Waisak 2558: Ikrar Hati
Jurnalis : Lo Wahyuni (He Qi Utara), Fotografer : Lo Wahyuni (He Qi Utara)
Perayaan Waisak di Tzu Chi memperingati tiga hari
penting sekaligus: Hari Ibu Internasional, Hari Raya Waisak dan Hari Tzu Chi sedunia
Berkah diciptakan dengan kesungguhan hati. Ikrar dapat membangkitkan kekuatan. Ketetapan hati bagai tetesan air yang dapat menembus batu karang, kesulitan dan rintangan sebesar apapun juga dapat diatasi. (Kata perenungan Master Cheng Yen)
“Sebelumnya aku mudah galau dan emosi tak stabil, sekarang setelah ikut beberapa kegiatan Tzu Chi, pikiran lebih sederhana jadi hati lebih tenang” ungkap Henry Lore (41) yang baru bergabung sebagai relawan abu putih. Shixiong yang tinggal di daerah Cengkareng ini berharap dengan tekad hati dapat menghentikan kebiasaan merokok dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol lagi di masa mendatang. “Masa lalu yang kelam dapat berganti menjadi masa depan yang cerah” ucap pria yang bertugas sebagai bagian penertiban di acara perayaan hari Waisak Tzu Chi yang dilangsung Tzu Chi Centre, Pantai Indah Kapuk Jakarta pada tanggal 11 Mei 2014. Perayaan ini bukan hanya acara prosesi doa pemandian rupang Buddha semata, namun memiliki esensi untuk menyadarkan seseorang dengan menyesali perbuatannya yang tidak baik (bertobat) sehingga dapat menjernihkan batinnya menjadi seorang manusia yang bermoral lebih baik .
Doa jutaan insan sebagai tema peringatan ketiga hari besar yang dirayakan sekaligus di Tzu Chi, yaitu Hari Ibu Internasional, Hari Raya Waisak dan Hari Tzu Chi sedunia. Mengingat secara serentak jutaan insan Tzu Chi yang tersebar di 54 negara di seluruh dunia, merayakannya di negara masing-masing pada minggu kedua di bulan Mei. Mengapa ketiga hari besar ini di Tzu Chi diperingati secara bersamaan di bulan Mei? Sering kali menjadi pertanyaan yang bergolak di hati orang awam.
Jadi peringatan ketiga hari besar itu berkaitan dengan hari Ibu Internasional yang jatuh pada tanggal 11 Mei. Dan tanggal 14 Mei adalah hari kelahiran Master Cheng Yen. Beliau adalah pendiri utama Yayasan Buddha Tzu Chi, jadi berkenaan juga hari yang sama diperingati sebagai Hari Tzu Chi Sedunia. Lalu pada tanggal 15 Mei 2014 nanti merupakan hari suci Waisak yang memperingati hari kelahiran Pangeran Sidharta Gautama, Pangeran Sidharta mencapai kebuddhan, dan wafatnya Buddha Gautama. Saat pentasbihan Master Cheng Yen sebagai biksuni, Beliau pernah berikrar kepada sang Guru, Master Yin Sun untuk bersumbangsih: demi ajaran kebenaran Buddha dan demi menyelamatkan semua makhluk . Maka ajang perayaan Waisak dapat disimbolkan sebagai awal lahirnya kebajikan dengan memupuk karma baik, setelah bervegetarian dengan tidak membunuh makhluk hidup. Dengan membersihkan tubuh dan jiwa maka timbullah pencerahan, karena batin sudah tersadarkan atas semua perbuatan yang tidak baik. Dan akhirnya terwujudnya pertobatan dalam diri, karena usaha mengikis karma buruk akibat kelima racun yang ada dalam kehidupan manusia seperti: Keserakahan, Kebencian, Kegelapan batin, Kesombongan, Prasangka Buruk.
Gema lantunan doa sudah dipanjatkan, air Dharma telah membasuh diri dan ikrar hati telah dimeteraikan untuk giat mempraktekkan kebajikan. Seirama dengan ketiga gatha Ikrar mengalun merdu di sanubari: Semoga dunia bebas dari bencana peperangan, Semoga masyarakat harmonis tanpa pertikaian saling bergandengan tangan dengan suka cita, Semoga hati manusia tersucikan bagai pagi yang cerah. Sadhu .