Waisak 2024: Melangkah Bersama dalam Cinta Kasih

Jurnalis : Jovin, Beverly Clara (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Abdul Rahim, Swederlyn (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)

Para relawan membasuh tangan dengan air bunga dan wewangian sebelum mengikuti prosesi Waisak.

Tzu Chi Tanjung Balai Karimun merayakan Tiga Hari Besar Tzu Chi, yaitu Hari Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia, pada Minggu 12 Mei 2024. Tercatat 110 peserta menghadiri acara yang digelar di Kantor Tzu Chi Tanjung Balai Karimun ini dengan antusias. Dengan penuh kekhusyukan, para relawan dan masyarakat melantunkan doa dan mempersembahkan air, pelita, serta bunga di hadapan para Buddha.

Pelita teratai di genggaman tangan memancarkan sinarnya yang lembut. Para relawan dengan sepenuh hati mendoakan tercapainya keharmonisan dan kedamaian dunia. Prosesi pemandian rupang Buddha menjadi titik puncak perayaan Waisak Tzu Chi. Dengan tangan yang telah dibersihkan dengan wewangian, para relawan meletakkan tangan di air sebagai perumpamaan memegang kaki Buddha, menggambarkan penghormatan dan rasa syukur yang mendalam atas ajaran dan kebijaksanaan yang disampaikan Buddha.

Suasana di ruangan prosesi sungguh khidmat, para relawan mengatupkan kedua tangan dengan penuh hormat kepada Buddha.

Para relawan mengambil sekuntum bunga, menandakan tekad untuk membawa keharuman dan keindahan Dharma ke seluruh penjuru dunia.

Dengan penuh kerendahan hati, para relawan mengambil sekuntum bunga, menandakan tekad untuk membawa keharuman dan keindahan Dharma ke seluruh penjuru dunia. Prosesi dilanjutkan dengan Pradaksina, yang juga merupakan ritual penghormatan atas nilai-nilai luhur Buddha, serta untuk menenangkan dan memusatkan batin melalui langkah kaki yang teratur.

Perayaan Waisak di Tzu Chi Tanjung Balai Karimun tidak hanya menjadi sebuah upacara keagamaan, tetapi juga sebuah kesempatan untuk merefleksikan diri, pembersihan batin, dan mengembangkan cinta kasih kepada seluruh makhluk hidup. Semoga setiap langkah yang diambil dalam perayaan ini dapat membawa kedamaian hingga pencerahan bagi semua yang hadir.

Seorang relawan dengan mata berkaca-kaca melantunkan doa Waisak dengan penuh haru.

Kekuatan di Balik Tzu Chi: Kasih Ibu Menggerakkan Dunia
Pondasi Tzu Chi yang kuat dilandasi oleh sumbangsih orang-orang baik, terutama wanita. Dalam langkah awal Master Cheng Yen, 30 sosok ibu rumah tangga masing-masing menyisihkan sedikit uang dari kebutuhan sehari-hari mereka untuk tujuan amal. Langkah yang kecil namun sangat berpengaruh untuk Tzu Chi.

Seorang ibu tengah membendung tangis ketika melihat anak membasuh kakinya dengan penuh ketulusan.

Tzu Chi menunjukkan bahwa kekuatan wanita dan seorang ibu mampu menggerakkan perubahan besar dalam masyarakat. Maka tidak heran, Hari Ibu dirayakan bersamaan dengan Waisak dan Hari Tzu Chi Internasional, mengingat pentingnya peran ibu dalam sejarah dan perkembangan Tzu Chi. Acara Ibu diadakan sebagai wujud penghormatan kepada para ibu dan merayakan peran mereka dalam keluarga dan masyarakat. Dengan berbagai rangkaian kegiatan bermakna, acara ini berhasil menciptakan suasana hangat dan penuh kasih sayang. 

Acara ini mulai dengan isyarat tangan oleh anak-anak kelas budi pekerti dan para relawan. Kue-kue dihidangkan di hadapan para hadirin, para ibu diajak bernyanyi bersama.  Salah satu momen yang paling menyentuh adalah basuh kaki ibu oleh anak-anak, yang mana anak-anak dapat menunjukkan rasa terima kasih mereka atas segala pengorbanan dan kasih sayang yang telah diberikan oleh ibu.

Janet mengutarakan ucapan penuh kasih sayang kepada anak usai anak membasuh kakinya.

Anak-anak menyuguhkan secangkir teh untuk ibu mereka sebagai tanda kasih dan hormat. Tak lupa anak-anak memeluk ibu. Para ibu yang menahan tangis pun tak dapat membendung air matanya. Ruangan dipenuhi isak tangis haru dan juga tawa bahagia para ibu.

Janet (27) mengungkapkan perasaannya yang terharu karena anaknya yang berusia enam tahun turut serta dalam kegiatan tersebut. Menurutnya, menjadi seorang ibu adalah sebuah perjuangan, tetapi kesempatan untuk berbagi momen spesial seperti ini membuat segala usaha terasa berharga. 

Janet juga mengungkapkan tantangan menjadi seorang ibu sehari-hari. Dalam mengatur waktu hingga menjaga kesehatan anak, Janet menekankan pentingnya memberikan dampak positif bagi anak-anak mereka. “Saya berharap agar anak-anak tumbuh menjadi individu yang sehat, baik, dan berbakti, serta memiliki jiwa sosial yang baik.” Harapnya.

Delfin berfoto bersama dengan tiga anak, tampak perasaan haru dan bahagia bercampur aduk dalam ekspresinya.

Delfin T (42) berharap anak-anaknya menjadi individu yang membanggakan dalam hal-hal yang positif.  Perayaan Hari Ibu ini tidak hanya menjadi momen untuk mengenang dan merayakan peran ibu, tetapi juga sebagai pengingat bagi kita semua akan pentingnya menghormati dan menghargai ibu kita setiap hari. “Semoga semangat ini terus tumbuh dan menyebar, membawa kebahagiaan dan kedamaian bagi semua ibu di dunia,” ujarnya.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Waisak 2024: Gema Waisak Mengalun Indah di Tzu Chi Indonesia

Waisak 2024: Gema Waisak Mengalun Indah di Tzu Chi Indonesia

12 Mei 2024
Perayaan Tiga Hari Besar: Hari Waisak, Hari Ibu, dan Hari Tzu Chi Sedunia, kembali dirayakan di Aula Jing Si PIK, Jakarta Utara, Minggu, 12 Mei 2024 dengan penuh syahdu dan khidmat.
Waisak 2024: Menyebarkan Cinta Kasih dan Mewariskan Dharma

Waisak 2024: Menyebarkan Cinta Kasih dan Mewariskan Dharma

29 Mei 2024

Setiap tahun Tzu Chi Batam mengadakan perayaan Tiga Hari Besar (Hari Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia) dan kali ini dihadiri oleh 645 orang peserta.

Khidmatnya Doa Bersama Waisak di Pematang Siantar

Khidmatnya Doa Bersama Waisak di Pematang Siantar

05 Juni 2024

Para relawan Tzu Chi di Pematang Siantar mengadakan Doa Bersama Waisak di Aula Perguruan Sultan Agung pada hari Minggu, 26 Mei 2024. Perayaan Waisak ini juga dihadiri para pemuka agama.

Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -