Untuk Mata dan Kehidupan yang Lebih Baik

Jurnalis : Riani Purnamasari (Tzu Chi Perwakilan Sinarmas), Fotografer : Yudha Arya Putra & Hari Purwanto (Tzu Chi Perwakilan Sinarmas)

fotoKesehatan mata menjadi faktor penunjang utama para siswa dalam belajar. Dengan penglihatan yang lebih baik diharapkan semangat dan prestasi belajar para siswa menjadi meningkat.

 

“Niat yang diikrarkan harus dijalankan, bukan di mulut saja, hanya dibicarakan namun tidak dilaksanakan.” (Master Cheng Yen)

 

Tzu Chi Perwakilan Sinarmas kembali mengadakan bakti sosial pemeriksaan mata dan pemberian kacamata bagi 53 sekolah di Kalimantan Tengah. Relawan Tzu Chi Perwakilan Sinarmas dari Jakarta  datang bersama 200 relawan setempat yang kemudian dibagi menjadi 3 tim yang  berjalan beriringan. Kegiatan ini sendiri dilaksanakan dari tanggal 19 – 23 Juli 2011.

Komitmen untuk mencerdaskan anak bangsa diungkapkan oleh Tawang Sotya Djati, Ketua Tzu Chi Perwakilan Sinarmas. Tawang mengatakan, mata adalah komponen penting dalam pendidikan. Pelajaran disampaikan  oleh guru dan disimak oleh siswa di dalam kelas, kemudian dipelajari kembali di rumah dan diserap menjadi pengetahuan. “Pada proses inilah jika ada gangguan pada mata, tentu ilmu yang diserap tidaklah maksimal. Maka untuk mencegah proses belajar yang terganggu, kami mengadakan bakti sosial pemeriksaan kesehatan mata dan pemberian kacamata langsung kepada 53 sekolah di Kalimantan Tengah,” ujar Tawang.

 

foto  foto

Keterangan :

  • Sebanyak 200 relawan melakukan pemeriksaan kesehatan mata kepada 53 sekolah di Kalimantan Tengah menghasilkan 5.632 peserta screening dan 1.060 diantaranya akan mendapat kacamata secara gratis. (kiri)
  • Memberikan cahaya kepada para siswa, setiap siswa diperiksa matanya agar proses belajar mengajar menjadi lebih lancar (kanan)

Proses Pemeriksaan
Sebanyak  200 orang relawan yang dibagi menjadi 3 tim, melakukan alur cinta kasih yang sama:

  1. Proses pendaftaran peserta yang memeriksakan kesehatan matanya. Mereka diberikan formulir untuk diisi. Untuk murid yang masih SD akan dibantu oleh gurunya untuk melengkapi data berupa nama, umur dan nama sekolah.
  2. Para peserta dipanggil satu per satu untuk diperiksa matanya melalui screening tahap pertama oleh relawan snellen chart yang telah dilatih untuk mengukur apakah siswa yang diperiksa mendapat pemeriksaan lebih lanjut atau dapat dengan normal kembali mengikuti pelajaran.
  3. Bagi siswa yang memiliki gangguan penglihatan jauh dan membutuhkan kacamata, dipanggil untuk screening tahap kedua oleh optician. Merekalah yang menentukan apakah siswa benar-benar memiliki gangguan penglihatan atau tidak.
  4. Mereka yang benar-benar memiliki gangguan penglihatan, dirujuk menuju relawan beauty advisor untuk memilih kacamata dengan model yang bervariasi. Dicatat pula ukuran minus dan model kacamata yang dipilih.
  5. Mereka yang akan mendapatkan kacamata, kemudian melanjutkan kegiatan seperti biasa dan menunggu 1 bulan pembuatan kacamata dari Jakarta.

