Waisak 2558 : Bersatu Hati Menggerakkan Roda Dharma
Jurnalis : William (Tzu Chi Perwakilan Batam), Fotografer : Tzu Chi Perwakilan Batam
Relawan Tzu Chi Batam merencanakan formasi
persamuhan dharma Waisak yang bertemakan sebuah roda dharma dan tulisan
kanji struktur 4 in 1 Tzu Chi, yakni He He Hu Xie.
Minggu kedua bulan Mei merupakan sebuah hari yang istimewa bagi para insan Tzu Chi di seluruh dunia. Karena pada hari inilah para insan Tzu Chi di seluruh dunia akan merayakan hari waisak, hari ibu internasional dan hari Tzu Chi Sedunia. Mulai dari Taiwan hingga 47 negara lain yang memiliki Yayasan Buddha Tzu Chi, akan diadakan perayaan yang bersamaan setiap tahun. Pada tahun ini, relawan Tzu Chi Batam menghimpun niat baik 697 warga yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat Batam untuk ikut serta dalam kegiatan waisak.
Lokasi perayaan waisak ini berada di Posko Daur Ulang Tzu Chi Batam. Pada lokasi yang direncanakan untuk pembangunan Aula Jing Si ini, relawan Tzu Chi merencanakan formasi persamuhan Dharma Waisak yang bertemakan sebuah roda Dharma dan tulisan kanji struktur 4 in 1 Tzu Chi, yakni He He Hu Xie. “Setiap formasi yang terbentuk ini mempunyai makna tersendiri, contohnya pada bagian tengah formasi terbentuk roda Dharma yang melambangkan struktur relawan Tzu Chi.” ujar Budianto shixiong yang bertanggung jawab sebagai wakil koordinator kegiatan waisak tahun ini. “Ada 5 barisan lingkaran yang membentuk roda Dharma ini dan setiap barisan lingkaran melambangkan jenjang relawan yang dimulai dari relawan baru Tzu Chi hingga menjadi komite Tzu Chi yang telah melalui berbagai pelatihan,” sambung beliau.
Para Peserta sedang melakukan permandian rupang buddha pada acara pagi hari itu.
Ada 5 barisan lingkaran yang membentuk roda dharma dan setiap barisan lingkaran melambangkan jenjang relawan yang dimulai dari relawan baru Tzu Chi hingga menjadi komite Tzu Chi.
Diperlukan sebanyak 580 orang untuk membentuk formasi demikian. Dikarenakan jumlah relawan Tzu Chi Batam tidak sebanyak itu, maka relawan melakukan beberapa kegiatan sosialisasi di berbagai daerah kota Batam, antara lain kegiatan Menebar Cinta Kasih di Permata Baloi dan Permata Regency pada tanggal 26 April 2014. Selain memerlukan kerja sama dan solidaritas ratusan warga kota Batam, relawan juga berupaya menyempurnakan formasi dengan melaksanakan geladi sebanyak 6 kali yang dihitung sejak tanggal 3 Mei 2014.
Melalui peryaan waisak ini, kita berintropeksi diri, membersihkan kekeruhan batin agar perbuatan, ucapan serta pikiran kita selalu jernih.
Dengan hati yang tulus, para peserta mendoakan dunia terbebas dari bencana dengan melakukan doa bersama menjelang penutupan acara kali ini.
Jsianturi (42) Shijie merupakan salah seorang peserta yang berkepercayaan Nasrani dan berada di formasi He (和) pada kegiatan waisak kali ini. Jalinan jodohnya dimulai sejak 3 tahun yang lalu ketika anaknya mendapatkan bantuan pendidikan dari Tzu Chi. Setelah mengenal dan bergabung di organisasi Tzu Chi sekian lama, ia mendapatkan berbagai sikap positif yang patut diteladani. “Banyak yang saya dapatkan selama ini, contohnya saya sering diajarkan tentang saling menghormati dan tolong menolong,” ungkapnya. “Walaupun kita berbeda suku dan agama, tetapi kita semua bersatu di sini,” tambahnya. Meskipun ia tidak menganut kepercayaan Buddhis, tetapi ia ingin mewujudkan ucapan terima kasihnya dalam aksi nyata. “Saya mau ikut karena Yayasan Buddha Tzu Chi telah banyak berbakti kepada kami selama ini,” jelasnya.
Master Cheng Yen pernah berkata bahwa semua makhluk memiliki sifat luhur Buddha, hanya saja sifat tersebut terus terpendam oleh kekotoran batin kita. Maka dari itu, perayaan waisak bertujuan untuk membersihkan noda batin kita yang telah menumpuk agar bisa menemukan kembali sifat Buddha di dalam lubuk hati kita semua. Selain itu, dengan berkumpulnya niat baik setiap orang pada hari ini, maka doa bersama yang dilakukan menjelang penutupan acara bisa didengarkan oleh Yang Maha Sadar di Alam Semesta. Akhir kata, semoga batin manusia menjadi jernih, masyarakat aman dan tentram dan dunia senantiasa terbebas dari bencana melalui perayaan waisak kali ini.