Waisak 2019: Sebagai Ungkapan Terima Kasih
Jurnalis : Yuliati, Fotografer : YuliatiMurid-murid KB, TK, dan SD Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng yang beragama Buddha mengikuti kegiatan Perayaan Hari Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia pada Jumat, 17 Mei 2019.
“Hari ini ada pemandian rupang Buddha. Kita cuci tangan,” kata Lie Gavrila Darmawan Rahardja.
“Kalau basuh tangan maknanya apa?”
“Jadi kita membersihkan diri dan hati kita, lalu kita menghormat kepada Buddha,” jelas Gavrila.
Gadis
mungil kelas 4 SD Cinta Kasih Tzu Chi ini ikut merayakan Hari Waisak, Hari Ibu
Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia yang diselenggarakan di sekolah, Jumat
17 Mei 2019. Acara perayaan Waisak pun diadakan di Aula gedung C Sekolah Cinta
Kasih Tzu Chi di Cengkareng, Jakarta Barat. “Tiap tahun kita merayakan Hari
Waisak disekolah,” ujar Gavrila.
Sebanyak
377 siswa mengikuti perayaan Waisak. Selain melakukan prosesi pemandian rupang
Buddha, mereka juga berdoa agar dunia bebas dari bencana, aman, damai, dan
sejahtera.
Dengan perhatian penuh Gavrila mengikuti prosesi pemandian rupang Buddha. Mengikuti alur yang telah disediakan, Gavrila bersama teman-temannya berjalan perlahan menuju altar Buddha menyentuh air dan mengambil bunga sesuai instruksi yang diberikan oleh pembawa acara. Sembari melakukan prosesi, Gavrila juga berdoa. “Saya berdoa semoga semua makhluk hidup berbahagia,” ujarnya tersenyum.
Tidak hanya
murid SD Cinta Kasih Tzu Chi, namun perayaan Waisak juga diikuti oleh
siswa-siswi KB dan TK Cinta Kasih Tzu Chi. Total mereka ada 377 siswa yang
beragama Buddha.
Elly Wijaya, Daai Mama TK Cinta Kasih Tzu Chi mendampingi dan mengajarkan anak-anak selama prosesi pemandain rupang Buddha.
“Kenapa merayakan? Saya sebagai guru Agama Buddha mengenalkan ke mereka agar kita berterima kasih kepada Buddha yang telah menyebarkan Dharmanya begitu agung. Yang kedua terima kasih atas jasa orang tua kepada kita, yang ketiga kepada semua makhluk,” jelas Suwarni, guru Agama Buddha SD Cinta Kasih Tzu Chi.
Elly Wijaya
yang merupakan Daai Mama di TK Cinta
Kasih Tzu Chi turut mendampingi anak-anak mengikuti perayaan Hari Waisak. Ia
bersama relawan Daai Mama lainnya
juga mengajarkan bagaimana cara prosesi pemandian rupang Buddha. Elly juga
memberikan apresiasi mendalam karena di usia anak-anak yang masih kecil namun
sudah dikenalkan dengan pendidikan seperti ini.
Anak-anak juga diajak untuk hening sejenak.
“Dari KB (kelompok bermain) sudah masuk kelas agama, mereka diajarkan agama Buddha apa sih Waisak itu? Pas kita ajarkan prosesi mereka mengerti kalau (Waisak) memperingati kelahiran Buddha dan lain-lain. Bagus sih dari kecil sudah menanamkan ajaran yang baik,” ujar Elly Wijaya. “Memang suasananya tidak sekhidmat yang kita mau, mereka masih terlalu kecil sehingga tidak terlalu bisa mengikuti instruksi,” sambungnya.
Dari kegiatan Perayaan Hari Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia ini Suwarni yang juga adalah Koordinator acara pun berharap kegiatan serupa di tahun-tahun berikutnya bisa lebih baik dari perayaan kali ini. “Anak-anak lebih tenang dan lebih memaknai peringatan Waisak itu sendiri,” pungkasnya.
Editor: Khusnul Khotimah