Untaian Cinta Kasih Universal
Jurnalis : Lisda (He Qi Utara), Fotografer : Bachtiar Loka (He Qi Utara)
|
| ||
Hari itu Minggu, 24 November 2013, sejak pukul 7 pagi relawan Tzu Chi dari komunitas Hu Ai Angke sudah berdatangan, lalu mereka mulai berbaris rapi dan bersiap diri untuk menggalang dana di pasar Teluk Gong Jakarta. Di bentuk 8 kelompok yang terdiri 4 -5 relawan, sambil membawa kotak kardus bertuliskan “Peduli Korban Haiyan”, mereka menyebar melakukan pengalangan dana di 8 titik pasar Teluk Gong. Barisan relawan pengalang dana berada di tempat yang tidak menganggu kesibukan para pedagang dan pembeli yang bertransaksi. Tapi barisan relawan cukup menarik perhatian orang -orang karena telah mengenal Tzu Chi. Pedagang asongan bernama Ahmad yang sedang melayani pembeli, langsung menghampiri relawan, ‘’mau nyumbang,‘’ katanya sambil tersenyum. Ternyata ia sudah mengenal Tzu Chi dari pembagian beras cinta kasih di Kapuk Muara. Mengingat mayoritas relawan Tzu Chi komunitas Hu Ai Angke bermukim di wilayah ini, banyak teman, sanak saudara, pedagang, tukang parkir, yang mereka kenal tidak mau ketinggalan berpatisipasi menyumbangkan dana untuk bantuan bencana. Jalinan jodoh baik yang tidak disangka ini mereka bertemu saling tegur sapa dan menanyakan kabar masing masing.
Keterangan :
Liwan Shixiong, salah satu kelompok pengalang dana yang berbaris dipinggir jalan. Ia mengalang hati setiap pengujung pasar terutama ibu -ibu, dengan sepenuh hati. Ia mau membawakan banyaknya belanjaan ibu-ibu sampai ke barisan tukang becak. Sempitnya jalan di pasar Teluk Gong membuat kendaraan hilir mudik menjadi macet. Tanpa segan Liwan Shixiong pun turun tangan membantu melancarkan jalan. Tindakan kecil ini meninggalkan kesan berarti yang akhirnya membuat setiap orang tulus medermakan dananya. Hari semakin siang terik matahari mulai terasa dan menyengat. 8 kelompok relawan yang berdiri di langit terbuka mulai terlihat butir butir keringat menetes di wajah dan keringat menapaki di baju mereka. Tapi jiwa semangat relawan masih tampak terasa, salah satunya Meiliani Shijie. ‘’Masih banyak yang mau nyumbang, jadi saya tambahin waktu lagi,“ kata Meiliani Shijie, Ketua Xie Lie 1 sambil menebarkan senyum manisnya kepada setiap orang yang lalu lalang. Di ujung jalan, Apak, yang sudah berusia lanjut berjalan tertatih-tatih menghampiri dan menanyakan sedang apa relawan berbaris disini. Meliani Shijie langsung menerangkan bahwa kelompok mereka adalah relawan Tzu Chi yang sedang menggalang dana untuk korban bencana hebat Topan Haiyan. Sekarang ini masih banyak saudara-saudara kita yang disana perlu bantuan. Apak (80) yang mendengar berita ini langsung terharu dan langsung mendermakan dananya. Dengan penuh kerendahan hati, barisan relawan pun serempak mengucapkan Gan En sambil membungkuk badan 90 derajat. Diakhir penghujung menggalang dana, kelompok relawan yang berkegiatan pun ikut ramai-ramai menyumbangkan dana untuk korban bencana Topan Haiyan. Walaupun sebelumnya relawan juga sudah menyumbang ke kantor Yayasan Tzu Chi. Rasa simpati dan rasa kepedulian kepada saudara-saudara kita yang lagi kesusahan tertimpa bencana membuat relawan melatih diri mengikis kemelekatan dan menumbuhkan welas asih pada sesame. Mengingat pesan Master Cheng Yen “Sebuah niat baik dapat menghapus bencana.‘’ | |||
Artikel Terkait
Memperbanyak Berkah Menjelang Tahun Baru Imlek
21 Januari 2020Minggu, 12 Januari 2020, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan rutin setiap bulannya, yaitu Kelas Budi Pekerti. Sebanyak 44 orang siswa-siswi berpartisipasi pada kegiatan kali ini.
Pelatihan Relawan Biru Putih: Melatih Diri dan Menjaga Hati
13 Oktober 2015Bersatu Hati Belajar Mengukir Sejarah Tzu Chi
11 April 2019Pada Rabu, 3 April 2019, sebanyak 23 relawan mengikuti kelas belajar menulis artikel dan skrip di Kantor Tzu Chi Medan. Kegiatan ini mengajak para relawan untuk menjadi relawan pencatat sejarah Tzu Chi.