Tzu Chi Lampung juga menampilkan berbagai
kegiatan yang dilakukan selama tahun 2017 melalui Power Point. Dengan berbagai kegiatan tersebut, diharapkan barisan insan Tzu Chi khususnya di Lampung juga semakin panjangsupaya visi misi Tzu Chi dapat terlaksana dengan baik.
Pada acara PAT
2017 ini, terdapatsharingdari
3 orang gan en hu (penerima bantuan
Tzu Chi) yang didampingi
Tzu Chi Lampung. Salah satunya adalah Eliawati yang
datang membawa kedua anaknya, yakni Anastasya dan
Clara. Dalam acara tersebut, Anastasya mengungkapkan rasa syukur terimakasihnya
kepada Tzu Chi Lampung dengan menggunakan bahasa Mandarin.
Ia pun mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada Tzu Chi dan
segenap donaturnya atas bantuan dan dukungannya kepada
Eliawatidan adiknya Clara. “Berkat Tzu Chi
mama saya bisa menjalani pengobatan atas penyakit
kanker payudara, dan sekarang kondisi mama saya sudah membaik dan tinggal
menjalani terapi obat saja. Terimakasih,”
ungkap Anastasya yang dituturkan dengan bahasa Mandarin.
Sharing Anastasya saat mengungkapan terimakasihnya kepada Tzu Chi karena telah memberikan bantuan untuk keluarganya.
Relawan Tzu Chi Lampung membeuat barisan untuk membagikan angpao dan souvenir PAT 2017.
Sebelum acara PAT
2017 Tzu Chi Lampung berakhir, ada proses pembagian Angpao
Berkah dan Kebijaksanaan dari Master Cheng Yen. Pembagiannya pun berbeda dengan
tahun sebelumnya, para
peserta tidak naik ke panggung tetapi relawan
yang membuat barisan untuk membagikan angpao dan
souvenir.
Pada akhir acara, para
peserta diajak berdoa dengan diiringi lagu “Cinta dan Damai” agar dunia bebas dari
kebencian, dan bencana, dan semua orang dapat hidup dengan cinta
yang tulus kepada semua makhluk.Rike, relawan komite Tzu Chi
Lampung juga menyampaikan pesan cinta kasih
kepada para peserta. “Tzu Chi
membantu lintas agama, suku dan budaya. Tidak ada pilih kasih dalam melayani
masyarakat yang membutuhkan uluran tangan kita. Sekecil apapun hal yang kita
lakukan untuk membantu orang lain, itu akan sangat berharga,” ungkap
Rike.
Pesan cinta kasih tersebut seperti yang tertuang dalam slah satu Kata Perenungan Master Cheng Yen bahwa “Tetesan Air dapat membentuk sebuah sungai, kumpulan butiran beras bisa memenuhi lumbung. Jangan meremehkan hati nurani sendiri dan berfikir untuk tidak melakukannya walaupun perbuatan itu sangat kecil.”Sehingga dapat dimaknai sekecil apapun perbuatan bajik yang kita lakukan akan bermanfaat bagi semua makhluk.
Editor: Arimami Suryo A.