Waisak 2556: Membangkitkan Ketulusan Hati
Jurnalis : Juliana Santy, Fotografer : Chandra Wijaya (Tzu Ching)
|
| ||
Mereka pun ikut merayakan 3 perayaan besar yang diadakan oleh insan Tzu Chi di seluruh dunia, yaitu perayaan Hari Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia. Ini adalah perayaan Waisak pertama yang diadakan oleh Kantor Penghubung Singkawang, oleh karena itu sejumlah relawan Jakarta pun hadir untuk membantu mempersiapkan acara ini. Waktu menunjukkan hampir pukul 7 malam, satu persatu peserta datang mengikuti prosesi pemandian rupang Buddha ini. Dalam prosesi yang berlangsung lebih kurang satu jam, sejumlah relawan melakukan persembahan pelita, bunga, dan air. Selain itu sebanyak 125 peserta yang hadir pun mendapat kesempatan untuk melakukan sendiri pemandian rupang Buddha. Melalui panduan dari MC, setiap peserta juga mengikuti pradaksina dan memanjatkan ikrar. Acara ini pun berlangsung dengan lancar dan khidmat.
Keterangan :
Melalui perayaan ini, sesuai dengan temanya, diharapkan setiap orang dapat membalas budi baik Buddha, orang tua, dan semua makhluk. “Tujuan diadakannya Waisak yaitu sesuai pesan Master Cheng Yen, kita diingatkan untuk membangkitkan ketulusan hati, mengingat Buddha, orang tua, dan semua mahkluk. Terlebih lagi Master berharap ketulusan semua orang dan nilai kebenaran, kebajikan, keindahan ajaran Buddha,“ ucap Tetiono selaku Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Singkawang. ia pun berharap semoga ketulusan setiap orang pada saat mengikuti perayaan ini, bisa bertahan selamanya. Setiap orang dapat membalas budi Buddha dan orang tua, serta bertekad selalu berada di jalan bodhisatwa dan berdoa untuk kedamaian dunia.
Keterangan :
Walaupun acara ini salah satunya juga untuk merayakan hari Waisak yang tentu berkaitan dengan ajaran Buddha, namun hal tersebut tak menghalangi niat seorang Syafarina untuk mengikuti kegiatan ini. “Sebenarnya saya tidak melihat ini adalah perayaan agama tertentu, tapi saya penasaran, bagaimana sih cara kerjanya Tzu Chi, terus saya dengar juga bahwa Tzu Chi itu banyak membantu lintas agama, jadi saya pengen masuk kedalam, pengen tahu lebih banyak. Dan juga belajar bagaimana meningkatkan kualitas kita sebagai manusia dan peduli dengan manusia yang lain,” ucapnya. Suatu kehidupan akan menjadi indah ketika setiap individunya dapat saling menghargai, menghormati, dan saling mencintai tanpa memandang perbedaan yang ada. Dunia pun akan menjadi damai apabila semua orang dapat bekerja sama dengan harmonis. | |||
Artikel Terkait
![Pembagian Nasi Paket untuk Berbuka Puasa](https://www.tzuchi.or.id/uploads/pictures/134-20210502_Takjil_tzu-Ching292591.jpg)
Pembagian Nasi Paket untuk Berbuka Puasa
05 Mei 2021Relawan Muda-Mudi Tzu Chi (Tzu Ching) Jakarta dan Tangerang membagikan 640 nasi kotak melalui Gerakan Etalase Nasi Gratis yang berlokasi di area Jakarta Selatan dan BSD Tangerang (02/04/2021).
![Pemberkahan di Kota Sagu](https://www.tzuchi.or.id/uploads/pictures/9165_SLP_20200104_Pemberkahan-Akhir-Tahun_Supardi.png)
Pemberkahan di Kota Sagu
08 Januari 2020Pemberkahan Akhir Tahun kembali digelar di Kota Selatpanjang pada 4 Januari 2020. Kegiatan ini dihadiri oleh 371 warga setempat.
Hadiah Natal untuk Agatta
22 Desember 2017Lima hari menjelang Hari Natal, belasan relawan Tzu Chi komunitas He Qi Timur, Kelapa Gading bersiap menuju Jalan Enggano, Tanjung Priok. Para relawan melakukan Kunjungan Kasih sekaligus mengantarkan ranjang untuk pasien Agatta, seorang remaja yang merupakan salah satu umat gereja St. Fransiskus Xav