Wadah Menyebarkan Kebajikan dan Kekuatan Cinta Kasih
Jurnalis : Calvin (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Mie Li, Calvin (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)
Siswa-siswi Vidya Sasana begitu antusiasnya saat penuangan Celengan Cinta Kasih, Sabtu, 9 September 2017.
Celengan Bambu atau biasanya disebut oleh relawan Tanjung Balai Karimun dengan sebutan Celengan Cinta Kasih adalah salah satu wadah untuk menyebarkan kebajikan ke semua kalangan yang ada di Karimun. Untuk menyebarkan kebajikan dan menambah kekuatan cinta kasih, Sabtu, 9 September 2017, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun melakukan kegiatan rutin tiap beberapa bulan sekali yaitu, Pengumpulan Celengan Bambu di sekolah-sekolah Karimun. Kali ini relawan mengunjungi sekolah swasta yang bernama Vidya Sasana.
Pagi itu siswa-siswi yang terdiri dari SD, SMP dan SMA digabung di satu lapangan upacara untuk mempermudahkan proses pengumpulan Celengan bambu ini. Khusus TK (Taman Kanak-Kanak), relawan langsung ke sekolah karena mempertimbangkan anak-anak yang masih kecil yang tidak memungkinkan untuk bergabung bersama kakak-kakaknya. Apalagi cuaca hari itu cukup panas. Struktur bangunan Sekolah Vidya Sasana yang semua jenjang saling berdekatan membuat relawan lebih mudah dalam proses pengumpulan ini.
Guru-guru juga sangat bahagia di setiap kunjungan Pengumpulan Celengan Cinta Kasih yang relawan Tzu Chi lakukan.
Jenssen (kiri) begitu semangat saat mendapatkan celengan cinta kasih.
Master Cheng Yen mengajarkan murid-muridny menyisihkan uang belanjaanya ke Celengan Bambu untuk menumbuhkan niat membantu orang lain. Dengan menyisihkan uang untuk menabung setiap hari, maka akan membangkitkan niat berhemat dan berwelas asih. Apa yang Master Cheng Yen ajarkan ini rupanya sudah diterapkan dan dijadikan panutan oleh siswa-siswi dan guru Vidya Sasana dalam beberapa kali pengumpulan celengan. Terlihat sangat antusiasnya para siswa-siswi dan guru di setiap kunjungan relawan, hampir semua ikut bersumbangsih.
Hendri, (10) yang masih duduk di bangku kelas 3 SD Vidya Sasana, sangat senang bisa menuangkan Celengan Bambunya. “Senang bisa bantu orang,” ungkap Hendri.
Hendri juga turut membantu relawan dalam memindahkan barang bawaan relawan yang akan dipindahkan ke TK (Taman Kanak-Kanak) untuk melakukan penuangan koin cinta kasih adik-adiknya. Tidak hanya Hendri saja yang membantu, beberapa temannya juga tak mau ketinggalan untuk membantu.
Hendri senang bisa bantu orang dengan celengan cinta kasih yang ia miliki. Ia juga turut membantu relawan dalam memindahkan barang-barang ke gedung TK untuk melanjutkan pengumpulan celengan.
Siswa-siswi dari SD, SMP dan SMA
Vidya Sasana senang bisa kembali menuangkan Celengan Bambu untuk membantu orang lain yang membutuhkan.
Sementara itu Jenssen, siswa kelas satu yang baru masuk di tahun ajaran baru ini mendapatkan celengan cinta kasih dari relawan. “Pak harus dimasukkan koin ya?” Sambil menunjukan celengan yang baru ia dapatkan, “Iya masukkan koin ke dalam celengan cinta kasih itu, kamu cukup menyisihkan uang jajan dan memasukan kedalam celengan ini,” jawab relawan.
“Tapi sebelum memasukkan koin harus berdoa dulu kan Pak?” jawab relawan “iya.” “Doanya semoga Papa Mama sehat selalu.” Doa yang baru saja diajarkan relawan langsung diingat oleh Jenssen.
Melalui Celengan Bambu ini, tumbuhlah dalam hati setiap orang niat untuk membantu orang lain, membangkitkan niat berhemat, dan berwelas asih. Seperti yang disampaikan Master Cheng Yen “Yang terpenting kita bersumbangsih dengan kekukatan cinta kasih atas keinginan kita sendiri dan tanpa pamrih. Ini karena kita mengasihi sesama tanpa mementingkan jalinan jodoh dan memiliki perasaan senasib dan sepenanggungan".
Editor: Khusnul Khotimah