Waisak 2557: Waisak di Pulau Batam

Jurnalis : William (Tzu Chi Perwakilan Batam), Fotografer : Aciao, Djaya Iskandar, Jhony (Tzu Chi Perwakilan Batam)
 
 

foto
Merangkapkan tangan dan membungkuk di altar Buddha sebagai lambang membersihkan diri dari noda batin.

Bulan Mei merupakan bulan yang istimewa bagi para insan Tzu Chi. Selain alasan bahwa bulan mei adalah bulan vegetarian, pada bulan ini juga diadakan perayaan Hari Waisak, Hari Tzu Chi Internasional dan Hari Ibu Internasional, yang dirayakan sekaligus. Para insan Tzu Chi dari berbagai belahan dunia akan merayakan Hari Waisak bersamaan dengan mengadakan upacara pemandian rupang buddha. Seperti tahun-tahun sebelumnya, para insan  Tzu Chi Batam juga mengikutsertakan diri dalam perayaan Waisak tahun ini.

Menjelang Waisak tiba, para insan Tzu Chi melakukan berbagai persiapan untuk perayaan. Mulai dari merangkul bodhisatwa perayaan waisak, para relawan melakukan sosialisasi ke sekolah Permata Harapan untuk mengajak para murid ikut serta dalam prosesi permandian rupang Buddha. Sosialisasi ini diadakan sekitar seminggu sebelum acara dimulai. Murid-murid diajak untuk membalas budi luhur Buddha, Ibu dan Semua Makhluk Hidup.

Tanggal 11 Mei 2013, sehari sebelum perayaan, para relawan mempercepat langkahnya untuk persiapan Waisak, seperti memberi tanda posisi peserta di Universitas Internasional Batam, merangkai bunga untuk persembahan, melaksanakan gladi resik di lapangan. Melalui gladi resik peserta diharapkan bisa tampil lebih rapi dan baik pada keesokan harinya.

foto   foto

Keterangan :

  • Waisak ini juga dihadiri oleh beberapa biksu dari berbagai wihara (kiri).
  • Para relawan membentuk formasi daun bodhi saat memperingati Waisak Tzu Chi (kanan).

Tercatat ada 761 orang yang berpatispasi dalam perayaan Waisak tahun ini. Perayaan dimulai jam 8 tepat, para peserta membentuk formasi logo Tzu Chi, angka 47 dan daun bodhi seperti gladi resik yang diadakan sehari sebelumnya. Selain para relawan dan peserta, perayaan kali ini juga mengundang para anggota sangha dari berbagai wihara di kota Batam dan Perwakilan Bimas Buddha Batam. Di depan persembahan, semua peserta melakukan namaskara dengan tangan menyentuh air wangi  dan membungkukkan badan, menghormat pada kaki, melambangkan bersujud di kaki Buddha. Para anggota sangha juga terharu dengan kegiatan waisak kali ini, terutama yang melihat perkembangan  jumlah peserta yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Sesuai dengan kata perenungan Master Cheng Yen, “Iblis yang ada diluar diri kita tidaklah menakutkan, yang mengerikan adalah iblis yang terdapat didalam hati.”. Dengan perayaan Waisak, para peserta diharapkan bisa membangkitkan aspek-aspek positif di dalam lubuk hati mereka dan menciptakan dunia yang aman dan sejahtera melalui kegiatan penjernihan hati ini.

  
 

Artikel Terkait

Program 21 Hari Diet Wholefood Vegan Putaran Ke Empat di Tzu Chi Medan

Program 21 Hari Diet Wholefood Vegan Putaran Ke Empat di Tzu Chi Medan

13 Januari 2022

Minggu, 2 Januari 2022 relawan Tzu Chi Medan kembali menggelar program Tantangan 21 Hari Diet Vegan Nabati Utuh (Wholefood Vegan) untuk putaran ke empat (2-22 Januari 2022).

Bersumbangsih Untuk Menjaga Kelestarian Alam

Bersumbangsih Untuk Menjaga Kelestarian Alam

25 September 2018

Pemilahan sampah daur ulang di halaman Aula Jing Si Tzu Chi Bandung merangkul berbagai kalangan untuk ikut bergabung. Kali ini, Minggu 23 September 2018, pemilahan sampah daur ulang juga diikuti oleh para karyawan dari PT Gistex.

Suara Kasih : Menjadi Bodhisatwa Dunia

Suara Kasih : Menjadi Bodhisatwa Dunia

14 Januari 2011 Ajaran Buddha tak hanya kita lafalkan di dalam wihara saja, namun Dharma ini harus dipraktikkan dalam keseharian kita. Intinya, kita harus mempraktikkan Dharma dan menjadi Bodhisatwa dunia. Menjadi Bodhisatwa bukan hanya menjalankan ibadah di wihara ataupun sembahyang di rumah.
Kekuatan akan menjadi besar bila kebajikan dilakukan bersama-sama; berkah yang diperoleh akan menjadi besar pula.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -