Seluruh relawan Tzu Chi Pekanbaru mengikuti prosesi Waisak dengan hati yang tenang.
Hari Waisak merupakan salah satu hari raya umat Buddha yang memperingati kelahiran, pencapaian penerangan sempurna, dan Parinibbana Buddha Gautama sebagai guru semua makhluk. Pada Minggu, 8 Mei 2022, sejumlah relawan Tzu Chi Pekanbaru berkumpul di Kantor Tzu Chi Pekanbaru, Jalan Rajawali No. 45A untuk bersama-sama mengikuti serangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Raya Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi sedunia.
Pada pukul 06.00 WIB, 18 relawan Tzu Chi Pekanbaru mengikuti sesi online prosesi Waisak yang diadakan oleh Tzu Chi Pusat (Griya Jing Si, Taiwan), bersama-sama dengan relawan Tzu Chi dari berbagai negara. Acara dilanjutkan dengan prosesi Waisak pada pukul 09.00 WIB yang diselenggarakan tersendiri oleh Kantor Perwakilan Tzu Chi Pekanbaru.
Dengan diiringi lagu Jing Ji Qing Cheng, 24 relawan yang terdiri atas relawan komite, abu putih, dan Tzu Ching mengawali doa dengan berjalan dengan langkah yang perlahan sembari mempersembahkan pelita, air, dan bunga.
Para relawan melakukan prosesi pemandian rupang Buddha.
Dengan batin yang damai, para relawan melakukan prosesi Pradaksina.
Dalam suasana yang khidmat, seluruh relawan turut serta mengikuti prosesi pemandian rupang Buddha, dengan tulus dan penuh rasa syukur memberikan penghormatan yang sedalam-dalamnya kepada Sang Buddha yang telah berjasa dalam menemukan ajaran Dhamma. Setelah mempersembahkan bunga, pelita, dan air serta melakukan prosesi pemandian rupang Buddha, kebaktian dilanjutkan dengan Pradaksina sebanyak tiga putaran.
“Bagi saya, hari Waisak adalah hari yang penuh dengan makna. Walaupun prosesi Waisak yang kita adakan cukup sederhana, namun kental dengan kesan keagamaan. Setelah mengikuti kebaktian, saya merasa begitu tenang dan damai,” kata Restuti, salah satu relawan Tzu Chi Pekanbaru yang ikut dalam prosesi ini.
Foto bersama seluruh relawan Tzu Chi Pekanbaru.
Sebagai perayaan Waisak pertama yang diadakan di kantor sejak pandemi, perayaan Waisak kali ini dipenuhi ungkapan syukur, karena para relawan pada akhirnya bisa kembali mengikuti prosesi perayaan Waisak bersama-sama secara tatap muka. Dengan harapan agar mampu mensucikan batin, 103 relawan Tzu Chi Pekanbaru antusias mengikuti prosesi perayaan Waisak, Hari Ibu Internasional, serta hari Tzu Chi Sedunia ini.
Momen Hari Ibu yang Berharga
Selain memperingati Hari Raya Waisak, momen ini juga dimanfaatkan oleh para relawan untuk memperingati hari Ibu Internasional. Sebagai sosok yang sudah melahirkan dan membesarkan anaknya dengan sepenuh hati dan tanpa pamrih, ibu adalah seseorang yang begitu berjasa dalam kehidupan semua orang.
Lian Sinaga (kiri) dengan hati yang penuh rasa syukur membasuh kaki ibunya.
Momentum Hari Ibu mengingatkan kita bahwa jasa-jasa seorang ibu begitu besar. Dalam perayaan hari ibu ini, sejumlah relawan Tzu Chi Pekanbaru melaksanakan kegiatan mencuci kaki ibu sebagai bentuk penghormatan kepada ibu yang telah berjasa kepada mereka.
“Saya sangat berterima kasih pada ibu saya yang sudah membesarkan saya. Menurut saya, kasih sayang seorang ibu itu begitu besar. Tanpa sosok ibu, anaknya tidak akan pernah tumbuh. Saya begitu senang bisa mencuci kaki ibu saya. Saya akan berusaha memberikan yang terbaik bagi ibu saya,” ungkap Lian Sinaga, yang pernah menjadi anak teratai di Tzu Chi Pekanbaru.
Dalam momentum hari Ibu, Lian Sinaga turut membasuh kaki ibunya sebagai bentuk rasa terima kasih kepada ibunya, yang telah membesarkan dan memberikan kasih sayang yang begitu besar pada dirinya dan kakaknya. Di hari Ibu yang berharga ini, keduanya mengungkapkan rasa syukur yang begitu besar, mengukir sebuah memori yang begitu indah bagi ibu mereka.
Tzu Chi Pekanbaru Perkenalkan Masakan Vegan Untuk Menyebarkan Cinta Kasih Pada Semua Makhluk
Dengan hati yang tulus, para relawan melakukan pengemasan makanan.
Sebagai guru dari semua makhluk, Buddha adalah sosok yang mencintai dan menghargai kehidupan semua makhluk. Dalam rangka hari raya Waisak, Tzu Chi Pekanbaru turut memperkenalkan vegan melalui Pre-order (PO) Cinta Kasih yang diadakan pukul 13.00 hingga 15.30 WIB.
“Saya merasa bahagia, bersuka cita, dan bersyukur karena bisa membantu memasak dalam rangka PO Cinta Kasih ini,” kata Herwati, salah satu relawan yang berpartisipasi untuk memasak dalam acara ini.
Para relawan tengah membuat bunga dari wortel untuk prosesi Waisak.
Sejak 27 April 2022, Tzu Chi Pekanbaru membuka PO Cinta Kasih yang terbuka untuk umum. Dengan empat menu yang tersedia, yaitu miso, sate, pudding, dan empek-empek, sejumlah masyarakat Kota Pekanbaru antusias memesan makanan vegan dari Tzu Chi Pekanbaru.
“Saya merasa senang bisa membantu dalam membuat formulir pemesanan PO Cinta Kasih. Saya belajar hal-hal baru, seperti bagaimana cara memanfaatkan waktu dengan baik,” kata Nicholas, salah satu relawan Tzu Chi Pekanbaru yang membantu membuat formulir pemesanan dan menerima pesanan dari para pemesan.
Para relawan tengah memasak untuk persiapan PO Cinta Kasih. Herwati merasa bersukacita dan bersyukur bisa ikut bersumbangsih.
Dengan kerjasama yang baik sejak Kamis, 5 Mei 2022 hingga Minggu, 8 Mei 2022, persiapan PO Cinta Kasih berjalan lancar. Dengan ketulusan hati, para relawan mulai dari mempersiapkan bahan-bahan, memasak, hingga membantu pembuatan formulir serta pengemasan makanan, 333 porsi makanan telah terjual pada Minggu sore.
Dengan memperkenalkan masakan vegan, para relawan berharap bisa memperkenalkan gaya hidup penuh cinta kasih pada semua makhluk dan agar dunia bisa terbebas dari bencana.
Editor: Khusnul Khotimah