Pesan Cinta Kasih
Manfaat secara langsung dapat dirasakan oleh para siswa pada saat pemeriksaan mata berlangsung. “Pada saat diperiksa dan dipakaikan kacamata, tiba-tiba saya bisa melihat dengan jernih! Ternyata buram yang biasa mengganggu, langsung lenyap setelah pakai kacamata!” ujar M. Fahmi, siswa yang baru saja naik ke kelas 6 SDN 2 Sebabi dengan gembira.

foto  foto

Keterangan :

  • Dengan kasih yang tulus, setiap relawan melakukan pemeriksaan mata kepada seluruh siswa sekolah. (kiri)
  • Pemeriksaan mata dilakukan dengan tujuan agar para siswa dapat melihat dengan jelas tulisan yang ditulis oleh guru mereka, dan diharapkan juga dapat meningkatkan prestasi belajar mereka. (kanan)

Dengan wilayah yang sangat luas, jangkauan pemerintah untuk memberikan perhatian bagi dunia pendidikan belum maksimal, terutama untuk mendukung penglihatan yang baik. “Syukur alhamdullilah, area Telawang ini bisa dijangkau oleh Tzu Chi. Mudah-mudahan manfaatnya dapat dirasakan secara jangka panjang bagi kita semua,” ujar Camat Telawang R.Endra Sapti.

Rasa syukur juga diungkapan oleh Kepala Desa Sebabi D. Matius, “Bakti sosial ini benar-benar memberikan manfaat yang besar di dunia pendidikan. Di desa Sebabi yang terpencil ini, ada beberapa sekolah yang jauh dari Puskesmas, terutama mengenai optik. Semoga yang memerlukan kacamata dapat menerima manfaat yang berarti.”

Pesan cinta kasih melalui bakti sosial ini tersampaikan hingga ke dunia pendidikan secara langsung, “Biasanya, siswa yang tidak bisa melihat dengan jelas, membaca buku terlalu dekat, sehingga mata pun semakin kabur daya lihatnya. Kacamata merupakan bantuan yang tidak terpikirkan namun sangat penting manfaatnya, sehingga setelah mereka menerima kacamatanya, dapat menggunakannya dengan maksimal untuk menulis dan membaca,” ujar Harisno, kepala SDN 2 Sebabi.

Bakti sosial ini juga menggalang hati para relawan Tzu Chi di Kalimantan Tengah. “Dengan adanya bakti sosial ini, kita dapat menjadi peduli dengan orang-orang di sekitar kita. Ini sangatlah penting karena secara tidak langsung, menjalin jodoh  dan bagaimana jalinan jodoh ini dapat diterima oleh mereka,” ujar Shixiong Unggul Purwadi, Region Controller  Kalimantan 2.

Gerakan 200 relawan dalam melakukan pemeriksaan kesehatan mata kepada 53 sekolah di area Rungau, Semilar, Sebabi, Terawan, Telawang, Bangkal, Gantung Pengayuh, Sukamandang dan Ayawan menghasilkan 5.632 peserta screening dan 1.060 diantaranya akan mendapat kacamata 4 minggu kemudian. Seperti kata Master Cheng Yen, niat yang diikrarkan harus dijalankan, Tzu Chi terus menjalin jodoh dalam dunia pendidikan.

  
 

Artikel Terkait

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-142 di Lampung: Turut Bantu Pemerintah dalam Bidang Kesehatan

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-142 di Lampung: Turut Bantu Pemerintah dalam Bidang Kesehatan

13 Desember 2023

Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-142 yang digelar di Lampung pada 1-2 Desember 2023 sangat membantu warga yang selama ini belum berkesempatan berobat karena kesulitan biaya.

Internasional : Sayangi Mahkluk Hidup

Internasional : Sayangi Mahkluk Hidup

02 Juli 2010
Zhong Haozhe merupakan salah satu anak yang turut berpartisipasi. Paspornya menunjukkan bahwa ia telah makan tanpa daging selama 29 hari, terhitung tanggal 31 Mei 2010. Hal ini merupakan prestasi yang cukup baik, bagi seseorang yang tumbuh di lingkungan karnivora.
Memahami Perjuangan Ibu

Memahami Perjuangan Ibu

24 Mei 2016
Puluhan murid Kelas Budi Pekerti Tzu Chi (Qin Zi Ban, setara sekolah dasar) mengikuti sejumlah kegiatan dengan "Perut Buncit". Kegiatan ini untuk memperingati Hari Ibu Internasional. Kegiatan ini dilaksanakan di Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara pada Minggu, 15 Mei 2016.
Orang yang selalu bersumbangsih akan senantiasa diliputi sukacita. Orang yang selalu bersyukur akan senantiasa dilimpahi berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -