Waisak 2558/2014: Harmoni Lintas Agama

Jurnalis : Nuraina (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan, Lily Hermanto, Lukman, Gunawan Halim (Tzu Chi Medan)


Perayaan Waisak di Tzu Chi Medan diadakan pada tanggal 11 Mei 2014, di Tiara Convention Hall, jalan Cut Meutia Medan.

Setiap tahunnya di minggu kedua di bulan Mei, Yayasan Buddha Tzu Chi merayakan tiga hari besar yaitu : Hari Waisak, Hari Ibu Internasional dan Hari Tzu Chi sedunia. Perayaan Waisak tahun ini diadakan pada tanggal 11 Mei 2014, di Tiara Convention Hall, jalan Cut Meutia Medan. Supaya acara dapat berjalan lancar, satu bulan yang lalu, relawan Tzu Chi Medan sudah mulai sibuk mempersiapkan acara dan mengadakan latihan-latihan untuk prosesi Waisak.

Karena acara akan dimulai pada pukul 14.00 WIB, maka satu hari sebelum acara, (10 Mei 2014), para relawan sudah mulai memasukkan barang-barang yang mau digunakan dan sudah mulai mendekorasi ruangan. Nampak para relawan begitu bersatu hati bekerja berpacu dengan waktu, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 01.30 dini hari dan para relawan baru pulang untuk istirahat.

Tahun ini perayaan Waisak Tzu Chi Medan dihadiri oleh para pemuka agama dan masyarakat umum dari berbagai latar belakang dan usia.

Keesokan harinya (11 Mei 2014) pukul 07.00 pagi, para relawan kembali sibuk melanjutkan dekorasi ruangan, dan juga ada yang sibuk menyusun suvenir. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 14.00 WIB, tamu sudah mulai memadati ruangan. Tahun ini perayaan Waisak agak beda, karena tahun ini dihadiri juga oleh para ulama agama. Sebanyak 21 orang pemuka agama datang dan ikut melihat jalannya prosesi Waisak. Menurut Bapak Syech Ali Akbar Marbun, "Saya sangat salut melihat situasi keheningan sewaktu prosesi tadi, tidak ada terdengar satu suara pun kala acara dimulai, begitu tertibnya barisan relawan , sungguh sebuah prosesi yang luar biasa dan alangkah baiknya kalau masyarakat kita bisa begitu tertib seperti para relawan Tzu Chi"

Sedangkan Bapak Martua Simanjuntak, salah seorang pemuka agama yang sudah pernah ketemu Master Cheng Yen mengatakan " Acara Waisak ini sangat menggugah hati karena penuh dengan kata-kata dan rangkaian kalimat yang menyentuh hati, walaupun dengan agama dan kepercayaan yang berbeda tapi kita ambil sisi yang baiknya yaitu memberi tanpa pamrih, menolong sesama tanpa melihat suku, ras dan agama".

Para Gan En Hu (penerima bantuan Tzu Chi) turut menyatakan ketulusan dalam perayaan tiga hari besar ini.  

Waisak tahun ini dihadiri oleh: 2 anggota Sangha, 370 orang relawan dan 1016 orang tamu diantaranya 906 orang dewasa dan 110 orang anak-anak. Salah satu Gan En Hu Tzu Chi yaitu Bapak Sukantonga (75) yang rumahnya dibersihkan dan diperbaiki beberapa bagian yang rusak oleh para relawan Tzu Chi tanggal 20 April 2014 lalu juga turut hadir dalam acara Waisak. " Saya baru pertama kali ikut acara Waisak, dan hati saya sangat senang setelah mengadakan Yi Fo ( pemandian Buddha Rupang) dan para relawan juga sangat baik" tutur Bapak Sukantonga.

Acara demi acara telah dilalui, nampak acara prosesi pemandian Buddha Rupang diikuti sebaris demi sebaris tamu yang hadir, dan lagu doa Tiga Iklar terdengar begitu hikmat nampak semua orang melantunkannya dengan sepenuh hati. Semoga apa yang tersirat dalam lagu dapat menggugah hati para hadirin dan semoga para hadirin pulang dengan membawa serta semerbak moral, semerbak Dharma dan semerbak batin Sang Buddha.


Artikel Terkait

Orang bijak dapat menempatkan dirinya sesuai dengan kondisi yang diperlukan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -