Waisak 2556: Semoga Dunia Bebas Bencana

Jurnalis : Ronny Suyoto (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Hendra (Tzu Chi Surabaya)
 
 

foto Minggu, 13 Mei 2012, Insan Tzu Chi Surabaya mengadakan perayaan Waisak di Hall D Mangga Dua Centre Surabaya.

Tahun 2012 ini Tzu Chi telah memasuki tahun yang ke 46. Visi Tzu Chi, untuk mensucikan hati umat manusia tak pernah berhenti didengungkan oleh para insan Tzu Chi.

 

Menghadapi tantangan ketidakselarasan 4 unsur alam saat ini dimana bencana alam saling menyusul terjadi di berbagai belahan bumi, seakan alam sedang memberikan tanda tanda peringatan kepada umat manusia. Yang dapat dilakukan untuk dunia ini adalah dengan mengaliri batin semua makhluk dengan Dharma Buddha, melakukan pertobatan besar, dan bervegetarian demi melindungi bumi, sehingga akhirnya dapat menghimpun keberkahan serta karma baik kolektif untuk menjauhkan segala bencana.

Tzu Chi Surabaya menyelenggarakan perayaan Waisak, Hari Ibu Internasional dan Hari Tzu Chi Sedunia dengan khidmat pada hari Minggu, 13 Mei 2012, bertempat di Hall D Mangga Dua Centre Surabaya yang dihadiri oleh insan Tzu Chi, donatur, masyarakat umum, dan Gan En Hu (penerima bantuan) Tzu Chi. Dengan meriah semua ikut berdoa dengan tulus dari dalam hati semoga apa yang menjadi harapan semua orang terdengar hingga kepada para Buddha.

foto  foto

Keterangan :

  •  Perayaan ini dihadiri oleh insan Tzu Chi, donatur, masyarakat umum, dan Gan En Hu (penerima bantuan) Tzu Chi (kiri).
  •  Relawan Tzu Chi memberikan penjelasan mengenai kegiatan 4 Misi Tzu Chi (kanan).

Menggalang Bodhisatwa
Tahun ini pun menjadi tahun yang khusus pula bagi Tzu Chi Surabaya yang telah berdiri sejak 10 tahun yang lalu. Kegiatan di 4 misi Tzu Chi telah tekun dilaksanakan oleh para insan Tzu Chi Surabaya selama ini dan dalam 10 tahun terakhir ini telah banyak perkembangan yang dicapai, namun insan Tzu Chi Surabaya tetap terus fokus pada penggalangan Bodhisatwa. “Tahun ini kita menitikberatkan pada penggalangan Bodhisatwa dunia dengan banyak mengadakan sosialisasi Tzu Chi dan kegiatan daur ulang komunitas. Dari sini kami berharap tumbuhnya relawan di komunitas yang nantinya akan ikut menyebarkan cinta kasih,” kata Tee Ko Lina Shijie, salah satu relawan yang menjadi ketua panitia acara ini.

foto  foto

Keterangan :

  • Peserta yang hadir juga membawa celengan bambu milikknya untuk disumbangkan kepada Tzu Chi (kiri).
  •  Phei Yin Shijie membantu Ibu Sito, salah satu Gan En Hu Tzu Chi yang juga ikut menuliskan harapannya di kertas daun Bodhi (kanan).

Acara waisak pun berlangsung dengan lancar dan khidmat, panitia pun telah menyiapkan stan budaya humanis Tzu Chi yaitu stan Da Ai Technology, Jing Si Books & Cafe dan Stan makanan vegetarian. Stan celengan bambu pun sangat ramai peminat dimana donatur bisa menyumbangkan celengan yang telah diisi. “Saya hari ini membawa pulang satu celengan bambu ke rumah, saya harap anak saya bisa belajar beramal untuk membantu orang lain,” kata Ibu Erna, salah satu tamu yang hadir di stan celengan bambu.

Karma baik kolektif pun coba dikumpulkan melalui kertas harapan dan ikrar yang ditulis oleh para undangan dan tamu yang hadir. Seperti yang ditulis oleh Ibu Sito dari Perak Utara yang merupakan salah seorang Gan En Hu yang mengharapkan kedamaian dunia serta dunia yang bebas dari bencana. Sungguh suatu harapan luhur yang paling tulus, semoga doa-doa yang dipanjatkan di hari yang suci ini terdengar kepada para Buddha

  
 

Artikel Terkait

Suara Kasih: Menghimpun Kekuatan untuk Melindungi Kehidupan

Suara Kasih: Menghimpun Kekuatan untuk Melindungi Kehidupan

24 Juli 2013 Kita harus senantiasa membasahi batin dengan inti sari Dharma. Untuk menyerap inti sari Dharma ke dalam hati, kita harus melatih sila, samadhi, dan kebijaksanaan. Praktik sila, samadhi, dan kebijaksanaan,semuanya tersirat dalam Sutra Makna Tanpa Batas.
Membangkitkan Asa Demi Keluarga

Membangkitkan Asa Demi Keluarga

31 Mei 2017

Belajar dari kesalahan masa lalu adalah hal yang dilakukan Freddinad saat ini setelah melewati masa sulit beberapa tahun silam. “Alhamdulilah untuk sekarang ada perkembangan setelah saya sembuh, bisa kerja lagi bisa bantu keluarga,” ujarnya. “Jadi pikiran saya dulu kalau sembuh jadi mayat hidup itu salah. Walaupun orang tidak berdaya juga pasti masih bisa berbuat sesuatu,” kata Freddi.

Wajah Baru Kelurahan Palmerah dengan Hadirnya Tzu Chi

Wajah Baru Kelurahan Palmerah dengan Hadirnya Tzu Chi

13 Agustus 2024

Lurah Palmerah, Zaenal Ngaripin tersenyum menyaksikan keakraban warganya dengan para relawan, dokter dan perawat dari Tzu Chi Indonesia. Pada bakti sosial kesehatan degeneratif yang bertempat di SDN 13 Palmerah itu, warga tak segan menceritakan keluhan kesehatan mereka.

Keharmonisan organisasi tercermin dari tutur kata dan perilaku yang lembut dari setiap anggota.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -