Waisak 2557: Belajar dari Relawan Daun Bodhi
Jurnalis : Virny Apriliyanty , Noorizkha (He Qi Barat), Fotografer : Anand Yahya, Dimin (He Qi Barat), Hansen Hioe (He Qi Pusat), Stephen Ang ( He Qi Utara)Â | |||
|
| ||
Ada pun berbagai persiapan dilakukan oleh para relawan 3 minggu (28 April 2013) sebelum acara dimulai, seperti membuat konsep alur, barisan, prosesi Waisak dan melakukan gladi resik. Para relawan senantiasa mencurahkan waktu, pikiran, dan tenaga demi terciptanya upacara yang lancar dan khidmat. Kontribusi yang dilakukan para relawan patut dihargai dan sangat menginspirasi insan Tzu Chi lainnya. Melatih dan Mendisiplinkan Diri  Indhiyah Shijie percaya bahwa selalu ada manfaat di setiap kegiatan. “Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk melatih dan mendisiplinkan diri,†jelasnya. Meskipun menurutnya tidak mudah untuk berdiri selama dua jam dan terus beranjali, namun dengan tekad yang kuat maka semua akan dapat dilakukan dengan baik. Perayaan 3 hari besar ini juga dirayakan dengan bervegetarian dan Indhiyah Shijie juga sebelumnya ikut bervegetarian. “Selain bervegetarian selama kegiatan ini, sebelumnya saya juga beberapa kali mencoba bervegetarian di kegiatan lain walaupun belum seratus persen,†ujarnya. Indhiyah Shijie juga mengaku bahwa ia ingin bisa 100% bervegetarian kelak.   Keterangan :
Semua Sama Kata-kata bijak tersebut dapat diterapkan dalam berkegiatan di Tzu Chi karena Li Lie Shijie selalu mengingat satu pesan Master bahwa sebagai relawan kita harus bisa mengecilkan diri. “Kita jangan selalu memandang diri kita itu besar, kita harus mau mengecilkan diri kita, dari yang kecil-kecil itu baru bisa jadi sesuatu yang besar kan. Apalagi kita di Tzu Chi tentu belajar Dharma yang luar biasa, kesadaran dan banyak hal tentang hidup,†jelasnya. Hal inilah juga yang diterapkan Li Lie Shijie ketika berinteraksi dengan relawan lain. Beliau selalu berusaha masuk dan mendekati relawan lain dengan keramahan dan keceriaan yang beliau tunjukkan melalui tindakan.   Keterangan :
Selama menjalani proses latihan, Li Lie Shijie juga mengalami beberapa rintangan terutama dalam hal kesehatan. Dulu sekali beliau pernah mengalami cidera tulang yang cukup serius yang menyebabkan kini dirinya tak mampu berdiri terlalu lama. Karena itu setiap selesai mengikuti latihan, beliau mengaku pinggangnya terasa agak sakit, namun hal tersebut tidak lantas membuatnya menyerah. Rasa senang yang ia rasakan membuatnya terus bertahan dan bahkan menghilangkan rasa sakit itu sendiri. “Percaya atau tidak, selama ikut Tzu Chi saya merasa jauh lebih sehat. Terutama sehat hati,†tegas Li Lie Shijie dengan wajah ceria khas dirinya. Indhiyah Shijie dan Tio Li Lie Shijie hanya 2 dari banyak relawan yang menjadi bagian dari formasi daun Bodhi. Namun dari mereka saja kita sudah dapat belajar banyak hal mulai dari cinta kasih universal sampai mengecilkan diri. Selain mereka tentu masih banyak relawan luar biasa lain yang juga menginspirasi kita semua melalui kehidupannya. Di Tzu Chi segala hal dapat kita jadikan makna dan pelajaran. Dari formasi daun Bodhi yang dibentuk, kita juga dapat belajar akan kegigihan dan rasa pantang menyerah yang dimiliki para relawan. Mereka menjalani 4 kali gladi resik yang melelahkan dengan mengorbankan waktu, pikiran dan tenaga mereka yang berharga. Namun pada akhirnya, kerja keras mereka menghasilkan sebuah bentuk daun Bodhi yang rapi dan indah. Kerja keras mereka sangat sesuai dengan kata Master Cheng Yen yang berbunyi: “Dalam menjalani hidup sebagai manusia atau mengerjakan sesuatu, kita harus terus maju dengan giat. Kita harus berkonsentrasi untuk menuntaskan kegiatan apapun hingga berhasil.†|  |  | |
 |
Artikel Terkait
Membentangkan Jalan Kebajikan untuk Menyambut Harapan
22 April 2019Relawan Tzu Chi Tebing Tinggi meresmikan pembangunan Cetiya Dharma Agung Lapas Kelas IIB Tebing Tinggi. Tempat ibadah yang sederhana ini diharapkan bisa menjadi sarana untuk mengembangkan potensi kebajikan dan nilai kehidupan para umat Buddha binaan di lapas.
Menjadi Bodhisatwa Mandiri
25 September 2012 Mengaitkan pada tema bulan lalu ‘Berbakti kepada Orang Tua’. Menjadi seorang Xiao Pu Sa yang baik, hal pertama yang harus ditanamkan adalah menjadi seorang anak yang dapat berbakti kepada kedua orang tua. Banyak hal yang dapat dilakukan sebagai wujud bakti. Antara lain, menjadi anak yang mandiri.Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh: You Are What You Eat, Bukanlah Istilah Belaka
07 Desember 2021Pernah dengar istilah you are what you eat? Kata-kata itu bukan sekadar istilah loh, tapi memang makanan lah yang menentukan apa yang terjadi dalam tubuh Anda selanjutnya.