Relawan Tzu Chi Medan memperingati Hari Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia ke-56 yang bertempat di Kantor Tzu Chi Medan dan diikuti oleh 105 relawan.
Pada Minggu, 8 Mei 2022, Tzu Chi Medan memperingati Hari Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia ke-56 yang bertempat di Kantor Tzu Chi Medan, Komplek Cemara Asri, Medan. Kegiatan ini diikuti 105 relawan dan juga dilaksanakan serentak di 48 negara secara daring dengan mengikuti perayaan Waisak secara live langsung dari Griya Jing Si di Hualien dan Taipei, Taiwan.
Dalam perayaan Waisak ini, secara bersama-sama para peserta memuji kebenaran, kebajikan, dan keindahan dari ajaran Buddha. Sekaligus mengungkapkan rasa terima kasih kepada budi luhur orang tua dan semua makhluk di dunia dengan harapan melalui perayaan Waisak ini dapat membangkitkan niat baik dalam hati setiap orang.
“Berterima kasih atas budi luhur yang diterima dan membalas budi dengan memberi manfaat kepada semua makhluk. Untuk itu dalam acara Waisak ini, secara bersama-sama membasuh diri dalam budi luhur Buddha, budi luhur orang tua, dan budi luhur semua makhluk,” ungkap Zerry selaku koordinator acara Waisak.
Kegiatan perayaan Waisak ini juga dilakukan serentak di 48 negara secara online dengan mengikuti perayaan Waisak langsung dari Griya Jing Si di Hualien dan Taipei, Taiwan.
Relawan membawakan persembahan Pelita dan Bunga dengan mengikuti aba-aba langsung dari Taiwan. Begitu juga pada saat prosesi pemandian Rupang Buddha.
Sehari sebelum kegiatan Waisak, relawan Tzu Chi Medan telah menata meja altar dan menghiasnya dengan bunga sehingga terlihat begitu agung ditambah dengan Rupang Buddha yang mencerminkan kedamaian. Saat pelaksanaan prosesi Waisak, para relawan membawakan persembahan Pelita dan Bunga dengan mengikuti aba-aba langsung dari Taiwan. Begitu juga saat pemandian Rupang Buddha, sebaris demi sebaris relawan menuju meja altar dengan begitu hikmat dan rapi.
Walaupun angka Covid-19 sudah melandai, namun protokol kesehatan tetap dipatuhi dan perayaan Waisak kali ini masih belum terbuka untuk semua relawan. Para peserta yang hadir dan mengikuti Waisak langsung di Kantor Tzu Chi Medan hanya relawan Komite Tzu Chi dan relawan yang memegang kepengurusan. Sedangkan relawan lainnya mengikuti Waisak ini secara online melalui kanal YouTube Tzu Chi Indonesia dan melalui aplikasi Zoom.
Karena digelar terbatas, relawan Lim Tjiu Fong tetap mengikuti perayaan Waisak secara online dengan hikmat.
Seperti halnya dengan Lim Tjiu Fong yang ikut prosesi Waisak melalui aplikasi Zoom. “Saya bersyukur karena walaupun tidak bisa ikut perayaan Waisak secara offline, namun saya tetap bisa mengikuti perayaan Waisak yang sangat hikmat secara online dari Taiwan. Saat Master Cheng Yen memberikan wejangan, ada perasaan terharu melihat beliau gigih memberikan pesan agar kita bisa mencintai semua makhluk dan bervegetarian,” kata Lim Tjiu Fong.
Lain halnya dengan Tan Kim Fang (relawan Tzu Chi di Tanjung Morawa). Sebenarnya Tan Kim Fang lebih ingin menghadiri perayaan Waisak di Kantor Tzu Chi Medan. Namun karena terbatasnya peserta dan tempat tinggal yang jauh dari Kota Medan, ia pun memilih untuk mengikuti Waisak kali ini secara online.
“Tahun ini saya hanya bisa ikut perayaan Waisak secara online, sebenarnya kalau bisa hadir di tempat akan terasa lebih hikmat. Jadi harapan saya, semoga pandemi ini bisa hilang dan kita bisa berkumpul bersama, berdoa bersama,” tutur Tan Kim Fang.
Tan Kim Fang, relawan Tzu Chi di Tanjung Morawa yang mengikuti Waisak secara online berharap pandemi segera berakhir sehingga dapat mengikuti kegiatan Tzu Chi secara offline.
Sedangkan bagi relawan yang mengikuti perayaan Waisak secara offline di Kantor Tzu Chi Medan, ini merupakan sebuah kebahagiaan karena sudah 2 tahun lebih, tidak ada perayaan Waisak secara tatap muka. Hal ini pun dirasakan oleh salah satu relawan Tzu Chi Medan, Sylvia Chuwardi.
“Hari ini saya sangat terharu melihat banyak relawan Komite Tzu Chi yang hadir dan bisa mengikuti prosesi Waisak dengan begitu hikmat. Kita harapkan dan tadi kita sudah berdoa bersama agar pandemi Covid-19 hilang dari permukaan bumi ini. Sehingga untuk acara doa bersama berikutnya kita bisa ajak semua relawan, donatur, dan masyarakat untuk bergabung berdoa bersama,” kata Sylvia Chuwardi.
Editor: Arimami Suryo A.