Waisak 2557: Meningkatkan Kebajikan
Jurnalis : Myrna Butar Butar & Reni Sukesi (He Qi Selatan), Fotografer : Juliana Santy
Sebelum Waisak dimulai, relawan yang bertugas di lapangan melakukan briefing agar kegiatan dapat berjalan dengan baik. . |
| ||
Upacara peringatan hari Waisak dirayakan melalui pemandian rupang Buddha yang merupakan lambang rasa syukur atas kondisi yang aman tentram, memanfaatkan momen tersebut agar setiap orang dapat membangkitkan pertobatan di dalam hati serta membersihkan noda batin. Perayaan ketiga hari besar ini melibatkan lebih dari 1000 relawan yang terdiri dari 960 orang yang membentuk 2 daun Bodhi di kiri dan kanan lapangan, bagian penertiban sekitar 100 dan bagian dekorasi. Selain keterlibatan banyak relawan, ada juga para pemuka agama dan tamu-tamu yang beragam. Tentunya bukan hal yang mudah bagi Like Shijie, selaku koordinator lapangan untuk mengatur relawan dan para tamu tersebut. Persiapan acara ini sudah dilakukan jauh-jauh hari, dan baginya bersumbangsih dalam acara ini merupakan suatu sukacita. "Bagi saya tidak ada duka dalam melaksanakan tugas. Saya selalu merasakan sukacita karena saya dapat berkontribusi tanpa pamrih pada bulan besar ini. Semoga semua orang bisa mendapat kesehatan dan keberkahan penuh." Tema khusus yang diangkat dalam peringatan ini adalah agar tumbuhnya keharmonisan dan kesatuan dalam masyarakat, mengingatkan kita untuk berbakti pada orang tua serta untuk meningkatkan kebajikan. | |||
Artikel Terkait
Titik Balik Kehidupan
25 Maret 2014 Kabar bahagia seperti ini bahkan tak berani diimpikannya. “Saya hanya berharap Aep bisa lihat, bisa keluar rumah seperti teman-temannya,” ujarnya. Aep sendiri telah tumbuh menjadi anak yang sangat pemalu dan tertutup, meski senyum terus terukir di wajahnya yang polos.Belajar dari Orang-Orang Luar biasa
18 Maret 2011Wen Li Shijie mengajak 50 siswa- siswi SMA Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat untuk bermain games dengan mengangkat satu kaki dan sambil melompat-lompat selama lebih kurang 2 menit.