Waisak 2024: Khidmat dan Syahdunya Perayaan Waisak di Tzu Chi Biak

Jurnalis : Marcopolo AT (Tzu Chi Biak) , Fotografer : Marcopolo AT (Tzu Chi Biak)
Pemuka Agama memimpin prosesi pemandian rupang Buddha.

Hujan turun di Kota Biak semenjak siang. Namun semangat relawan mengikuti Doa Bersama tetap tinggi. Doa bersama insan Tzu Chi Biak yang digelar di Ballroom Padaido Swiss-Belhotel Cendrawasih pada Minggu 12 Mei 2024 ini diadakan serentak di beberapa kota di Indonesia. Doa bersama ini diadakan juga untuk memperingati Hari Raya Tri Suci Waisak, Hari Ibu Internasional dan Hari Tzu Chi Internasional.

Pemandian Rupang Buddha ini dipimpin YM. Bhante Bhadra Pravira bersama perwakilan tokoh agama yang berada di Biak. Setelahnya diikuti oleh para relawan dan tamu undangan lainnya. Lalu seluruh relawan dan tamu undangan memanjatkan doa bersama agar dunia bebas bencana.

Para relawan dan tamu undangan memberikan penghormatan.

Relawan membawakan isyarat tangan dan tambur Putaran roda Dharma.

Tahun ini relawan Tzu Chi Biak menampilkan isyarat tangan dan tambur Putaran Roda Dharma. Pementasan ini merupakan yang pertama kali dilakukan bersama-sama. Ketua Hu Ai Papua dan Papua Barat, Susanto Pirono dalam sambutan cinta kasihnya mengajak relawan dan semua yang hadir untuk terus menanamkan benih kebaikan serta menyebarkan cinta kasih di tanah Papua.

YM. Bhante Bhadra Pravira juga memberikan sambutannya. “Dalam filsafat Buddhism sucikan hati dan pikiran, tinggalkan perbuatan jahat perbanyak perbuatan baik. Terimakasih juga telah datang untuk memperingati waisak 2024 bersama-sama kami di sini,” tuturnya.

Penampilan isyarat tangan oleh relawan remaja lagu Aku Sungguh Beruntung.

Anak-anak Sekolah Minggu Vihara Buddha Dharma Biak tampil membawakan lagu Mama Hao.

Mewakili PJ Bupati Biak Numfor yang sedang menjalani tugas, Sekda Biak Zacharias Leonard Mailoa, ST,. MM menyampaikan apresiasinya atas berbagai kegiatan kemanusiaan untuk masyarakat. “Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia merupakan yayasan kemanusiaan lintas suku, agama , ras dan antar golongan yang dalam menjalankan kegiatan tidak membeda-bedakan status sosial seseorang. Terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi, donatur, relawan atas kerja sosial selama ini di Biak,” ujar Sekda Biak.

Ucapan terima kasih anak kepada orang tua melalui acara basuh kaki.

Membuat suasana jadi lebih berwarna, para relawan membawakan isyarat tangan Aku Sungguh Beruntung. Menambah keceriaan, anak-anak Sekolah Minggu Vihara Buddhadharma Biak tampil membawakan lagu berjudul Mama Hao. Suasana menjadi haru ketika anak-anak dari para relawan Tzu Chi merayakan Hari Ibu dengan membasuh kaki orang tua mereka. Tahun ini peserta basuh kaki meningkat banyak. Sebelum dimulai para ibu mendapatkan kejutan dari anak-anaknya yaitu ucapan terima kasih dari sang anak atas jasa orang tua membesarkannya. Dengan penuh haru dan tangis, anak- anak membasuh kaki, mengelap kaki, memberikan teh, serta memeluk orang tuanya. Para relawan dan tamu undangan hanyut oleh suasana yang penuh keharuan ini.

Di penghujung acara, para relawan dan tamu undangan menuangkan celengan bambu mereka yang akan digunakan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Waisak yang Penuh Suka Cita dan Bermakna

Waisak yang Penuh Suka Cita dan Bermakna

31 Mei 2024

Sebanyak 180 relawan dan tamu undangan menghadiri doa bersama Waisak yang digelar di Kantor Tzu Chi Makassar ini dengan antusias dan khusyuk. 

Waisak 2024: Melangkah Bersama dalam Cinta Kasih

Waisak 2024: Melangkah Bersama dalam Cinta Kasih

17 Mei 2024

Tzu Chi Tj. Balai Karimun merayakan Tiga Hari Besar Tzu Chi (Hari Waisak, Hari Ibu Internasional, Hari Tzu Chi Sedunia). Dengan khidmat, para peserta melantunkan doa dan mempersembahkan air, pelita, serta bunga.

Doa Bersama dalam Perayaan Hari Tri Suci Waisak

Doa Bersama dalam Perayaan Hari Tri Suci Waisak

31 Mei 2024

Tzu Chi Padang menggelar peringatan Tiga Hari Besar Tzu Chi yakni Hari Waisak, Hari Ibu Internasional dan Hari Tzu Chi Sedunia pada Minggu 26 Mei 2024.

Kita sendiri harus bersumbangsih terlebih dahulu, baru dapat menggerakkan orang lain untuk berperan serta.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -