Ungkapan Terima Kasih dari Anak Didik
Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Yuliati
|
| ||
Selain medali yang dibagikan ke guru dan staf, murid-murid N2 Harmony juga melakukan aktivitas dalam rangka memperingati Hari Guru pada tanggal 22 November 2013. Mereka menempelkan stiker yang berbentuk bintang maupun hati pada seragam guru mereka. Anak-anak terlihat semangat dan bersukacita. Ketika membuat medali yang terbuat dari sedotan, anak-anak dengan serius memasukkan benang ke dalam sedotan tersebut. Anak-anak tersebut yang masih berusia 3 – 4 tahun terlihat agak kesusahan dalam memasukkan benang ke dalam sedotan. Namun mereka nampak terus berusaha membuat medali tersebut agar bisa menjadi hadiah bagi para guru. Dalam memperingati hari guru, seluruh kelas di TK Tzu Chi melakukan kegiatan yang sama dengan kreasi seni yang berbeda. Selain mengajari membuat art and craft yang bertujuan untuk meningkatkan motorik anak, juga diajarkan untuk memberikan hasil karyanya kepada guru dan staf sebagai ungkapan terima kasih.
Keterangan :
Melihat antusiasme anak-anak, salah satu guru kelas N2 Harmony, Ms. Erika mengaku merasa senang karena di usia anak didiknya yang baru tiga atau empat tahun ini bisa mengikuti aktivitas dengan baik. Bahkan anak-anak pun mengajukan untuk menulis ucapan terima kasih pada medali yang mereka buat. “Dari pagi sudah melakukan aktivitas. Kita membuat art and craft untuk guru-guru yang tidak ada kelas juga. Ini dilakukan untuk berbagi kepada semua guru yang ada karena ini memperingati teacher’s day,” ucap guru bahasa Inggris ini. Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa ini dilakukan untuk mendidik anak-anak agar berterima kasih kepada guru-guru, dan juga untuk membangun rasa memiliki bahwa semua guru merupakan guru yang mendidik mereka. Ia pun berharap kegiatan hari itu dapat berpengaruh pada perkembangan anak didiknya. “Supaya mereka lebih menghargai sesama yang lebih dewasa. Bisa menghargai teman-temannya, juga menghargai yang lebih tua selain gurunya,” ungkapnya. | |||
Artikel Terkait
Tetes Cinta Kasih Tzu Chi untuk Dian dan Maliki
18 Agustus 2020Sepenggal Kisah Wulandhari yang Merawat Nadia
11 Desember 2019Tim medis RSCK bersama relawan Tzu Chi mengunjungi seorang pasien di Legok, Banten. Mereka menempuh perjalanan dua jam membelah kemacetan dan cuaca hujan menuju rumah seorang anak bernama Nadia, penderita atrofi cerebri.