Vegetarian Cooking Run

Jurnalis : Andryan VT (Tzu Ching Jakarta) , Fotografer : Alfred, Elysa, Indrawan Paimin, Juliana Santy


Minggu, 18 Mei 2014, relawan muda mudi Tzu Chi (Tzu Ching) mengadakan kegiatan lomba masak vegetarian dengan nama Vegetarian Cooking Run.

Tanggal 18 Mei 2014 dalam rangka hari Pelestarian Lingkungan Tzu Ching Sedunia , Tzu Ching di seluruh penjuru dunia sambung menyambung melakukan kegiatan pelestarian lingkungan. Tidak terkecuali Tzu Ching Indonesia khususnya Jakarta, menyambut hari pelestarian lingkungan ini dengan melakukan kegiatan Vegetarian Cooking Run.

Kegiatan yang diikuti 130 peserta ini bertujuan untuk mengajak para mahasiswa untuk lebih mengenal vegetarian d imana bervegetarian tidak hanya bisa menyehatkan tubuh tapi juga dapat menyelamatkan bumi kita tercinta. Kegiatan Vegetarian Cooking Run ini sendiri berorientasi ke slogan pelestarian lingkungan Tzu Ching sedunia yaitu Give Me Five diantaranya  adalah hemat air, hemat listrik, hemat uang, hemat waktu, dan hemat bahan bakar. Di kegiatan ini, para peserta akan dikenalkan dengan Give Me Five, misalnya seperti pemakaian air harus dihemat sebanyak mungkin, waktu yang diberikan harus digunakan seefisien mungkin, dan lain sebagainya.

Tepat pukul 08.30 para peserta dibriefing oleh panita tentang jalannya Vegetarian Cooking Run ini. Vegetarian Cooking Run ini merupakan lomba memasak yang dibarengi sisi olaharga di dalamnya. Para peserta  berlari memilih meja masak masing-masing dimana setiap meja mempunyai resep masak yang berbeda-beda yang terdiri dari 1 Main Course dan 1 Dessert. Para peserta juga berlari  mengelilingi Aula Jing Si untuk mendapatkan bahan-bahan yang sesuai dengan resep yang mereka dapatkan. Peserta diberikan waktu 2 jam untuk mendapatkan bahan dan memasak makanan mereka sesuai resep dan kreativitas mereka masing-masing. Begitu kompetisi dimulai, para peserta terlihat sangat antusias. Mereka terlarut dalam kesibukan kelompok mereka masing-masing. Ada yang berlari mendapatkan bahan-bahan  yang mereka butuhkan, ada yang masih bingung harus apa, ada yang dengan sigap membagi tugas di dalam tim mereka sendiri.  Peralatan dan bahan masak-memasak mereka itu dibagi di 10 pos yang ada di sekeliling Aula Jing Si. Setiap pos ada bahan makanan dan peralatan yang berbeda.


“Run… Run… Run… Give me 5”, menjadi slogan dalam kegiatan ini. saat acara dimulai peserta dengan semangat berlari menuju meja tempat mereka akan memasak.


Setelah mengetahui bahan yang mereka butuhkan, peserta mengelilingi aula Jing Si untuk mencari bahan dan alat yang mereka butuhkan. Disini peserta juga belajar untuk mengetahui bahan-bahan masakan.

Setelah selesai mengumpulkan bahan makanan, kesibukan mulai terlihat di meja masak masing-masing kelompok. Kompetisi memasak ini sangatlah unik. Ada peserta yang tidak tahu cara memasak, ada yang bisa memasak tapi tidak mempunyai stamina untuk lari di bawah terik matahari yang panas, ada yang tidak bisa kedua-keduanya dan tentunya ada juga yang bisa dua-duanya . Tapi segala rintangan ini bisa dilewati berkat kerjasama dan kekompakan masing-masing kelompok. Sambil memasak, kegiatan memasak para peserta dirancang agar para peserta turut memahami Give Me Five.

Peserta cuma diberi 2 ember air untuk menyuci sayuran sehingga peserta diakrabkan dengan “Hemat Air”. Sewaktu memasak, para peserta juga dinilai oleh juri dari berbagai aspek yaitu kebersihan, kerja sama tim, rasa dan pemanfaatan bahan makanan.

 Setelah dua jam yang sangat menegangkan bagi peserta, peserta mulai menghidangkan masakan yang telah jadi di meja yang telah disediakan di kantin Aula Jing Si. Begitu semua peserta selesai menghidangkan masakan mereka, setiap peserta diberikan kesempatan untuk voting masakan peserta lain selain masakan mereka sendiri untuk mencari juara favorit dalam Vegetarian Cooking Run kali ini. Sambil menunggu para juri menilai masakan para peserta, para peserta diberikan sosialisasi tentang Tzu Chi, Tzu Ching dan Pelestarian Lingkungan Tzu Ching yaitu WAVES (We Are Vegetarian and Earth Saviors).


Bahan terkumpul, peserta mulai memasak. Kegiatan ini dilakukan di luar ruangan agar dapat menghemat listrik, karena tidak membutuhkan listrik untuk lampu dan penyejuk ruangan.


Hemat air! Setiap kelompok mendapatkan dua ember air untuk membersihkan peralatan yang mereka gunakan. Eco enzyme dari buah-buahan juga diperkenalkan kepada peserta sebagai sabun yang ramah lingkungan.

Setelah sosialiasi tentang Tzu Chi, Tzu Ching dan WAVES selesai, para peserta diberikan kesempatan mencicipi semua masakan yang telah dihidangkan di meja sambil makan siang. Seluruh masakan yang ada terasa lezat dan sangat dinikmati para peserta. Buah kerja keras mereka terasa sangat nikmat karena hampir setiap masakan yang ada habis. Tidak ada wajah kecewa menghiasi muka para peserta yang ada hari ini.

Begitu para peserta selesai menikmati makan siang mereka, tibalah saat yang paling menegangkan bagi para peserta yaitu saat pengumuman juara. Juara di Vegetarian Cooking Run sendiri dibagi atas 5 kategori yaitu juara menurut Kebersihan, juara menurut Rasa, juara menurut Pemanfaatan Bahan Makanan serta Juara Favorit yang dipilih para peserta itu sendiri. Pengumuman Juara sendiri berlangsung begitu ramai dimana para pemenang mengekspresikan kebahagiaannya dan para peserta yang kurang beruntung mengapresiasi mereka-mereka yang menang. Pemberian hadiah diberikan oleh Papa Mama Tzu Ching sendiri. Papa Mama Tzu Ching sangat mendukung adanya kegiatan ini. Tak kenal lelah hingga pagi buta Papa Mama Tzu Ching berusaha mencari perlengkapan yang belum lengkap. Tanpa Papa Mama Tzu Ching, Vegetarian Cooking Run ini tidak akan berjalan selancar ini.


Tidak hanya lomba masak, sebanyak 130 peserta ini juga mendengarkan sharing mengenai Tzu Chi dan misi pelestarian lingkungan.


Alfia, mahasiswi Universitas Esa Unggul yang mengikuti acara ini, sangat ingin tahu bagaimana memasak vegetarian.

Meskipun kegiatan ini dilakukan di bawah terik matahari yang begitu panas dan sungguh tidak mudah untuk beraktivitas di bawah terik matahari, para peserta pantang menyerah dan  begitu antusias mengikuti kegiatan ini. Seperti yang diutarakan Alfia, mahasiswi Universitas Esa Unggul yang mengikuti acara ini, Alfia sangat ingin tahu bagaimana memasak vegetarian. “Baru kali ini itu memasak sambil lari-lari, serta lebih ke kerja sama tim dimana biasanya memasak itu sendiri-sendiri. Lalu memasak disini tidak dibatasi oleh porsi sehingga memasak disini lebih ke perasaan”. Alfia sendiri sempat pingsan karena kelelahan dan tidak sempat sarapan, namun setelah merasa baikan dirawat Papa Mama dan Tzu Ching, Alfia segera bergegas kembali ke meja masaknya untuk membantu teman-teman sekelompoknya. Dia tidak ingin melewatkan kesempatan berharga yang telah dia dapatkan hari ini untuk belajar lebih banyak lagi memasak vegetarian.

Demikian kegiatan Vegetarian Cooking Run yang diadakan Tzu Chi Jakarta dalam rangka hari Pelestarian Lingkungan Tzu Ching sedunia. Suatu gerakan pelestarian lingkungan yang baru yang dilakukan ala Tzu Ching Jakarta. Semoga dengan adanya kegiatan ini, para peserta lebih mengenal vegetarian dan dengan kegiatan ini para peserta tidak lagi memandang bervegetarian sebagai suatu yang sulit tetapi sesuatu yang gampang dan sederhana untuk dilakukan.


Artikel Terkait

Menumbuhkan Welas Asih dengan Bervegetaris

Menumbuhkan Welas Asih dengan Bervegetaris

19 Februari 2019
Di Kelas Memasak Vegetarian kali ini, peserta diajak untuk menyimak cara pembuatan White Jade Tofu dan Five Pigment Diet yang dibawakan oleh Vivian Fan.
Cara Istimewa Merayakan Bulan Tujuh Penuh Berkah

Cara Istimewa Merayakan Bulan Tujuh Penuh Berkah

12 September 2018
Menjadi juara dan mendapatkan hadiah bukanlah hal utama dalam lomba masak vegetarian yang digelar Tzu Chi Batam kali ini. Akan tetapi bagaimana kita mengenal bahwa vegetaris adalah suatu bentuk kepedulian terhadap pelestarian lingkungan dan kesehatan.
Lomba Memasak, Bentuk Kepedulian Akan Makanan Vegetaris

Lomba Memasak, Bentuk Kepedulian Akan Makanan Vegetaris

21 Februari 2017

Relawan Tzu Chi Sinar Mas Xie Li Sumatera Utara mengadakan perlombaan memasak masakan vegetaris. Sebanyak sembilan tim yang beranggotakan masing-masing lima orang mengikuti perlombaan ini dengan penuh antusias. Kegiatan diadakan di Desa Normark pada tanggal 25 Januari 2017.

Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -